Konten dari Pengguna

Profil Caleg Pemilu 2019: Komala Sari, Caleg DPRD-II Dapil Kota Dumai 2 dari PDIP

15 Desember 2018 1:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari berita caleg tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Caleg Pemilu 2019: Komala Sari, Caleg DPRD-II Dapil Kota Dumai 2 dari PDIP
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Komala Sari, menjadi salah satu calon legislatif (caleg) dalam Pemilu 2019 tingkat DPRD-II, 17 April 2019 mendatang. Dia akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) Kota Dumai 2.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan info dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Caleg Nomor Urut 4 PDIP ini lahir di Jakarta Pusat, 17 Mei 1987. Dia merupakan lulusan D4/S1 yang berprofesi sebagai Wiraswasta.
Berikut adalah motivasi dan target sasaran dari Komala Sari sesuai diambil dari halaman kpu:
Motivasi:
Dengan pelaksanaan pemerintah yang senantiasa bertatanan pancasila maka citra bangsa akan senentiasa terangkat dan terangungkan kembali dimata bangsa dan negara lain
Target Sasaran:
1. Aparatur pancasila agar masyarakat ikut berpancasila.
Mengusahakan kondisi Negara Pancasilais sebenarnya harus dimulai dari kalangan aparat pemerintah terlebih dahulu sebelum pemerintah harus menekan hal tersebut kepada Masyarakat yakni mengusahakan kondisi hidup masyarakat yang Pancasilais.mengingat kondisi Negara memang teramat memprihatinkan. Dibilang prihatin karena nilai-nilai Pancasila semakin ditinggalkan akibat lebih kepada semangat kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Bahkan jika diperhatikan aparat pemerintah sekarang ini pun masih terkesan cukup terkontaminasi semangat anti-Pancasila/tak bertanggungjawab atau lebih mengarah pada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dibawa panji Bhinneka Tunggal Ika.
ADVERTISEMENT
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan.Kualitas SDM bangsa Indonesia, dalam kategori rendah, dan rendahnya kualitas SDM disebabkan pula oleh rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
-a. Pendidikan.
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti pendidikan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah tersebut di Indonesia, antara lain:
1) Biaya pendidikan relatif mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua penduduk terutama penduduk yang mempunyai penghasilan rendah.
2) Minat menyekolahkan masih sangat rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan terpencil.
ADVERTISEMENT
3) Sarana dan prasarana pendidikan yang masih belum memadai dan proporsional, terutama untuk sekolah lanjutan (SMP dan SMA)
4) Rendahnya kualitas sarana fisik, banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang gedung-gedungnya telah rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak legkap dan banyak yang rusak, laboratorium tidak standart, serta pemakaian teknologi informasi tidak memadai.
5) Rendahnya kualitas guru, keadaan guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme.
6) Rendahnya kesejahteraan guru, mempunyai andil dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menangani masalah redahnya tingkat pendidikan, antara lain :
1) Memperluas kesempatan belajar, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Selain itu perlu dilakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat bahwa pendidikan merupakan media strategis guna meningkatkan kualitas sumber daya insaniah.
ADVERTISEMENT
2) Meringankan biaya pendidikan dan membebaskan biaya bagi yang tidak mampu, serta memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
3) Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana serta prasarana pendidikan, seperti gedung-gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, media pembelajaran dan pengangkatan guru serta ahli kependidikan yang profesional.
-b. Kesehatan
kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk ditingkatkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan.
Rendahnya derajat kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta di wilayah dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai. Sedangkan untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau, diwujudkan melalui revitalisasi sistim kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistim kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistim informasi pada semua tingkatan pemerintah.
ADVERTISEMENT
-c. Ekonomi
Dengan kurangnya pendidikan dan kesehatan dari individu dapat menyebabkan merosotnya perekonomian yang dapat mengakibatkan kemiskinan. Terlihat dari Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah namun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang memiliki pendidikan, sehingga SDA yang melimpah kurang di manfaatkan sebaik mungkin. Pemerintah harus memberikan pelatihan kepada warga sehingga dapat memajukan dan membangun perekonomian.
Berdasarkan data KPU, Komala Sari memiliki status hukum sebagai berikut: