Usaha Laundry Kiloan: Analisis Bisnis dan Manajemen yang Bisa Dilakukan

Usaha laundry kiloan. Foto: Pixabay,

Peluang bisnis usaha laundry kiloan sejauh ini masih menjanjikan, meskipun sudah banyak yang menjalankannya. Pasalnya, setiap orang membutuhkan pakaiannya dicuci dan disetrika.

Apalagi orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan. Mereka kebanyakan bekerja sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci dan menyetrika pakaian sendiri.

Asalkan hasil cucian bersih dan hasil setrika rapi dan wangi, setiap usaha penatu kiloan ini pasti memiliki banyak pelanggan.

Saking banyaknya pelanggan, tak jarang beberapa usaha laundry kiloan yang mulai memiliki nama membuka cabang baru di pusat kota demi menjaring pasar secara lebih luas.

Jangkauan pasar usaha laundry kiloan memang luas dan universal. Hampir semua kalangan bisa dijadikan sebagai target pasar. Mulai dari mahasiswa, pekerja, karyawan, hingga ibu rumah tangga.

Jika tertarik membuka usaha laundry kiloan, sebaiknya kamu mengetahui analisis bisnis dan manajemen dari usaha tersebut sebagai gambaran.

Analisis Peluang Usaha Laundry Kiloan

Usaha laundry kiloan. Foto: Pixabay,

Usaha laundry kiloan merupakan jasa pencucian pakaian yang nilai jasanya dihitung berdasarkan berat cucian dalam kilogram. Biasanya, tarif yang ditetapkan mulai dari Rp5.000/kg, dengan rincian 1 kilonya bisa 3-4 potong pakaian.

Hal tersebut tentu bisa menjadi keuntungan tersendiri, sebab setiap hari seseorang pasti akan berganti pakaian apalagi untuk pekerja dan karyawan. Jika dilihat dari segi bisnis, apakah hal tersebut menguntungkan?

Dirangkum dari buku Sukses & Kaya Raya dari Bisnis Usaha Laundry Kiloan oleh Cahaya Nur Lindam, analisis bisnis usaha laundry kiloan bisa dilihat dari besarnya investasi usaha, penghasilan, biaya operasionalnya. Berikut rincian lengkapnya.

1. Investasi usaha

Investasi usaha atau dana awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha laundry kiloan adalah sebesar Rp 40 juta. Dana tersebut bisa untuk membeli dua mesin cuci dan satu mesin pengering yang harganya Rp10-12 juta. Dana sisanya bisa untuk keperluan yang lain.

Perlu diingat bahwa dana awal ini bisa saja kurang dan bisa saja lebih. Jadi, jangan dijadikan sebagai patokan.

2. Penghasilan

Jika ditargetkan ada 100kg/hari dengan total penghasilan Rp550.000, harga yang ditawarkan ke konsumen adalah Rp5.500.

Target tersebut tentu tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan promosi yang giat. Target ini bisa diterapkan selama 2-6 bulan setelah usaha penatu kiloan kamu dibuka.

Jika dalam rentang waktu tersebut target belum tercapai, analisis kembali bisnis usaha tersebut.

3. Biaya operasional

Biaya operasional usaha umumnya dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Adapun biaya tetap usaha penatu kiloan terdiri dari biaya sewa, biaya pegawai, biaya penyusutan, biaya keamanan, dan biaya kebersihan.

Sementara itu biaya variabel usaha laundry kiloan adalah pemakaian listrik, biaya air, biaya deterjen, dan biaya telepon. Asumsikan biaya operasional per bulan usaha penatu tersebut adalah Rp9juta.

4. Return On Investment dan Profit Margin

Jika ROI sebuah usaha laundry kiloan adalah Rp7,5 juta dan investasi modal adalah Rp40juta, persentase keuntungannya adalah 18,75% per bulan.

Jika terlalu besar, hal ini dapat dilihat dari keuntungan bersih per kilonya, yaitu:

Bagaimana, cukup besar bukan profit dari usaha penatu kiloan? Selain mengetahui analisis usaha laundry kiloan, kamu juga perlu memahami manajemen bisnis saat menjalankan usaha tersebut.

Manajemen Bisnis Usaha Laundry Kiloan

Usaha laundry kiloan. Foto: Pixabay,

Dikutip dari buku Bisnis Super Laris Modal di bawah 10 juta oleh Yudha Satria, manajemen bisnis untuk menjamin kesuksesan usaha laundry kiloan yang bisa dilakukan mencakup hal-hal berikut ini:

Demikian penjelasan tentang analisis usaha laundry kiloan dan juga manajemen usaha yang bisa dilakukan. Semoga bisa memberikan wawasan bagi kamu yang ingin membuka usaha penatu.

(IPT)