Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Kata Bijak dari Falsafah Jawa dan Artinya, Ajarkan Tentang Makna Kehidupan
6 Juli 2020 10:31 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu terakhir, lagu Lathi yang dipopulerkan oleh Weird Genius dan Sara Fajira banyak digemari. Tidak hanya musiknya yang berkualitas, tetapi juga pesan yang tersirat dalam lirik lagu tersebut. Salah satunya adalah bagian "Ajining diri ana ing lathi".
Lirik ini terinspirasi dari falsafah Jawa yang bermakna bahwa seseorang dihargai berdasarkan lidahnya (ucapannya). Ternyata masih banyak kata-kata bijak dari falsafah Jawa yang dapat dihayati semua orang karena mengandung nilai universal.
Nah, berikut kami sajikan 10 kata bijak dari falsafah Jawa beserta artinya, yang mengajarkan tentang makna kehidupan.
"Sura dirajayaningrat, lebur dening pangastuti." Segala sifat keras hati, angkara murka, hanya bisa dikalahkan oleh sikap bijak, sabar, dan lembut.
ADVERTISEMENT
"Memayu hayuning pribadi, memayu hayuning kulawarga, memayu hayuning sesama, memayu hayuning bawana." Berbuatlah baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup, dan seluruh dunia.
"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani." Menjadi pemimpin yang bijak dan berjiwa kesatria yaitu, di depan memberi suri tauladan, di tengah menggerakan dan membangun kekuatan, di belakang memberi motivasi dan dorongan.
"Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." Jangan jadi orang yang merasa serba bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
"Adigang, adigung, adiguna." Jaga kelakuan, jangan sombong dengan kekuatan, kedudukan, ataupun latar belakangmu.
ADVERTISEMENT
"Natas, nitis, netes." Dari Tuhan manusia ada, bersama Tuhan manusia hidup, dan bersatu dengan Tuhan manusia akan kembali.
"Kawula mung saderma, mobah mosik kersaning hyang sukmo." Lakukan yang menjadi tugas manusia, selebihnya serahkan kepada Tuhan.
"Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik.
"Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso." Bahwa cinta itu tumbuh lantaran terbiasa, dan kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu.
"Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake." Menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan lawan, sifat kesatria yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur.
ADVERTISEMENT
(ERA)