Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Profil Caleg Pemilu 2019: H. Azhari, Mm, Caleg DPR-RI Dapil Jawa Barat I dari PARTAI BERKARYA
15 Desember 2018 1:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari berita caleg tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
H. Azhari, Mm, menjadi salah satu calon legislatif (caleg) dalam Pemilu 2019 tingkat DPR-RI, 17 April 2019 mendatang. Dia akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat I.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan info dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Caleg Nomor Urut 4 PARTAI BERKARYA ini lahir di Bukittinggi, 12 Desember 1949. Dia merupakan lulusan S2 yang berprofesi sebagai Pensiunan.
Berikut adalah motivasi dan target sasaran dari H. Azhari, Mm sesuai diambil dari halaman kpu:
Motivasi:
Agar program APBN/APBD tepat sasaran, mencegah korupsi, percepatan kesejahteraan rakyat, menghapus utang negara.
Target Sasaran:
Memperjuangkan agar APBN/APBD berkinerja (input, output, outcam, benefit, inpac) dan memperkuat fungsi BAPENAS dan sistem pengelola keuangan Negara & Sistem politik Indonesia tidak lemah mewujudkan dan mengawasi APBN/APBD berkinerja serta di daerah membentuk Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dengan fungsi menyusun/merancang APBD, memungut pendapatan daerah, melaksanakan fungsi bendahara umum, menyusun laporan keuangan daerah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data KPU, H. Azhari, Mm memiliki status hukum sebagai berikut:
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.