Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Tahap Perencanaan Audit dan Penjelasan Lengkapnya
22 Juni 2021 5:19 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 30 Juni 2022 10:25 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Audit merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis atas akun laporan keuangan yang dihasilkan oleh individu maupun perusahaan . Dalam kegiatan auditing terdapat tahapan perencanaan audit yang perlu dilakukan agar proses pengauditan berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Auditing dan Jasa Assurance karya Alvin A. Arens, dijelaskan terdapat delapan tahapan dalam perencanaan audit, antara lain yaitu:
1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
2. Memahami bisnis dan industri klien
3. Menilai risiko bisnis klien
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima, serta risiko inhern
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keseluruhan
Untuk penjelasan lebih lanjut, langsung saja simak uraian berikut ini.
Tahap Perencanaan Audit
1. Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit awal, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien lama untuk dilakukan audit (membuat perikatan baru atau perikatan lama)
- Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan audit, karena informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya
- Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien
- Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan membentuk tim yang memiliki keahlian khusus di bidangnya
2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan industri klien, antara lain:
- Industri dan lingkungan eksternal
- Operasi dan proses bisnis
- Manajemen dan tata kelola
- Strategi dan tujuan klien
- Ukuran dan kinerja
3. Menilai Risiko Bisnis Klien
Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah dijalankan oleh klien dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut.
ADVERTISEMENT
Apabila memang terdapat risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan .
4. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan
Tujuan prosedur analitis pendahuluan terdiri atas:
- Prosedur analitis awal
- Prosedur analitis substantif
- Prosedur analitis akhir
5. Menetapkan Materialitas dan Menilai Risiko Audit yang Dapat Diterima serta Risiko Inhern
Tahapan ini terbagi menjadi dua poin, yaitu:
- Menentukan tingkat materialitas awal
- Mempertimbangkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan
6. Memahami Pengendalian Internal dan Menilai Risiko Pengendalian
Setiap pengendalian internal dirancang oleh auditor untuk mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji yang material dalam laporan keuangan .
Lingkungan pengendalian merupakan komponen pengendalian internal yang terdapat empat proses di dalamnya, yaitu penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
ADVERTISEMENT
7. Mengumpulkan Informasi untuk Menilai Risiko Kecurangan
Auditor harus mulai mengumpulkan informasi untuk menilai adanya risiko kecurangan selama perencanaan audit berlangsung dan memperbarui penilaian tersebut selama proses audit berlangsung.
Informasi yang terdapat dalam penilaian risiko kecurangan dapat ditemukan saat auditor melakukan kunjungan ke perusahaan klien serta mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait di dalamnya.
8. Mengembangkan Strategi Audit dan Program Audit secara Keseluruhan
Dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan transaksi, auditor dapat memilih antara dua strategi audit awal berikut:
- Primarily subtantive approach.
- Lower assessed level of control risk approach.
(AMP)