Konten dari Pengguna

10 Contoh Kalimat Tidak Logis yang Sering Muncul dalam Percakapan Sehari-hari

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Februari 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kalimat Tidak Logis, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kalimat Tidak Logis, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam komunikasi sehari-hari, tanpa sadar seseorang menggunakan kalimat tidak logis satu sama lain. Interaksi dengan kalimat seperti itu bisa terjadi saat berbicara di depan umum atau berbicara santai dengan teman.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Berbahasa Dengan Logika, kalimat tidak logis adalah kalimat yang mengandung kesalahan logika. Sedangkan kalimat logis adalah kalimat yang maknanya sesuai dengan kaidah-kaidah penalaran (logika).
Menurut Brown dan Yule dalam jurnal Discourse Analysis, pada akhirnya masyarakat akan mentolerasi kesalahan logika dalam sebuah kalimat. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan hubungan personal.
Sehingga, kalimat tidak logis yang muncul dalam percakapan sehari-hari tidak menjadi perhatian dan perbedatan dalam interaksi manusia. Akan tetapi, pemakluman tersebut tidak dapat dibenarkan.

10 Contoh Kalimat Tidak Logis

Kalimat Tidak Logis, Foto: Pixabay
Berikut akan kita bahas, 10 contoh kalimat tidak logis dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

1. "Waktu dan tempat kami persilahkan"

Kalimat ini lazim digunakan oleh pembawa acara saat memanggil pembicara. Kalimat ini terkesan benar, padahal mengandung kesalahan logika.
ADVERTISEMENT
Waktu dan tempat adalah benda abstrak yang tidak dapat dijadikan sebagai objek. Jadi, yang seharusnya 'dipersilahkan' bukan waktu dan tempatnya, melainkan objek orangnya.

2. "Mungkin nanti pasti kau akan mengerti"

Kata 'mungkin' secara logika adalah sebuah keadaan yang tidak dapat dipastikan. Sedangkan kata 'pasti' memiliki makna kebenaran yang mutlak.
Itu mengapa penggabungan kata 'mungkin' dan 'pasti' dalam satu kalimat membentuk kerancuan makna.

3. "Orang Indonesia semuanya ramah"

Kalimat tersebut menjelaskan sebuah kondisi nyata tentang orang Indonesia yang ramah. Padahal, ada juga orang Indonesia yang tidak ramah. Itu alasan mengapa kalimat ini termasuk tidak logis.

4. "Waktu berjalan dengan cepat"

Kalimat ini tidak dapat dibenarkan secara logika. Hakikatnya, waktu tidak akan berjalan lebih cepat atau lambat. Waktu akan bergerak secara konsisten setiap harinya. Jadi, bukan waktu yang berjalan dengan cepat, tapi ada faktor lain yang menyebabkan waktu terasa berjalan lebih cepat.
ADVERTISEMENT

5. "Lelaki itu kehabisan waktu"

Kalimat Tidak Logis, Foto: Pixabay
Ini juga merupakan contoh kalimat tidak logis. Waktu tidak mungkin akan habis. Jadi, bukan waktunya yang habis, melainkan kesempatan jumlah waktu yang dimiliki oleh objek yang sudah habis.

6. "Pencuri telah berhasil ditangkap oleh polisi"

Sekilas kalimat ini terasa benar. Akan tetapi, secara kaidah bahasa, kalimat ini memiliki kerancuan logika.
Kata 'berhasil' dalam kalimat yang membuat kerancuan makna, apakah yang berhasil itu pencuri atau polisi? Seharusnya, kata 'berhasil' dihapuskan agar tidak menimbulkan kerancuan makna.

7. "Buku ini berbicara tentang keadilan"

Buku pada kalimat tersebut diposisikan sebagai objek (buku ini berbicara). Padahal, buku adalah benda mati yang tidak dapat dijadikan sebagai objek. Seharusnya, kalimat di atas ditulis "pengarang berbicara tentang keadilan dalam buku ini".

8. "Aku telat ya, jalannya macet"

Kerancuan logika pada kalimat ini sangat jelas terlihat. Jalan tidak dapat menyebabkan atau merasakan macet. Yang macet adalah kendaraannya, bukan jalannya.
ADVERTISEMENT

9. "Para hadirin yang berbahagia"

Ini merupakan kalimat yang lazim digunakan ketika seseorang memulai pidato. Sekilas memang tidak tampak letak kesalahannya. Namun, jika diperhatikan lebih dalam, kerancuan dalam kalimat akan terlihat.
Kata 'para' dalam kalimat di atas menunjukan jamak. Sedangkan kata 'hadirin' juga memiliki makna yang sama. Jadi, kalimat tersebut memiliki dua kata jamak. Seharusnya cukup dituliskan "hadirin yang berbahagia".

10. "Hadirin dimohon berdiri"

Kalimat ini masuk pada kategori kalimat tidak logis karena tidak disebutkan subjek pemohonnya.
(PHR)