Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
12 Puisi yang Bertema Sumpah Pemuda dan Menginspirasi
21 Oktober 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ikrar tersebut menjadi awal dari para pemuda yang bersatu dan berjuang menuju Indonesia merdeka. Untuk mengingat peristiwa tersebut, banyak yang merayakan Hari Sumpah Pemuda dengan berbagai kegiatan, salah satunya pembacaan puisi.
Anda juga bisa membagikan puisi yang bertema Sumpah Pemuda di media sosial. Berikut beberapa puisi tentang Sumpah Pemuda.
Puisi yang Bertema Sumpah Pemuda
Mengutip buku Evaluasi dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia oleh Laili Etika Rahmawati, puisi adalah karya sastra yang sarat akan pesan moral. Tema puisi dapat diambil dari pengalaman pribadi hingga sejarah penting, termasuk Hari Sumpah Pemuda.
Dirangkum dari Pembelajaran Puisi Apresiasi dari Dalam Kelas oleh Supriyanto, Aku Pemuda: (Antologi Karya Lomba Cipta Puisi Nasional Terpilih Periode Maret - Mei 2019 oleh Penulis Pilihan LCPN Aku Pemuda Periode Maret - Mei 2019, dan lainnya, berikut contoh puisi yang bertema Sumpah Pemuda:
ADVERTISEMENT
1. Seorang Pemuda Optimis oleh Prasetyan Ramadhan
Semangat sungguh aku semangat
Berpacu sungguh aku berpacu
Berjuang aku sungguh berjuang
Demi cita-citaku yang tak akan ku sia-siakan
Aku seorang pemuda...
Dengan semangatku yang membara
Dan tak ingin membuat kecewa kedua orang tua
Semoga dengan usaha yang diiringi doa semua tak akan sia-sia
2. Malang Negeriku oleh Desi Michaelis
Kobaran asa menyala-nyala sepanas api
Apalah guna bambu runcing tanpa tangan filantropi
Air mata tidak lagi dipandang pengorbanan
Keringat beramunisi darah tak lagi disebut perjuangan
Malang negeriku...
Ketika sang Proklamator melantangkan merdeka
Anak muda lebih suka berteriak anyeong oppa
Daripada menyapa prestasi pelita tanah air beta
Manipulasi globalisasi terjadi
Anak muda lebih suka memaki
Daripada bermusikalisasi puisi
Sumpah Pemuda tinggallah arumi tanpa isi
Gunakan otak jangan tertinggal pun semili
ADVERTISEMENT
Libatkan hati jangan tertinggal pun secenti
Kau yang mengaku pemuda pemudi
Selamatkan negeri
3. Prajurit Jaga Malam oleh Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam,
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu....
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
4. Kita Pemuda Bangsa oleh Riadhu Sholikhah
Kita pemuda bangsa...
Berjuang untuk bangsa Indonesia
Bukan lewat perang atau senjata
Namun dengan ilmi yang berguna
Mentari berganti rembulan
Hari berganti hari
Waktu terus berlalu
Mari kita berubah!
Potensi, bakat yang kita miliki
Semoga mampu menjadikan prestasi
Untuk menggapai mimpi
ADVERTISEMENT
Dan untuk kemajuan bangsa ini
Teruskan mimpi pahlawan!
Demi kita, dan masa depan
Dengan usaha, keyakinan, dan
Pantang menyerah pintu menuju kesuksesan
5. Akulah Pemuda Itu oleh Nyimas Noncik
Perjuangan butuh waktu
Tenaga
Pikiran
Inspirasi
Imajinasi
Untuk pemuda harapan
Akulah pemuda itu,
Yang penuh dedikasi tinggi
penuh perjuangan
Dan semangat menggelora
akulah pemuda itu,
Yang penuh tanggung jawab
tak ada kata menyerah
Allah bersamaku
Doa dan keberanian selalu menyertaiku
6. Pemuda sebagai Harapan Bangsa oleh Asep Rahmat Taufiq Hidayat
Engkaulah ...
Sebagai tonggak kemajuan dan mundurnya
suatu negara di masa yang akan mendatang
Suatu ...
Kemajuan bangsa ini, tergantung kepada pemuda
itu sendiri yang betul-betul untuk mewujudkan cita-cita yang
besar bagi kemajuan negara dan bangsa di masa mendatang.
Wahai ...
Para Pemuda, engkaulah harapan bangsa dan
negara, yang menjadi suatu maju mundurnya suatu negara
ADVERTISEMENT
dan bangsa ke depan.
Wahai ...
Para pemuda, bergeraklah, jangan diam begitu
saja, karena suatu negara membutuhkan energi-energi
untuk kemajuan bangsa ke depan, pemuda sekarang adalah
pemuda di masa mendatang yang akan meneruskan
perjuangan para pahlawan terdahulu.
Wahai ...
Para pemuda, kita semua harus mewujudkan cita-cita
para pahlawan terdahulu untuk meneruskan perjuangan
dengan tumbuh adanya rasa nasionalisme pada diri seorang
pemuda, untuk memajukan bangsa ke depan.
Salam Pemuda!
7. Katanya Pemuda oleh Anisia Sholikhati Al Khamidah
Dia yang seharusnya menatap ke depan
Akhirnya hanya melihat ke belakang dan tertekan
Dia yang harusnya berani melawan ego pada diri
Nyatanya tak tumbuh menjadi pribadi yang berani dan mandiri
Dia si penggerak melawan kebatilan
Malah digerakan mendukung ketidakadilan
Pemuda si pemilik jiwa yang memberontak
ADVERTISEMENT
Sekarang malah kebablasan hingga meretak
Pemuda itu bukan masa cinta-cintaan dengannya
Namun masa cinta secintanya pada bangsa dan negerinya
Pemuda itu sudah saatnya belajar dan berkarya
Lalu memberi sumbangsih untuk negeri yang kaya
Pemuda itu, kamu, jiwamu, dan bangsamu
Apa tak malu menjadikan pemuda hanya sebagai kedokmu?
8. Pemuda Itu: JR oleh Suryani
Dalam barisan
pemuda hebat
berselempang cinta anak negeri
memimpin dengan gagah
mengayuh roda bersama
bahu membahu
berkarya penuh hasrat
kaki kaki bergerak
dari pelosok bergolak
mengemban tugas hati nurani
sabar dan bijak
lembut dan tegas
kehalusan budi pekerti
langkah membuncah
dalam kejayaan berkarya
demi tanah air tercinta
majulah Indonesiaku
9. Aku Pemuda oleh Muhammad Mahfudz
Aku adalah seorang pemuda
Giat, teguh, dan konsisten dalam bekerja
Bekerja untuk keluarga
Bekerja demi kedaulatan bangsa
ADVERTISEMENT
Di tanah Indonesia aku terlahir
Tanah yang indah dan berjuta-juta kekayaannya
Aku adalah pemuda
Siap menjadi generasi penerus bangsa
Penerus para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan
Demi menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia Raya
Aku adalah pemuda
Kan menjadi penerus bangsa Indonesia
Untuk menjadikannya negara semakin jaya
Melindungi warisan budaya dan adat istiadat
Dari rebutan negara tetangga
Aku adalah pemuda
Mengingat sejarah dan menatap masa depan cerah
Masa depan yang siap berjuang demi negara
Berperang dalam era milenial
Aku adalah pemuda
Siap berjuang mati-matian untuk kemajuan Indonesia tercinta
10. Pemuda Tempat Bersandar oleh Arora Yumna
Kilau mentari remaja menggetar semesta
Alun rayuan pesisir tenggara bernada
Negeri kaya ini repas tiada kuasa
Para pemuka jadikan rakyat tak bermua
Di sini, di atas tanah rempah ini
ADVERTISEMENT
Kulihat air mata orang buta
Kudengar suara hati orang tuli
dan kurasakan harapan wanita tanpa tangan
Kita putra ibu pertiwi
Lahir dan tumbuh dalam buainya
Hidup menikmati hasil buminya
Tapi budi balasan tak pernah ada
Hanya perdebatan keruh antara salah atau benar
Sebagai hiasan dari hari-hari anak negeri
Tanpa sadar merekalah tempat bersandar
Di atas kertas ini aku berpuisi
Sebagai putra asuhan sang ibu pertiwi
Kita tak terlalu muda untuk membangun bangsa
Maka berdirilah dimuka jadikan negeri kita perkasa
11. Kami Pemuda yang Melangit Biru oleh Endang Ade Rustandi
Bertarung bersama waktu
mengalahkan ego
mengesampingkan diam
bertolak belakang dengan ingin
kami pemuda, selalu dalam barisan siaga
melangit biru bersama mimpi-mimpi
membumikan semangat
menggelorakan rasa
Bergelut dengan gelombang fatamorgana
menjaga hidup penuh makna
ADVERTISEMENT
mengamankan asa
sebagai kekuatan yang terjaga
kami pemuda, selalu menjaga muruah cita-cita
ingin kami selalu melangit biru bersama rida-Nya
Kami pemuda yang melangit biru
menjaga amanah bangsa
mempertahankan merdeka untuk semesta
12. Hai Pemuda, Tidak Boleh Titik oleh Gangsar Lintas Damai
Hai kau!
Iya kau pemuda!
Mengapa kau terhempas dalam singularitas
Berhenti berjuang bungkam teredam
Terpaku nyaman mati diikat gravitasi
Tak malukah kau meneropong sejarah?
Kala ladang perjuagnan adalah hidup dan mati
Darah bertumpah menyuburkan derita
Deretan kejadian tersusun dalam dan mengakar
Menguatkan batang-batang persatuan
Menahan angin yang menghempas tangkai harapan
Hingga terbenamlah badai pernjajahan dan terbitlah bunga kemerdekaan
Mungkin perang telah usai, tapi perjuangan tak selesai
Biarkan senjata menjadi pena
Biarkan bising aminisi menjadi riuh orasi
Biarkan dentuman menjadi kemarahan
ADVERTISEMENT
Pemuda tak boleh lelah melanjutkan deretan huruf sejarah
Penuhi lembar dengan perjuangan dan cinta
Goreskan kisah menghias prestasi bangsa
Tetaplah bertahan hingga tak mampu lagi menyerah
Pemuda boleh menulis koma
Pemuda boleh menulis tanda tanya
Dan pemuda boleh menulis tanda seru
Tetapi...
Tangan pemuda tak pernah boleh menulis tanda titik
(NSF)