Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
12 Prinsip Animasi yang Wajib Dipahami oleh Animator
16 Februari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prinsip animasi adalah teori dasar yang menjadi pedoman bagi seorang animator untuk menciptakan gambar animasi yang realistis, dinamis, dan menarik. Prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, visualisasi, hingga teknis pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Dasar Desain Komunikasi Visual karya Subria Mamis, dkk., ada 12 prinsip animasi dasar, mulai dari solid drawing hingga exaggeration. Ke-12 prinsip tersebut pertama kali dikemukakan Ollie Johnston dan Frank Thomas, dua animator senior dari Disney.
Prinsip animasi dibuat untuk membantu animator dalam membuat karakter yang sesuai konsep dalam animasi. Apa saja 12 prinsip animasi tersebut? Simak pembahasannya berikut ini.
Prinsip Animasi
Disadur dari buku Prinsip Dasar Pengembangan Animasi 2D dan 3D Menggunakan OpenToonz dan Blender oleh Sukirman, S.T.,M.T.,berikut prinsip-prinsip animasi yang bisa dijadikan sebagai pedoman:
1. Solid Drawing
Kemampuan dalam menggambar merupakan dasar utama dalam animasi, karena memengaruhi proses dan hasil akhir animasi. Seorang animator yang mampu menggambar dengan baik akan mampu menciptakan karakter dan objek yang solid, memiliki dimensi yang nyata, serta mampu menyampaikan emosi dan gerakan dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
2. Timing & Spacing
Timing adalah prinsip yang mengatur kapan suatu gerakan harus dilakukan, sementara spacing mengatur percepatan dan perlambatan dari berbagai jenis gerakan. Timing yang tepat akan membuat animasi terasa lebih natural dan dinamis, sedangkan spacing yang baik akan menghasilkan gerakan yang mulus dan realistis.
3. Squash & Stretch
Squash and stretch memberikan efek lentur pada objek atau figur dalam animasi, sehingga memberikan kesan gerakan yang lebih hidup. Ketika objek atau figur bergerak, squash memberikan efek tertentu untuk menggambarkan objek tersebut tertekan atau terhimpit, sedangkan stretch memberikan efek perenggangan ketika objek tersebut meregang atau ditarik.
4. Anticipation
Ancang-ancang adalah persiapan atau awalan dari sebuah gerakan. Dalam animasi, karakter sering melakukan gerakan kecil atau mempersiapkan diri sebelum melakukan gerakan utama. Hal ini disebut sebagai anticipation. Ancang-ancang membantu memperjelas niat karakter dan membuat gerakan terlihat lebih alami.
ADVERTISEMENT
5. Slow In dan Slow Out
Setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda, bisa lambat saat dimulai dan cepat saat berakhir atau sebaliknya. Slow in terjadi ketika sebuah gerakan dimulai secara perlahan kemudian menjadi cepat, sementara slow out terjadi ketika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
6. Arcs
Pergerakan dalam animasi mengikuti pola melengkung yang disebut Arcs, yakni teknik yang memungkinkan gerakan yang lebih halus dan realistis. Itu karena gerakan alami dalam kehidupan sehari-hari juga mengikuti pola melengkung, seperti gerakan tangan yang melengkung saat memukul bola atau gerakan kepala yang mengikuti jalur melengkung saat berbicara.
7. Secondary Action
Aksi sekunder adalah gerakan tambahan yang memperkuat gerakan utama agar animasi terlihat lebih realistis. Misalnya, karakter utama sedang berjalan sambil memegang sebuah payung. Nah, gerakan tangan yang memegang payung merupakan aksi sekunder yang membantu memperkuat gerakan utama berjalan.
ADVERTISEMENT
8. Follow Through dan Overlapping Action
Follow through adalah gerakan bagian tubuh yang tetap berlanjut meskipun gerakan utama telah berhenti. Sedangkan overlapping action adalah tindakan di mana beberapa bagian tubuh bergerak secara independen dari gerakan utama. Keduanya memberikan kesan realistis pada animasi dengan menirukan sifat fisik yang sebenarnya.
9. Straight Ahead Action dan Pose to Pose
Ada dua cara pembuatan animasi, yaitu langsung membuat setiap frame secara berurutan atau dengan membuat keyframe tertentu dan mengisi frame di antaranya. Metode straight ahead action menghasilkan animasi yang lebih organik dan spontan, sementara pose to pose memberikan kontrol yang lebih besar terhadap animasi.
10. Staging
Staging meliputi bagaimana kondisi atau suasana dibuat untuk mendukung mood dalam sebuah adegan. Staging yang baik akan membantu memfokuskan perhatian penonton pada hal-hal yang penting dalam adegan dan memperjelas narasi animasi.
ADVERTISEMENT
11. Appeal
Appeal berkaitan dengan penampilan atau gaya visual yang membuat karakter animasi menarik. Karakter dengan appeal yang kuat akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh penonton, sehingga membuat animasi menjadi lebih menarik.
12. Exaggeration
Exaggeration adalah memperbesar atau mendramatisir gerakan agar terlihat lebih ekspresif, biasanya digunakan untuk efek komedi. Dengan menggunakan exaggeration, animator dapat menyoroti karakteristik unik dari setiap karakter dan membuat animasi menjadi lebih berkesan dan menghibur.
(SAI)