Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
10 Contoh Purwakanthi Guru Swara dalam Sastra Jawa
30 Oktober 2023 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
10 Contoh purwakanthi guru swara dapat membantu masyarakat memahami sastra Jawa. Purwakanthi guru swara umum digunakan untuk memperindah puisi maupun lirik lagu.
ADVERTISEMENT
Dalam Bahasa Indonesia, Purwakanthi dapat diartikan sebagai rima. Untuk mengetahui lebih jauh tentang purwakanthi dan contohnya, simak ulasan berikut.
Pengertian Purwakanthi Guru Swara
Istilah purwakanthi berasal dari dua kata, yakni purwa dan kanthi. Purwa artinya awalan atau permulaan, sedangkan kanthi memiliki makna mengulang. Secara harfiah, purwakanthi dapat dimaknai sebagai mengulang atau kata di awal atau kata sebelumnya.
Purwakanthi adalah permainan rima atau bunyi yang sama pada beberapa kata dalam suatu kalimat. Mengutip buku Unsur-Unsur Budaya dalam Babad Sekaten oleh Mulyono Atmosiswartoputra, purwakanthi digunakan untuk memperindah suatu kalimat.
Selain itu, penggunaan alunan bunyi yang sama dalam beberapa kata juga membuat pendengar mudah menangkap maksud ucapan tersebut.
Berdasarkan jenisnya, purwakanthi dibedakan menjadi tiga, salah satunya purwakanthi guru swara. Dikutip dari buku Belajar Bahasa Daerah Jawa untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD oleh Rian Damariswara, purwakanthi guru swara berkaitan dengan asonansi.
ADVERTISEMENT
Asonansi adalah pengulangan bunyi vokal dalam satu kalimat. Pengulangan bunyi vokal terdapat pada awal, tengah dan akhir baris bait maupun lirik.
10 Contoh Purwakanthi Guru Swara
Purwakanthi guru swara sudah dipakai sejak ratusan tahun lalu dan diabadikan dalam sajak, tembang, maupun babad. Saat ini, penggunaan purwakanthi masih digunakan dalam geguritan atau puisi modern Jawa.
Berikut ini contoh purwakanthi guru swara dalam karya sastra yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Jarenen Kapengin Maju Jebul Wegah Sinau
Artinya: Katanya mau maju, tapi enggan belajar. Pada kalimat di atas, terdapat purwakanthi guru swara huruf u pada kata ‘maju’ dan ‘sinau’.
2. Jumangkah Gadug Ing Manah
Artinya: melangkah ke dalam hati. Purwakanthi guru swara terletak pada huruf ah dalam kata ‘jumangkah’ dan ‘manah’.
3. Athi-athi Malipit Pan Kadi
Artinya: terdengar rapi di pelipisnya. Pengulangan bunyi i pada kata 'athi-athi', 'malipit', dan 'kadi'.
ADVERTISEMENT
4. Sinajenan Kinutugan
Artinya: padahal itu tidak bagus. Pengulangan bunyi vokal an terdapat pada kata ‘sinajenan’ dan ‘kinutugan’.
5. Kalih Ari Kalih Ratri
Artinya: dua hari dua malam. Dalam kalimat tersebut pengulanagan bunyi terdapat pada kata ‘ari’ dan ‘ratri’.
6. Nistha Papa Tanpa Karya
Artinya: Pekerjaan yang buruk tanpa hasil. Purwakanthi guru swara dalam kalimat tersebut adalah huruf a dalam setiap kata.
7. Ayuswa Wolulas Taun
Artinya: Delapan belas tahun. Terdapat pengulangan bunyi vokal u dalam setiap kata.
8. Sumawur Tinempuh Timur
Artinya: Menyebar hingga ke timur. Pengulangan bunyi vokal u dalam setiap kata.
9. Legek Kateres Marlesu
Artinya: Merasa sangat lelah saat itu. Terdapat pengulangan kata e di setiap kata.
(GLW)