12 Prinsip Animasi yang Wajib Dipahami oleh Animator

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Februari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prinsip animasi adalah dasar teori yang menjadi pedoman bagi seorang animator untuk menciptakan gambar animasi yang realistis, dinamis, dan menarik.  Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Prinsip animasi adalah dasar teori yang menjadi pedoman bagi seorang animator untuk menciptakan gambar animasi yang realistis, dinamis, dan menarik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prinsip animasi adalah teori dasar yang menjadi pedoman bagi seorang animator untuk menciptakan gambar animasi yang realistis, dinamis, dan menarik. Prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, visualisasi, hingga teknis pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Dasar Desain Komunikasi Visual karya Subria Mamis, dkk., ada 12 prinsip animasi dasar, mulai dari solid drawing hingga exaggeration. Ke-12 prinsip tersebut pertama kali dikemukakan Ollie Johnston dan Frank Thomas, dua animator senior dari Disney.
Prinsip animasi dibuat untuk membantu animator dalam membuat karakter yang sesuai konsep dalam animasi. Apa saja 12 prinsip animasi tersebut? Simak pembahasannya berikut ini.

Prinsip Animasi

Ada 12 prinsip animasi dasar, mulai dari solid drawing hingga exaggeration. Foto: Pexels.com
Disadur dari buku Prinsip Dasar Pengembangan Animasi 2D dan 3D Menggunakan OpenToonz dan Blender oleh Sukirman, S.T.,M.T.,berikut prinsip-prinsip animasi yang bisa dijadikan sebagai pedoman:

1. Solid Drawing

Kemampuan dalam menggambar merupakan dasar utama dalam animasi, karena memengaruhi proses dan hasil akhir animasi. Seorang animator yang mampu menggambar dengan baik akan mampu menciptakan karakter dan objek yang solid, memiliki dimensi yang nyata, serta mampu menyampaikan emosi dan gerakan dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT

2. Timing & Spacing

Timing adalah prinsip yang mengatur kapan suatu gerakan harus dilakukan, sementara spacing mengatur percepatan dan perlambatan dari berbagai jenis gerakan. Timing yang tepat akan membuat animasi terasa lebih natural dan dinamis, sedangkan spacing yang baik akan menghasilkan gerakan yang mulus dan realistis.

3. Squash & Stretch

Squash and stretch memberikan efek lentur pada objek atau figur dalam animasi, sehingga memberikan kesan gerakan yang lebih hidup. Ketika objek atau figur bergerak, squash memberikan efek tertentu untuk menggambarkan objek tersebut tertekan atau terhimpit, sedangkan stretch memberikan efek perenggangan ketika objek tersebut meregang atau ditarik.

4. Anticipation

Ancang-ancang adalah persiapan atau awalan dari sebuah gerakan. Dalam animasi, karakter sering melakukan gerakan kecil atau mempersiapkan diri sebelum melakukan gerakan utama. Hal ini disebut sebagai anticipation. Ancang-ancang membantu memperjelas niat karakter dan membuat gerakan terlihat lebih alami.
ADVERTISEMENT

5. Slow In dan Slow Out

Salah satu prinsip animasi adalah slow in and slow out. Foto: Pexels.com
Setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda, bisa lambat saat dimulai dan cepat saat berakhir atau sebaliknya. Slow in terjadi ketika sebuah gerakan dimulai secara perlahan kemudian menjadi cepat, sementara slow out terjadi ketika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.

6. Arcs

Pergerakan dalam animasi mengikuti pola melengkung yang disebut Arcs, yakni teknik yang memungkinkan gerakan yang lebih halus dan realistis. Itu karena gerakan alami dalam kehidupan sehari-hari juga mengikuti pola melengkung, seperti gerakan tangan yang melengkung saat memukul bola atau gerakan kepala yang mengikuti jalur melengkung saat berbicara.

7. Secondary Action

Aksi sekunder adalah gerakan tambahan yang memperkuat gerakan utama agar animasi terlihat lebih realistis. Misalnya, karakter utama sedang berjalan sambil memegang sebuah payung. Nah, gerakan tangan yang memegang payung merupakan aksi sekunder yang membantu memperkuat gerakan utama berjalan.
ADVERTISEMENT

8. Follow Through dan Overlapping Action

Follow through adalah gerakan bagian tubuh yang tetap berlanjut meskipun gerakan utama telah berhenti. Sedangkan overlapping action adalah tindakan di mana beberapa bagian tubuh bergerak secara independen dari gerakan utama. Keduanya memberikan kesan realistis pada animasi dengan menirukan sifat fisik yang sebenarnya.

9. Straight Ahead Action dan Pose to Pose

Ada dua cara pembuatan animasi, yaitu langsung membuat setiap frame secara berurutan atau dengan membuat keyframe tertentu dan mengisi frame di antaranya. Metode straight ahead action menghasilkan animasi yang lebih organik dan spontan, sementara pose to pose memberikan kontrol yang lebih besar terhadap animasi.

10. Staging

Staging meliputi bagaimana kondisi atau suasana dibuat untuk mendukung mood dalam sebuah adegan. Staging yang baik akan membantu memfokuskan perhatian penonton pada hal-hal yang penting dalam adegan dan memperjelas narasi animasi.
ADVERTISEMENT

11. Appeal

Appeal berkaitan dengan penampilan atau gaya visual yang membuat karakter animasi menarik. Karakter dengan appeal yang kuat akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh penonton, sehingga membuat animasi menjadi lebih menarik.

12. Exaggeration

Exaggeration adalah memperbesar atau mendramatisir gerakan agar terlihat lebih ekspresif, biasanya digunakan untuk efek komedi. Dengan menggunakan exaggeration, animator dapat menyoroti karakteristik unik dari setiap karakter dan membuat animasi menjadi lebih berkesan dan menghibur.
(SAI)