Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sistem Ekonomi Ali Baba: Latar Belakang, Sosok Pencetus, hingga Pelaksanaannya
3 Maret 2023 13:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi Ali Baba merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang diterapkan di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959). Melalui sistem ekonomi ini, pemerintah berupaya untuk membangun kerja sama antara pengusaha pribumi dan non-pribumi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan karena perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan masih belum stabil. Negara bahkan harus menanggung defisit hingga mencapai Rp5,1 miliar. Belum lagi ditambah dengan utang luar negeri sebesar Rp1.5 triliun dan utang dalam negeri sebanyak Rp2.8 triliun.
Ketertinggalan kondisi ekonomi pengusaha pribumi dibandingkan kaum non-pribumi, seperti pengusaha Eropa, Arab, dan China di Indonesia juga turut menjadi perhatian pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah pun berinisiatif menerapkan sistem ekonomi Ali Baba.
Sosok Pencetus Sistem Ekonomi Ali Baba
Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (Agustus 1954-Agustus 1955), Menteri Perekonomian Mr. Iskag TJokrogdisurjo memperkenalkan sistem ekonomi baru yang dikenal dengan nama Sistem Ali Baba.
Merujuk buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) susunan Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Kosim, Sistem Ali Baba artinya bentuk kerja sama ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan “Ali” dan pengusaha asing yang disebut dengan “Baba”.
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi ini lebih menekankan pada kebijakan Indonesianisasi yang mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi.
Tujuan Sistem Ekonomi Ali Baba
Berdasarkan latar belakangnya, tujuan diberlakukannya sistem ekonomi Ali Baba yang paling utama adalah untuk memajukan pengusaha pribumi agar dapat bersaing dengan pengusaha asing. Tujuan lain dari sistem ekonomi ini, di antaranya:
Pelaksanaan Sistem Ekonomi Ali Baba
Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi Ali Baba ternyata tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha non-pribumi untuk mendapatkan kredit dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, peranan pengusaha pribumi untuk memajukan perekonomian Indonesia semakin berkembang. Selain itu, bank swasta nasional dan perusahaan perkapalan swasta nasional juga akhirnya mulai bertumbuh lantaran adanya bantuan kredit yang diberikan pemerintah.
Adapun beberapa langkah yang perlu ditempuh sebagai pelaksanaan dari sistem ekonomi Ali Baba, menurut buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) susunan Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Kosim, yaitu sebagai berikut.
(NDA)