Tes Kraepelin: Pengertian dan Tujuan Pengujiannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
1 September 2022 7:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelamar kerja mengerjakan tes kraepelin, Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelamar kerja mengerjakan tes kraepelin, Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Tes Kraepelin mungkin sudah familiar bagi mereka yang sudah mendapat kerja ataupun yang tengah mencari kerja. Sebab, tes Kraepelin sendiri merupakan salah satu tes psikologi yang digunakan dalam merekrut calon pegawai.
ADVERTISEMENT
Sudah umum bahwa tes ini digunakan di banyak perusahaan, baik itu perusahaan skala nasional dan juga skala internasional. Tes ini menjadi salah satu syarat yang perlu dikerjakan oleh pelamar kerja di suatu perusahaan.
Selain tes Kraepelin, ada juga tes Pauli. Namun, kali ini Berita Bisnis akan lebih membahas perihal tes Kraepelin. Supaya mengetahui dengan jelas apa itu tes Kraepelin, simak uraiannya di bawah ini.

Mengenal Tes Kraepelin

Mengutip buku Kupas Tuntas Psikotes Gambar yang ditulis oleh The King Eduka, nama tes Kraepelin diambil dari seorang psikiater terkenal asal Jerman pada abad ke-19 bernama Emil Kraepelin.
Tes kraepelin sering juga disebut sebagai tes koran. Hal itu dikarenakan ukuran kertas yang digunakan sebesar kertas koran pada umumnya. Adapun tes ini berisikan sederetan angka pada lembar kertas tersebut.
Ilustrasi tes kraepelin, Foto: pexels
Perlu diketahui bahwa tes ini lebih mengandalkan kecepatan seseorang dalam mengisinya. Sebab soal dan waktu yang diberikan cukup terbatas untuk menjumlah angka-angka yang sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Emil Kraepelin mendesain tes ini untuk mendiagnosis orang-orang dengan gangguan otak alzheimer, dan untuk membedakan antara orang normal dan tidak normal.
Namun seiring perkembangan zaman, penggunaan tes ini kemudian berubah menjadi mengukur kepribadian seseorang. Tak hanya sampai situ, tes ini juga kemudian digunakan untuk menyeleksi atau merekrut pekerja perusahaan, dan angkatan militer.

Tujuan Tes Kraepelin

Tujuan utama dari dilakukannya tes tersebut terhadap seseorang, terutama para pelamar kerja ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja calon pelamar kerja dalam waktu yang cukup panjang. Untuk mengetahui hal tersebut, ada beberapa aspek yang dinilai, di antaranya:

1. Aspek ketahanan

Untuk mengukur aspek ini, seseorang akan diminta mengerjakan atau menjumlahkan sejumlah deret angka dalam durasi waktu yang terbatas. Ada cukup banyak angka yang perlu dijumlahkan dalam waktu singkat itu. Dengan soal tersebut, perekrut bisa mengetahui daya tahan seorang pelamar.
ADVERTISEMENT

2. Aspek Motivasi

Selain itu juga ada aspek motivasi. Untuk bisa menjumlahkan angka yang banyak, seseorang perlu memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakannya. Dengan begitu, perekrut bisa mengetahui seberapa besar motivasi yang dimiliki seorang pelamar.

3. Aspek Emosi

Kemudian ada aspek emosi yang diukur pada saat menjumlahkan angka yang banyak. Pengendalian emosi dalam menghadapi jumlah angka yang banyak, jadi salah satu penilaian dalam tes ini.

4. Aspek Adaptasi

Lalu yang terakhir ada aspek adaptasi. Dari hasil tes Kraepelin ini, seorang pelamar bisa diketahui apakah ia dapat beradaptasi dengan bagus dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang baru, dalam hal ini menjumlahkan angka-angka yang banyak.
(NNR)