Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tahapan Siklus Akuntansi yang Bisa Bantu Kamu Merapikan Laporan Keuangan
26 April 2021 19:15 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum, 10 tahap penyusunan siklus akuntansi dalam laporan keuangan.
10 Tahapan siklus akuntansi
1. Identifikasi Transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi keuangan selama periode tersebut. Kamu dapat menganalisis transaksi tersebut melalui kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja, dan lain sebagainya.
2. Catat Transaksi dalam Jurnal
Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mencatatnya dalam jurnal. Pencatatan transaksi dilakukan secara detail berdasarkan data yang didapat agar memudahkan siklus selanjutnya.
3. Pencatatan ke Buku Besar
Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, maka tahap selanjutnya adalah pencatatan ke akun di buku besar. Buku besar memberikan rincian semua kegiatan akuntansi dengan akun dan mencatat aktiva tertentu, di antaranya jenis transaksi, tanggal, nomor, nama akun, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini membuat seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Neraca saldo berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan kreditnya seimbang. Apabila jumlah debit dan kredit seimbang, itu berarti tidak ada kesalahan dalam penginputan data.
5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat dan digunakan untuk memastikan bahwa debet dan kredit sama. Jika ada perbedaan maka penyesuaian perlu dilakukan.
Selain mengidentifikasi kesalahan, penyesuaian juga mungkin diperlukan untuk pencocokan pendapatan dan pengeluaran saat menggunakan akuntansi aktual.
ADVERTISEMENT
6. Neraca Lajur
Neraca saldo dan jurnal penyesuaian menjadi acuan dalam menyusun neraca lajur. Neraca lajur menginformasikan akuntansi berbentuk laporan laba rugi dan neraca. Keduanya, akan menjadi pondasi dalam membuat laporan keuangan.
7. Penyusunan Laporan Keuangan
Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun, seperti:
8. Jurnal Penutup
Setelah membuat laporan keuangan, kamu juga harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya dengan menolkan atau membuat nihil rekening terkait.
9. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah siklus pembalikan beberapa akun yang telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya merupakan pembayaran di muka dan belum jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Jurnal pembalik ini bersifat opsional, artinya kamu tidak wajib membuatnya. Meski demikian, untuk beberapa transaksi tertentu, jurnal pembalik ini memang harus dibuat.
10. Neraca Awal atau Akhir
Setelah penutupan, siklus akuntansi dimulai lagi dari awal dengan periode pelaporan baru. Penutupan biasanya merupakan waktu yang baik untuk mengajukan dokumen, merencanakan periode pelaporan berikutnya, dan meninjau kalender acara dan tugas di masa depan.
Neraca ini merupakan neraca akhir pada sebuah periode, dan digunakan sebagai siklus akuntansi selanjutnya.
Itulah 10 tahapan siklus akuntansi dalam laporan keuangan, semoga membantu!
(AAG)