1 Mayam Berapa Gram? Ini Jawaban dan Perhitungannya untuk Maskawin

Ilustrasi 1 Mayam Berapa Gram Foto: Unsplash

Di Indonesia, ada beberapa satuan emas yang digunakan selain gram, salah satunya mayam. Satuan ini dipakai di Aceh yang merupakan daerah dengan nilai maskawin terbesar kedua setelah Sulawesi.

Lantas, 1 mayam berapa gram? Berapa pula nilai maskawin yang harus disiapkan untuk pernikahan di Aceh?

Berdasarkan informasi dari buku Jihad Keluarga: Membina Rumah Tangga Sukses Dunia Akhirat karangan A. Fatih Syuhud, 1 mayam setara dengan 3,3 gram. Sementara itu, nilai mahar paling rendah di Aceh kurang lebih sekitar 10 mayam emas.

Jika dihitung secara keseluruhan, 10 mayam emas adalah 33 gram yang saat ini setara dengan Rp28 jutaan. Dengan demikian, seorang pemuda yang hendak menikah harus menyiapkan mahar berupa 33 gram emas atau uang tunai sebesar Rp 28 jutaan. Mahar tersebut belum termasuk dalam seserahan lain, seperti makanan, pakaian, sepatu, tas, kosmetik, dan lain-lain.

Ilustrasi 1 Mayam Berapa Gram Foto: Unsplash

Di wilayah Bugis, nilai mahar tergolong lebih tinggi daripada Aceh, yakni antara Rp20 juta hingga ratusan juta rupiah. Ini belum termasuk dengan pemberian lain, seperti sebidang tanah, perhiasan mas, dan sebagainya.

Apabila dibandingkan dengan Bugis dan Aceh, nilai mahar pengantin di Pulau Jawa cenderung lebih murah. Nominal mahar di sana bisa dimulai dari harga Rp100 ribu. Kemudian, tidak ada tanggungan beban untuk membiayai resepsi pernikahan pengantin wanita.

Setelah mengetahui perhitungan nilai maskawin di atas, dapat dikatakan bahwa nilai maskawin di Aceh memang cukup besar dibanding wilayah Indonesia lainnya. Namun, Bugis masih berada di urutan pertama sebagai nilai mahar terbesar pertama di Indonesia.

Mahar sendiri merupakan syarat wajib pernikahan dalam ajaran Islam. Mahar harus diberikan oleh suami kepada istri karena maskawin tersebut adalah hak milik istri. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan di bawah ini.

Ilustrasi 1 Mayam Berapa Gram Foto: Instagram/weddingku

Apa Itu Mahar?

Islam menjadikan maskawin atau mahar sebagai simbol penghormatan bagi wanita. Maskawin hukumnya adalah wajib dengan dalil Kitabullah, sunah Nabi, dan ijma’ ulama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagaian dari maskawin itu dengan senang hati, makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa 4)

Pada dasarnya, ajaran Islam tidak menetapkan harga maskawin. Nominal tersebut diserahkan kembali pada kemampuan masing-masing individu.

Rasulullah SAW sendiri sudah menganjurkan agar nilai maskawin tidak terlalu mahal. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Uqbah bin Amir. r.a., yang berbunyi:

Kata Rasulullah kepada seorang lelaki yang hendak menikahi wanita yang memasrahkan diri kepada beliau, “Pergilah dan carilah (maskawin) walaupun hanya berupa cincin dari besi.”

Dalam beberapa kondisi, pemberian maskawin boleh ditunda dengan kesepakatan kedua pasangan, hingga batas waktu sebelum mereka bercampur. Meski begitu, dianjurkan agar pria segera mempercepat pemberian maskawin seperti dikatakan dalam firman Allah.

“Tiada dosa atasmu menikahi mereka apabila kamu membayar mahar kepada mereka,” (QS. Al-Mumtahanah [60]:10)

(GTT)