Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan 12 Tahap Membuatnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
16 April 2021 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan kegiatan mengumpulkan dan mengolah data akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ekonomi karya Alam. S, siklus akuntansi perusahaan dagang memiliki 10 tahapan dalam penyusunannya.

Berikut tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang.

1. Mengidentifikasi Transaksi Jurnal
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang ialah mengidentifikasi semua transaksi perusahaan dan melibatkan semua akun.
2. Menyusun Jurnal Khusus
Pada perusahaan dagang besar, jurnal transaksi biasanya dibagi menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum digunakan apabila jumlah transaksi perusahaan hanya sedikit, sementara jurnal khusus digunakan dalam perusahaan besar untuk memudahkan mengelompokkan transaksi-transaksi tertentu.
Karena siklus akuntansi perusahaan dagang besar lebih rumit, maka penggunaan jurnal khusus seperti ini bertujuan untuk mengefisienkan waktu, biaya, dan tenaga.
Contoh jurnal khusus dalam perusahaan dagang adalah jurnal pembelian barang, jurnal penjualan barang, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
ADVERTISEMENT
3. Menyusun Buku Besar Pembantu
Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan buku besar pembantu. Buku besar pembantu ini disusun untuk mencatat satu data akun secara rinci, yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam penyusunan neraca saldo perusahaan dagang.
Contoh akun yang dicatat dalam penyusunan buku besar pembantu adalah akun piutang dan akun utang perusahaan dagang.
4. Mencatat di Buku Besar
Setelah menyusun buku besar pembantu, perusahaan dagang akan memindahkan data dari jurnal umum dan jurnal khusus ke dalam buku besar. Data dalam buku besar ini berfungsi sebagai sumber informasi pembuatan dokumen selanjutnya.
5. Laporan Harga Pokok Penjualan
Jika sebuah perusahaan dagang menggunakan metode pencatatan secara fisik, harga pokok barang yang terjual dapat ditentukan saat terjadi proses transaksi penjualan. Dengan demikian, perusahaan dagang dapat melakukan pencatatan harga pokok penjualan (HPP) dan jurnal penjualan secara sekaligus. Walaupun begitu, perhitungan harga pokok penjualan akan tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang kemudian dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dagang.
ADVERTISEMENT
6. Pencatatan Neraca Saldo
Tahap siklus akuntansi perusahaan dagang selanjutnya ialah pencatatan neraca saldo yang terdapat dalam buku besar. Data-data yang diambil dalam buku besar ini adalah saldo akhir setiap akun. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam pencatatan neraca saldo ini adalah posisi debit dan kredit harus balance (seimbang). Bila tidak seimbang berarti ada kesalahan saat mencatat di buku besar.
7. Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Setelah melakukan pencatatan neraca saldo, perusahaan dagang akan membuat penyusunan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian dibuat bila ada transaksi yang mempengaruhi akun perusahaan dagang dan menimbulkan akun baru.
Contoh transaksi yang mempengaruhi perusahaan dagang ini adalah sewa ruko yang sudah jatuh tempo.
8. Penyesuaian Neraca Saldo
ADVERTISEMENT
Penyesuaian neraca saldo termasuk sebagai salah satu poin penting yang harus dilakukan. Pada siklus akuntansi perusahaan dagang, setelah membuat penyesuaian neraca saldo, perusahaan dagang akan memiliki dokumen baru yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
9. Laporan Keuangan
Perusahaan dagang kemudian akan membuat laporan keuangan untuk memudahkan pencarian informasi keuangan perusahaan, seperti modal perusahaan, keadaan harta perusahaan, dan utang perusahaan. Laporan keuangan ini dilakukan berdasarkan data dari neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
10. Penyusunan Jurnal Penutup
Kalau laporan keuangan sudah selesai disusun, perusahaan dagang akan melakukan penyusunan jurnal penutup dari akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan biaya.
11. Neraca Saldo setelah Penutupan
ADVERTISEMENT
Perusahaan dagang kemudian akan melakukan penyesuaian antara jurnal penutup dan neraca saldo. Dalam tahap ini, bila ada data akun-akun yang berubah, maka akan dilakukan pencatatan ulang akun-akun yang berubah tersebut.
12. Penyusunan Jurnal Pembalik
Penyusunan jurnal pembalik hanya dilakukan bila ada kondisi tertentu yang mengharuskan perusahaan dagang mencatat akun tertentu, misalnya, jika ada transaksi pendapatan yang diterima dimuka atau bila ada transaksi biaya yang dibayar di muka (piutang).
(AAG)