Saham Nikel yang Ada di Bursa Efek Indonesia

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi saham nikel. Foto: ANTAM
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi saham nikel. Foto: ANTAM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saham nikel menjadi salah satu komoditas yang kerap dibahas oleh sejumlah pihak. Sebab, kenaikan harganya dipicu oleh sejumlah konflik di dunia dan situasi pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Mengutip Stockbit, sejak Maret 2022, prospek saham nikel dinilai akan semakin solid dan menguat. Bahkan lonjakan harga nikel sudah berlangsung sejak pertengahan 2020 sampai akhir 2021.
Secara lebih lengkap, berikut Berita Bisnis sajikan daftar saham nikel di Bursa Efek Indonesia dan profilnya.

Saham Nikel di Bursa Efek Indonesia

Ilustrasi saham nikel. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Berikut merupakan daftar saham nikel di BEI beserta profilnya:

PT Aneka Tambang Tbk – ANTM

PT Aneka Tambang Tbk adalah emiten pertambangan yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, dan pemasaran. Komoditas yang diolah, antara lain, bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara, dan logam mulia lainnya.
Perusahaan ini sudah beroperasi secara komersial pada 5 Juli 1968. Pada 2021, emiten ini membukukan laba bersih Rp1,8 triliun dari total pendapatan Rp 38 triliun.
ADVERTISEMENT

PT PAM Mineral Tbk - NICL

Menurut laman pammineral.co.id, PT. PAM Mineral Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Perusahaan ini didirkan sejak 2008 dengan dua wilayah operasional, yakni di Sulawesi Tenggara Desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara dan Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Sulawesi Tengah.
Pada 2021, NICL membukukan laba bersih sebanyak Rp45 miliar dari total pendapatan Rp419 miliar.

PT Resource Alam Indonesia Tbk - KKGI

Dikutip dari laman resminya, www.raintbk.com, pada 1991, KKGI melakukan Penawaran Umum Perdana dengan menerbitkan 4,5 juta saham dengan harga penawaran Rp5.700 per saham.
KKGI menargetkan produksi nikel 600.000 ton hingga akhir tahun dan berencana meningkatkan produksi dan penjualan batu bara menjadi 4 juta ton sesuai kondisi dan permintaan pasar ke depan.

PT Vale Indonesia Tbk - INCO

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) merupakan emiten produsen nikel matte yang beroperasi di Sulawesi Selatan. INCO merupakan bagian dari Vale, perusahaan multitambang asal Brasil. Pendapatan INCO meningkat 38 persen dari Rp6 triliun menjadi Rp8,3 triliun.
ADVERTISEMENT

PT Central Omega Resources Tbk - DKFT

Saham nikel selanjutnya, yaitu PT Central Omega Resources Tbk yang didirikan pada 1995. Emiten DKFT mulai terjun di bidang pertambangan bijih nikel pada 2008. Produk yang dihasilkan berasal dari wilayah pertambangan dan pemurnian di Sulawesi Tengah.
Kemudian pada 2011, perusahaan mulai mengekspor bijih nikel ke luar negeri. Dalam waktu yang relatif singkat, perusahaan ini mampu memproduksi bijih nikel sebanyak 3 juta ton per tahun.

PT. Ifishdeco Tbk - IFSH

Saham nikel lainnya, yakni PT. Ifishdeco Tbk, perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan bijih mentah nikel. Kegiatan usahanya meliputi eksplorasi, pengembangan, dan penjualan nickel core yang berlokasi di wilayah Sulawesi Tenggara.
Saham IFSH meraup penjualan bersih hingga Rp906,25 miliar. Pencapaian ini melonjak hingga 129 persen dibandingkan pada 2020.
ADVERTISEMENT

PT Timah Tbk - TINS

PT. Timah Tbk (TINS) bergerak di bidang usaha pertambangan, industri, perdagangan, transportasi dan jasa terkait usaha pertambangan.
Dikutip dari timah.com, perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada 2 Agustus 1976. TINS berdomisili di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Pada 2021, emiten TINS membukukan laba bersih Rp1,3 triliun dari total pendapatan Rp14,6 triliun.
(ZHR)