Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Siklus Hidup Produk: Pengertian, Tahapan dan Contoh
28 Juli 2021 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi siklus hidup produk. Foto: Pexels](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1627462213/pexels-photo-1181311_hoznvg.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Hidup suatu produk memiliki 4 tahapan umum yakni tahapan perkenalan (Introduction), tahapan perkembangan, tahapan kedewasaan, dan tahapan penurunan. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Perkenalan (Introduction)
Tahapan perkenalan menjadi cikal bakal suatu siklus hidup produk. Dalam tahap ini, perusahaan manufaktur akan memproduksi barang mentah atau bahan baku dan bahan setengah jadi, kemudian barang tersebut dikelola menjadi suatu produk untuk memenuhi permintaan pasar.
2. Pertumbuhan (Growth)
Tahapan kedua adalah pertumbuhan, tahapan yang satu ini sesuai dengan namanya merupakan tahap siklus hidup produk yang menentukan suatu produk menjadi lebih berkembang atau tidak.
ADVERTISEMENT
Dalam tahapan ini, tentu saja laba akan meningkat dan prosesnya menjadi lebih menguntungkan. Permintaan akan produk semakin meningkat dan minat masyarakat semakin bertambah.
Pada tahapan yang satu ini pula, akan mulai tumbuh persaingan produksi lainnya.
3. Kedewasaan (Maturity Process)
Selanjutnya adalah tahap pendewasaan. Tahapan yang satu ini merupakan tahap di mana produsen serta semua pihak terkait dapat melihat, serta mampu menetapkan bahwa penjualan yang dilakukan serta pemasaran yang dilakukan lebih meningkat jauh lebih banyak dari sebelumnya dan untuk kedepannya juga masih terlihat semakin tetap.
Dalam tahap ini, laba yang akan diperoleh mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini merupakan proses yang disebabkan oleh terjadinya persaingan harga yang cukup ketat dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
4. Kemunduran (Decline)
Pasti setiap siklus hidup produk akan memiliki tahapan di mana produk yang dipasarkan mengalami penurunan agresivitas atau biasa disebut sebagai tahapan kuno suatu produk. Untuk itu setiap produsen harus memiliki strategi baru yang tentu saja wajib diberikan dalam mengembangkan produk baru yang diminati oleh masyarakat.
Hal semacam itu digunakan sebagai langkah yang tepat untuk mengganti produk yang telah usang atau yang telah kuno. Walaupun jumlah persaingan mulai berkurang, tentu saja akan ada masalah lainnya, yaitu penurunan jumlah permintaan barang produksi.
Keempat tahapan siklus hidup produk tersebut wajib diketahui dan dipahami dengan benar, sehingga nantinya tidak akan terjadi Kendala yang cukup berarti bagi setiap produsen yang ada. Fase maupun tahapan siklus tersebut harus sesuai dengan perkiraan pasar.
ADVERTISEMENT
Contoh Siklus Hidup Produk
Salah satu contoh yang dapat diambil adalah produk ternama, yaitu Coca- Cola . Pada tahapan perkenalan, produk ini mulai dikenal masyarakat pada tahun 1886, sebagai salah satu minuman berkarbonasi. Pada tahap ini, mulai banyak yang mengenal produk yang satu ini. Dengan strategi pemasaran yang tepat, akhirnya Coca- Cola menjadi salah satu produk minuman unggulan.
Selanjutnya adalah tahapan pertumbuhan, ditahap ini Coca- Cola mulai mendirikan sebuah perusahaan ternama untuk semakin dikenal luas oleh masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya penurunan minat masyarakat, pihak Coca- Cola kembali mempromosikan minumannya dengan teknik yang lebih agresif dari sebelumnya. Dalam tahapan ini perusahaan ternama ini sempat mengalami kesulitan dalam segi finansial yang menjadi masalah. Hal tersebut dikarenakan kurang tepatnya penentuan harga yang dipatok.
ADVERTISEMENT
Lalu pada tahap pendewasaan, Coca- Cola mengalami kestabilan dalam produksi serta laba yang didapatkan. Namun, akhirnya terdapat pesaing-pesaing baru yang memproduksi minuman berkarbonasi dengan label berbeda dan juga lebih menyempurnakannya.
Lalu pada tahap kemunduran, perusahaan mengalami penurunan laba hingga mencapai 15%, lantaran banyaknya produk pesaing sejenis. Hal tersebut tentu menjadikan perusahaan untuk kembali mengoptimalkan strategi pemasaran dengan berbagai cara yang lebih efektif dari sebelumnya.
(AAG)