3 Klub Serie A yang Tampil Mengecewakan di Musim 2019/20

Konten dari Pengguna
15 Februari 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para pemain AC Milan merayakan gol. Foto: Alberto PIZZOLI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain AC Milan merayakan gol. Foto: Alberto PIZZOLI / AFP
ADVERTISEMENT
Musim ini persaingan klub Serie A untuk meraih scudetto semakin ketat. Juara bertahan delapan musim beruntun tersebut berada di posisi kedua, hanya kalah produktivitas gol dari rival abadi, Inter Milan. Lazio pun kini menempel di posisi ketiga, hanya selisih satu poin.
ADVERTISEMENT
Buah dari investasi besar di dua bursa transfer, Inter semakin konsisten di tiap pekannya di Serie A. Klub yang musim lalu finis di posisi keempat tersebut pun berhasil meningkat drastis, kini jadi kandidat kuat peraih scudetto.
Sebaliknya dengan Juventus, memulai musim bersama pelatih baru, sang juara bertahan tampak kesulitan beradaptasi. Namun, Cristiano Ronaldo sukses tampil gemilang dan jadi meriam gol andalan, beberapa kali menyelamatkan Si Nyonya Tua.
Sementara yang paling berkembang adalah Lazio. Meski menjuarai Coppa Italia, skuad arahan Simone Inzaghi finis di posisi delapan Serie A. Kini, Biancoceleste justru menempati posisi tiga dan punya kans yang sama besar dengan Juventus dan Inter untuk raih scudetto.
Tiga klub tersebut memang tampil impresif, tapi musim ini juga ada yang tak sesuai harapan. Berangkat dari sana, berikut tiga klub yang mengecewakan di Serie A musim 2019/20.
ADVERTISEMENT

1. Torino

Para pemain Torino merayakan kemenangan pada sebuah laga. Foto: Andrea Bertorello/AFP
Musim lalu, Torino berakhir di posisi ketujuh Serie A dengan torehan 63 poin. Sayangnya, klub rival sekota Juventus tersebut gagal mengulang performa tersebut dan kini berada di tempat ke-13, cuma bisa mengumpulkan 27 angka dari 23 laga.
Adapun kini Il Toro hanya selisih delapan poin dari zona degradasi. Performa yang tak konsisten, dua sampai tiga kekalahan, bisa membuat mereka tergelincir ke posisi tiga terbawah.
Boleh ketajaman lini depan Torino masih seperti musim lalu, tapi pertahanan jadi masalah utama saat ini. Dari 23 laga, total Torino sudah kebobolan sampai 42 kali, hanya kalah banyak dari Genoa dan Lecce. Bila tak mau degradasi, performa jelas mesti ditingkatkan klub asuhan Moreno Longo tersebut.
ADVERTISEMENT

2. AC Milan

Pemain-pemain Milan merayakan gol Zlatan Ibrahimovic ke gawang Inter. Foto: AFP/Marco Bertorello
Beberapa musim terakhir AC Milan memang terbiasa jadi tim papan tengah. Lima musim terakhir, I Rossoneri hanya berkutat di posisi tujuh sampai lima. Namun, musim ini kondisi bertambah buruk buat klub asal kota Milan tersebut.
Menunjuk Marco Giampaolo sebagai pengganti Gennaro Gattuso, Milan terpuruk dan nyaris berada di zona degradasi. Stefano Pioli yang menggantikannya memang membuat Milan lebih bagus, tapi mereka masih di posisi ke-10 Serie A, menorehkan 32 poin dari 23 laga.
Milan yang tiap musim berusaha untuk finis empat besar kini terancam kembali gagal mencapai targetnya. Kedatangan Zlatan Ibrahimovic di bursa transfer musim dingin memang berhasil mengangkat moral tim, terutama di lini depan. Namun, pertahanan masih jadi masalah yang mesti dibenahi Milan.
ADVERTISEMENT

3. Napoli

Krisis terjadi di Napoli. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Dalam beberapa musim terakhir, Napoli berhasil jadi salah satu pesaing Juventus untuk meraih scudetto, finis di posisi kedua di tiga musim terakhir. Produktivitas di lini depan dan kokohnya pertahanan membuat Il Partenopei bahkan sanggup bersaing di kompetisi Eropa.
Namun, musim ini klub yang berbasis di kota Naples tersebut tampil begitu mengecewakan. Hingga giornata 23, Napoli baru mengoleksi 30 poin, terdampar jadi tim papan tengah di posisi ke-11.
Meski masih diperkuat pemain sekaliber Kalidou Koulibaly, Lorenzo Insigne, dan Dries Mertens, Napoli gagal menampilkan performa terbaik. Produktivitas di lini depan menurun dari musim-musim sebelumnya, sementara pertahanan memburuk. Adapun pergantian pelatih dari Carlo Ancelotti ke Gennaro Gattuso belum berbuah hasil. (bob)
ADVERTISEMENT