Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sistem Konsinyasi, Mengenal Salah Satu Metode Perdagangan di Indonesia
26 Mei 2021 5:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu metode yang sering digunakan ialah sistem perdagangan konsinyasi. Sistem konsinyasi merupakan suatu perjanjian antara dua pihak di mana salah satu pihak sebagai pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan kemudian akan mendapatkan komisi tertentu.
Pihak pemilik barang disebut consignor, sementara pihak yang dititipi atau menjual barang disebut dengan consignee. Sistem penjualan konsinyasi sendiri sudah banyak dilakukan, di antaranya di bidang makanan, elektronik, dan bidang usaha lain.
Kelebihan Sistem Perdagangan Konsinyasi
Sistem perdagangan konsinyasi adalah strategi efektif guna mengoptimalkan keuntungan bagi kedua pihak yang terlibat. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya sebagai berikut.
Pihak penerima barang dapat menerima beragam produk dari berbagai pemilik produk. Semakin bervariasi produknya, maka akan semakin besar potensi untuk meraih profit tanpa harus mengeluarkan modal tambahan.
ADVERTISEMENT
Bila sudah menjalankan metode penjualan ini, kamu hanya hanya perlu memantau kuantitas produk yang dititipkan di setiap toko/ritel. Kemudian, pihak yang dititipi akan memberikan laporannya kepada kamu. Dengan demikian, kamu memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas produk daganganmu.
Bagi penerima barang atau pemilik toko, risiko bisnis yang akan ditanggung relatif rendah. Ia tak akan mengalami kerugian apa pun jika produk tidak laku dijual atau bila produk rusak sekalipun. Ia hanya tak akan mendapatkan komisi saja.
Sebagai seorang penyalur, kamu juga tidak perlu memikirkan kerugian maupun omzet yang diraih dari hasil penjualan produk titipan ini. Hal ini dikarenakan produk tersebut bukan milik kamu. Sebaiknya, fokuslah pada teknik penjualan, agar kamu dapat tetap menerima komisi dari penjualan.
ADVERTISEMENT
Kelemahan sistem perdagangan konsinyasi
Beberapa kekurangan sistem konsinyasi bagi pemilik produk atau consignor adalah sebagai berikut.
1. Risiko kerugian
Jika penjual yang kamu pilih tidak menjual produk dengan baik atau produk yang ada lakunya sangat lama maka kamu dapat mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, kamu juga harus memastikan penjual atau pihak consignee merupakan penjual yang baik dan dapat diandalkan.
2. Promosi tidak sesuai
Karena pihak pemilik produk tidak melakukan penjualannya secara langsung, maka ada kemungkinan jika promosi yang dilakukan oleh penjual tidak sesuai dengan yang diharapkan.Hal ini wajar jika kamu menitipkan produk kepada toko-toko kelontong, biasanya mereka tidak akan mempromosikan produk yang kamu titipkan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal ini, kamu dapat menempatkan SPG di supermarket atau mall. Sementara untuk toko kelontong, kamu dapat memberikan tawaran fee atau bonus yang menarik bagi pihak penyalur.
3. Uang tidak dapat langsung diterima
Kelemahan terakhir dari penjualan konsinyasi bagi pemilik produk adalah pembayaran yang tidak langsung atau uang tidak dapat langsung diterima setelah produk terjual.
Hal ini karena sistem pembayaran yang ada mengikuti sistem pembayaran dari penjual biasanya per minggu atau per bulan, tergantung dengan apa yang sudah disepakati dalam purchase order.
Sistem penjualan konsinyasi tidak memiliki risiko ataupun kelemahan bagi pihak penjual. Hal ini karena produk yang dijual memang bukan produk mereka sendiri.
Bagi consignee, keuntungan dapat diperhitungkan dari berapa banyak barang yang dijual. Tetapi jika tidak banyak produk yang terjual, maka penjual juga tidak rugi karena consignor bisa saja menarik produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Itulah ulasan singkat mengenai sistem perdagangan konsinyasi. Selamat mencoba!
(AAG)