Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
TKG Kode Bandara Mana? Ini Profil dan Sejarahnya
13 Oktober 2023 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap bandara di seluruh dunia memiliki tiga huruf berbeda yang berfungsi sebagai kode penanda. Kode bandara tersebut diterbitkan tiga kali dalam setahun oleh Direktori Pengkodean Maskapai Penerbangan IATA. Lantas, TKG kode bandara mana?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Data Bandar Udara yang dikutip dalam laman resmi Kementerian Perhubungan RI, TKG adalah kode Bandara Udara Internasional Radin Inten II. Lokasinya berada di Jl. Alamsyah Ratu Prawira Negara KM 28, Branti Natar Lampung Selatan, Lampung.
Radin Inten II termasuk bandara paling besar di Lampung . Bandara ini pernah direnovasi pada 2016 lalu, dengan maksud untuk meningkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional. Simak informasi seputar Bandara Radin Inten II selengkapnya di bawah ini.
Profil Bandara Radin Inten II
Merangkum informasi yang dituliskan dalam laman Angkasa Pura II, Bandar Udara Internasional Radin Inten II saat ini menjadi satu-satunya bandara komersial di provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, Bandara Radin Inten II Bandar Lampung resmi ditetapkan sebagai bandara berstandar internasional. Penetapan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 2044 Tahun 2018 tentang Penetapan Bandar Udara Radin Inten di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sebagai Bandar Udara Internasional.
Sejarah Bandara Radin Inten II
Dulunya bernama Bandara Branti, bandara ini dibangun oleh Jepang pada 1942 saat Perang Dunia II untuk melawan pasukan Sekutu. Bandara Branti difungsikan sebagai pangkalan beberapa pesawat dan pesawat tempur Jepang.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Bandara Branti kemudian diambil alih oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Saat itu, bandara tersebut masih belum melayani satupun pesawat komersil.
ADVERTISEMENT
Pada 1955, pengelolaan bandar udara ini diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, tepatnya sejak TNI AU memindahkan pangkalan udaranya ke Pangkalan TNI AU Astra Ksetra di Menggala, Kabupaten Lampung Utara.
Bandara Branti resmi diserahkan dari TNI AU kepada Karesidenan Lampung pada 1963. Lalu dilakukan pembangunan runway dan apron, yang kemudian diresmikan pada bulan Juni 1976 dengan menggunakan pesawat Fokker-28 MK-3000.
Sejak 1984 hingga 1987 landasan pacu diperpanjang 330 meter, sehingga panjang landasan mencapai 1.850 meter. Pada 22 Mei 1995, terminal baru selesai dibangun dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto.
Nama Bandara Branti pun diubah menjadi Bandara Radin Inten II. Nama tersebut diambil dari Radin Inten II (1834–1858), Sultan Lampung terakhir (kemungkinan merupakan pengikut Kesultanan Banten).
ADVERTISEMENT
(NDA)