Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Profil Caleg Pemilu 2019: San Akuan, Caleg DPRD-II Dapil Sleman 3 dari PSI
15 Desember 2018 2:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:03 WIB
Tulisan dari berita caleg tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Profil Caleg Pemilu 2019: San Akuan, Caleg DPRD-II Dapil Sleman 3 dari PSI](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1544815853/n40a27yqa6cw01wopolk.jpg)
ADVERTISEMENT
San Akuan, menjadi salah satu calon legislatif (caleg) dalam Pemilu 2019 tingkat DPRD-II, 17 April 2019 mendatang. Dia akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) Sleman 3.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan info dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Caleg Nomor Urut 4 PSI ini lahir di Yogyakarta, 10 November 1979. Dia merupakan lulusan SMA/Sederajat yang berprofesi sebagai Seniman.
Berikut adalah motivasi dan target sasaran dari San Akuan sesuai diambil dari halaman kpu:
Motivasi:
Melawan Korupsi dan intoleransi
Saya sengsara karena korupsi,ada dendam pribadi antara kehidupan saya dan korupsi.Mengapa?untuk itulah mengapa saya sangat berkeinginan untuk melawan korupsi dan intoleransi yang saat ini menggerogoti kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Saya adalah anak kedua(2) dari delapan(8) bersaudara,ayah saya adalah seorang pensiunan PNS yg tak pernah bertugas karena sikap idealis dan prinsipalnya.Ayah saya adalah PNS non aktif di karenakan menentang arus kala itu(orde baru).Sehingga ayah saya yang notabene sarjana strata 1(lulusan STSRI ?ASRI? Yogyakarta) hanya mendapatkan tugas mengangkat telepon/panggilan masuk sampai akhir masa pensiunnya.Miris,terakhir tahun 1992 ayah saya menjabat PIMPRO (Pimpinan Proyek) di sebuah instansi pemerintah.Hanya karena ayah mengembalikan sisa dana proyek langsung ke pusat(Waktu itu proyek di awasi langsung dari pusat/Jakarta),ayah langsung di musuhi oleh rekan kerja dan atasannya.Pendek kata,kejadian tersebut membuat kehidupan keluarga besar saya jadi sangat susah.Hingga hanya untuk menamatkan pendidikan setingkat SLTA saja saya harus berjuang mati-matian.Jauh dalam lubuk hati saya,saya sangat membenci korupsi.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana saya akan melawan korupsi yang sudah mengakar daging dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita ini?saya hanya akan memulainya dari satu langkah kecil.Saya akan memulai dari saya terlebih dahulu,lalu memberi pengertian tentang bahaya korupsi kepada keluarga saya,dan saya yakin untuk hal tersebut,saya sudah melampauinya,dan konsisten terhadap sikap anti korupsi saya.
Saat ini,saya hanya harus melangkah satu langkah lagi kedepan,untuk memberikan pola anti korupsi kemasyarakat.Menanamkan ide tentang berbahayanya korupsi,serta melaksanakannya sesuai dengan bidang pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing individu.Menurut saya satu langkah kecil yang bersungguh-sungguh lebih efektif dari pada lompatan besar yang tergesa-gesa dan tak terarah.Korupsi melingkupi semua bidang,hingga penanganannya akan berbeda pula di setiap bidang dan kasusnya.Lapangan yang akan mengajarkan saya nantinya bagaimana menangani dan melawan korupsi.Karena saya yakin,bila saya nanti menjadi anggota legislative,maka bahaya korupsi akan menyerang saya terlebih dahulu.Dan saya akan melawan dan mengalahkannya!!lalu saya akan membuat pola di sekitar saya,kemudian meluaskan pola itu,seperti lingkaran spiral.Meluas keluar.Saya akan melawan korupsi dengan keyakinan dan prinsip saya.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang intoleransi,saya kembalikan lagi kepada diri kita masing-masing.Di sini saya akan lontarkan sebuah pertanyaan.APAKAH KITA MEMILIH UNTUK TERLAHIR SEBAGAI SEORANG SUKU A?SEBAGAI SEORANG DI TENGAH KELUARGA BERAGAMA A?tidak..kita tak memilih itu,ada kekuasaan tanpa tepi yang sudah menggariskannya.Saya hanya kan memanusiakan setiap manusia.Bukankah kita sudah memiliki bekal panduan sebagai bangsa Indonesia.Kemanusiaan yang adil dan beradab,dan di perkuat dengan persatuan Indonesia.
Untuk melawan intoleransi,saya kembali akan menggunakan pola spiral.Bersumber dan bermula dari langkah kecil saya.Bahwa kita manusia,terlahir dan di besarkan dari dan di atas bumi yang sama.Bumi nusantara.Bahwa kita tak memilih untuk berasal darimana,dan di lahirkan di mana.Udara yang sama kita hirup,tanah yang sama kita berdiri,jalan yang sama yang akan kita lalui.Itulah Indonesia menurut saya,kebersamaan yang di lakukan dengan kesadaran kita sebagai manusia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu,perkenankan saya untuk berada satu langkah di depan saudara-saudara saya.Berilah kesempatan bagi saya untuk melakukan keinginan,cita-cita sadar dan bawah sadar saya tersebut,untuk melawan korupsi dan intoleransi.Saya akan berdiri di samping saudara-saudara bila kesadaran itu telah menjadi sikap kita semua,namun saya akan melangkah setapak kedepan untuk mewakili dan mengarahkan jalan bila saudara sebangsa saya lupa akan prinsip kesadaran tersebut.MERDEKA!!
Target Sasaran:
Seluruh masyarakat
Berdasarkan data KPU, San Akuan memiliki status hukum sebagai berikut: