news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Surat Terbuka Didi Riyadi ke Jokowi, Cemaskan PHK dan UMKM Bangkrut

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Instagram/@didiriyadi_official
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram/@didiriyadi_official
ADVERTISEMENT
Kebijakan pemerintah memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan kasus COVID-19, mengundang kecemasan soal dampak ikutannya. Seperti maraknya kasus PHK akibat ekonomi melambat, hingga sektor UMKM gulung tikar alias bangkrut.
ADVERTISEMENT
Hal itu tak hanya menjadi perhatian ekonom dan pengamat, namun juga artis dan drummer Didi Riyadi. Apalagi, penegakan aturan PPKM Darurat memancing banyak konflik horizontal, terutama antara petugas dengan para pedagang di akar rumput.
Melihat situasi yang demikian tidak kondusif, aktor sekaligus musisi kawakan, Didi Riyadi, menerbitkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi yang isinya meminta agar Jokowi tidak memperpanjang PPKM Darurat.
Pasalnya, Didi menilai PPKM tidak menjadi solusi dan tidak efektif meredam laju penularan COVID-19. Ia secara terbuka menolak perpanjangan PPKM Darurat.
Tak cuma usul penolakan, Didi juga menyampaikan banyak solusi pengganti dari PPKM agar pemerintah mempertimbangkan sistem lockdown yang berpihak pada masyarakat.
Berikut isi surat terbuka lengkap dari Didi Riyadi kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Yang Terhormat.
Bapak Presiden RI
Ir Joko Widodo
Di tempat
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Semoga Bapak beserta keluarga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.
Pertama-tama,izinkan saya memperkenalkan diri saya. Saya adalah Didi Riyadi. Saya salah seorang rakyat Bapak yang hidupnya selama 31 tahun ini didedikasikan untuk dunia seni dan hiburan Indonesia. Ini kali pertama kali saya membuat surat terbuka kepada Bapak sosok yang sangat saya hormati sebagai pemimpin bangsa. Surat Terbuka ini bagian dari concern dan kepedulian saya kepada bangsa dan negara, harapannya bisa sampai serta didengar oleh istana dan pemerintah
Kedua, sebagai salah seorang yang juga mencintai negeri ini, pada kesempatan yang baik ini, saya datang kepada bapak dengan kesungguhan untuk menyampaikan beberapa hal curahan hati termasuk di dalamnya apresiasi, keprihatinan dan pendapat saya tentang solusi kondisi aktual saat ini. Adapun yang ingin saya sampaikan adalah :
ADVERTISEMENT
1. Pak, sudah setahun lebih kita dalam situasi keprihatinan yang tidak pernah kita impikan yaitu situasi very extraordinary akibat pandemi Covid-19. Kenyataannya kita benar-benar dalam wadah yang mendunia mengakibatkan semua orang harus beradaptasi dengan kenormalan baru termasuk mematuhi prokes dan aturan-aturan baru yang ditetapkan. Dampaknya luar biasa dirasakan oleh masyarakat serta memukul berbagai bidang terutama perekonomian, kesehatan, pendidikan, dunia seni dan hiburan serta bidang lainnya.
2. Saya berterima kasih banyak kepada Bapak dan jajaran pemerintah dalam menangani situasi serta kondisi yang tidak mudah ini. Hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya dari kami masyarakat Indonesia atas ketegasan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer seperti PSBB diawal pandemi sampai dengan PPKM Darurat sekarang.
3. Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya menyampaikan pendapat yang berkaitan dengan situasi serta kondisi yang tidak mudah ini khususnya yang berhubungan dengan adanya wacana perpanjangan PPKM Darurat. Setelah saya telaah berdasarkan data sekunder yaitu pemberitaan berbagai media, media sosial maupun data primer melalui pengamatan serta pengalaman berinteraksi dengan beberapa kalangan masyarakat termasuk crew yang biasa bekerja sama dengan saya maka sebagai salah seorang rakyat yang juga terkena imbas dari sejak awal wabah, saya berpendapat sebagai berikut "
ADVERTISEMENT
a. Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali
1. Simpel saja pak, sudah pasti banyak yang terkena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga.
faktanya :
a. Sejak awal pandemi sampai dengan sekarang banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK-kan, seniman dan musisi tidak lagi bisa manggung.
b. ternyata PSBB, PPKM atau apa pun hal sejenis tidak mampu meredam penyebaran Covid-19.
2. Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan.
b. Mengusulkan
1. Lockdown atau karantina atau PPKM atau apa pun namanya bisa diupayakan versi yang lebih ramah yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah
ADVERTISEMENT
faktanya.
a. Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja terlepas pekerjaannya tidak kritikal atau tidak esensial bagi negara. tapi kritikal dan esensial bagi keluarganya.
b. Mereka mendapatkan nafkah dari untung hasil dagangannya.
c. Mereka yang punya gaji Monthly Payroll yang jelas mungkin tidak merasakan imbasnya, tapi bagaimana dengan rakyat yang tidak punya monthly payroll? Bisa tolong di cek jumlahnya mereka yang tidak gajian bulanan sesuai data BPS terkini.
2. Jika hasil PPKM Darurat Jawa & Bali tanggal 3 s/d 20 Juli 2021 tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid maka mohon pertimbangan :
a. Mengevaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga
b. Sosialisasi dan edukasi sensitif-masifnya tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk relawan Covid-19
ADVERTISEMENT
c. Menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak banyak bersifat aturan, tetapi bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu
d. Mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat
Demikian surat terbuka ini saya sampaikan. Besar harapan saya Bapak Presiden berkenan membaca, mendengar serta mempertimbangkan pendapat saya yang dapat saya katakan juga mewakili sebagian dari rakyat Bapak yang merasakan dampak dar pandemi umumnya dan dari pemberlakuan PPKM Darurat khususnya.
Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih
Tertanda