10 Kata Romantis BJ Habibie untuk Ainun yang Penuh Makna

Presiden Indonesia B.J. Habibie dan istrinya Ainun Habibie melambai kepada wartawan di gedung Parlemen di Jakarta, 21 September 1999, setelah ia memberikan penjelasan tentang kebijakan pemerintah tentang Timor Lorosa'e kepada anggota Parlemen. Foto: AFP/OKA BUDHI

Jika mencari sosok yang penuh cinta dan kata romantis untuk pasangan, tentu nama BJ Habibie menjadi yang pertama. Ya, kisah cintanya dengan Ainun berhasil menjadi sejarah dan panutan bagi banyak pasangan di negeri ini.

BJ Habibie kerap mengungkapkan rasa cintanya pada Ainun dengan kata-kata romantis penuh makna. Ucapan yang diberikannya tersebut berisi ungkapan hati dan perasaan yang tulus untuk sang kekasih hingga akhir hayatnya.

Lantas seperti apa ungkapan kata romantis BJ Habibie untuk Ainun? Mari intip kata-kata selengkapnya di sini.

Kata Romantis untuk Ainun

Mantan presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menunjuk di sebelah istrinya Hasri Ainun di parlemen sebelum pelantikan Presiden Indonesia dan Wakil Presiden di parlemen pada 20 Oktober 2009. Foto: AFP/ADEK BERRY

Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun.

Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, namun masa depan adalah milik kita bersama.

Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.

Antara saya dan Ainun, adalah dua raga namun dalam satu jiwa.

Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?

Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap akan tersimpan secara abadi di relung hati.

Kata Bijak Tentang Cinta

Selain kata romantis, Presiden ke-3 RI ini juga kerap melontarkan kata-kata bijak seputar cinta yang tidak hanya menginspirasi tapi juga menyentuh hati. Berikut deretan kata bijak BJ Habibie tentang cinta.

Presiden Indonesia BJ Habibie (tengah), ditemani istrinya Ainun, melambaikan tangan ke media pada 26 Mei ketika tiba di pusat perbelanjaan yang hancur saat gelombang kekerasan terakhir di distrik Chinatown, Jakarta. AFP FOTO / Kemal JUFRI. Foto: AFP/BARBARA WALTON

Tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya dan tanpa kecerdasan cinta itu tidak cukup.

Seorang pria tidak akan pernah menjadi seorang pria yang besar tanpa adanya perempuan hebat di sisinya, yang selalu memberi dukungan dan harapan dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil.

Kalau kita saling percaya maka perjanjian dua hal saja cukup. Sebaliknya, kalau kita berdua tidak saling percaya perjanjian tertulis setebal buku pun tidak akan menolong.

Cinta sejati itu memandang kelemahan lalu dirubah menjadi sebuah kelebihan untuk selalu mencintai.

(RDR)