Tak Cuma Rekening Bank, Pembobol Juga Incar Saldo Dompet Digital: Ini Modusnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
24 November 2020 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi enkripsi. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi enkripsi. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah kasus raibnya dana nasabah dari rekening bank mereka, mencuat ke permukaan. Modusnya macam-macam, mulai dari pembajakan SIM Card pemilik rekening yang sah, hingga penguasaan nomor rekening oleh orang dalam di bank.
ADVERTISEMENT
Biar rekening bank kamu gak bobol juga, cek modus-modus pelaku di artikel ini:
Tak hanya rekening bank, pelaku pembobolan juga mengincar saldo uang digital atau dompet digital (e-wallet). Produk uang digital yang makin beragam dan populer untuk berbagai transaksi, membuat isi saldonya kadang menggiurkan pelaku pembobolan.
Modus yang paling jadul, adalah saat pelaku pura-pura salah mengirim WA atau SMS notifikasi. Dia lalu minta dikirim balik oleh korban sasarannya, disertai permintaan OTP atau one time password.
Di luar modus itu, dari berbagai sumber diketahui setidaknya ada 3 modus pelaku untuk membobol uang digital:
Pertama, pembajakan atau duplikasi SIM Card. SIM Card Swap (duplikasi kartu SIM) dan pembajakan identitas terjadi ketika penipu mencuri identitas pribadi pengguna. Pembobol menggunakan perincian e-wallet yang telah dicuri.
ADVERTISEMENT
Kedua, serangan MiTM dan phishing. Yang ini agak lebih canggih yakni dilakukan cybercrooks. Ini merupakan serangan Man-in-the-Browser atau Man-in-the-Middle (MiTM). Modus ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan wifi publik.
Dari data pengguna wifi publik, pembobol bisa membaca data transaksi, bahkan mencuri PIN atau password. Selanjutnya penjahat bisa mengakses akun dompet digital.
Ketiga, serangan malware biasanya menyasar aplikasi uang digital. Seorang penyerang dapat menyuntikkan malware ke aplikasi atau melalui celah keamanan situs web dari dompet digital tersebut.
Untuk mencegah pembobolan saldo dompet digital, setidaknya bisa lakukan dua hal yakni: