Konten dari Pengguna

12 Suka Duka Menjadi Guru selama Mengajar untuk Para Murid

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 Januari 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suka duka menjadi guru. Foto: Pexels/Katerina Holmes
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suka duka menjadi guru. Foto: Pexels/Katerina Holmes
ADVERTISEMENT
Semua pekerjaan memiliki tantangan dan kesulitan masing-masing, termasuk menjadi seorang guru. Para guru pasti kerap mengalami beberapa pengalaman suka duka.
ADVERTISEMENT
Sebab, mendidik murid bukan perkara yang mudah. Apalagi mereka memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Sehingga, seorang guru perlu melakukan pendekatan yang berbeda-beda terhadap setiap murid.
Tak sedikit dari para guru mengalami beberapa kendala selama mengajar, seperti sulitnya menjaga konsentrasi murid atau mengenali karakter setiap anak didiknya. Di samping itu, tentu ada banyak hal positif yang membuat guru-guru merasa bangga. Ingin tahu apa saja suka duka menjadi guru? Simak artikel ini.

Suka Duka Menjadi Guru

Ilustrasi suka duka menjadi guru. Foto: tra nguyen/unsplash
Dengan memahami suka duka menjadi guru membuat Anda lebih menghargai pekerjaan tersebut. Informasi ini juga penting diketahui untuk Anda yang bercita-cita menjadi guru agar mendapatkan gambarannya.
Dihimpun dari buku Catatan Sang Guru: Jejak Perjalanan Sebuah Profesi, situs bulelengkab.go.id, dan sumber lainnya, berikut beberapa suka duka menjadi guru:
ADVERTISEMENT

1. Memiliki Banyak Relasi

Menjadi guru akan membuat seseorang berhubungan dengan banyak orang, mulai dari murid, orang tua murid, atau pihak-pihak lain. Hal tersebut dapat menambah relasi bagi seorang guru.

2. Menjumpai Hal-Hal Lucu dengan Murid

Banyak hal yang dapat dijumpai di kelas, terlebih bagi guru yang mengajar TK dan SD. Para murid seringkali melakukan hal lucu, seperti memberikan hadiah atau bertingkah konyol hanya untuk mendapatkan perhatian dari guru.
Sementara, untuk guru SMP dan SMA mungkin akan menjumpai permasalahan yang lebih serius. Beberapa murid tak segan cerita ke guru mereka mengenai masalah pribadi atau sekadar kisah lucu yang baru saja dialami.
Tentunya, hal ini membuat pekerjaan menjadi guru sedikit terasa ringan karena tingkah para murid yang menghibur.
ADVERTISEMENT

3. Kreativitas Terasah

Guru harus memiliki kreativitas tinggi sehingga kegiatan belajar mengajar tak terasa membosankan. Saat ini, bahkan seorang guru tak cukup memberikan penjelasan di papan tulis saja.
Guru harus mengolah pembelajaran dengan baik melalui e-learning ataupun dalam bentuk permainan agar siswa menikmati pembelajaran sampai selesai.

4. Harus Selalu Belajar

Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang membuat para guru harus terus belajar. Ini agar mereka bisa menyampaikan informasi dengan baik sesuai kondisi yang terjadi sekarang. Sehingga, materi yang diajarkan akan terasa lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.

5. Harus Memiliki Mental dan Jiwa yang Kuat

Seorang pengguna Quora bernama Steven Lee yang merupakan mantan guru menyebutkan bahwa setiap murid memiliki keunikan dan karakter yang berbeda satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Tak semua murid bisa diarahkan dan dididik dengan baik. Sebagian dari mereka memiliki sikap yang malas belajar. Bahkan ada yang suka berbuat onar, usil, dan sok jagoan. Menghadapi murid yang sulit dididik akan lebih menguras tenaga seorang guru.
Guru juga harus siap mengesampingkan masalah pribadi dan selalu terlihat tegar di hadapan para murid. Sebab, guru diharapkan selalu menyebarkan kebahagiaan kepada para murid agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
Karena itu, guru harus memiliki mental dan jiwa yang kuat untuk menghadapi setiap muridnya.

6. Banyak Administrasi

Guru tak hanya mengajar di kelas, tetapi mereka juga ditugaskan menyelesaikan serangkaian administrasi. Beberapa administrasi yang dimaksud seperti membuat bahan ajar, RPP, mengisi rapor, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, para guru juga harus membuat soal ulangan dan mengisinya. Tak jarang, mereka merelakan waktu istirahat di rumah untuk menyelesaikan urusan administrasi tersebut.

7. Menjadi Panutan

Guru adalah panutan dalam banyak hal. Sehingga, mereka harus selalu menjaga sikap dan tutur kata. Sebab, setiap tindak tanduk guru dapat berpengaruh terhadap pembentukan karakter murid.

8. Memberikan Ilmu untuk Murid

Hal positif yang bisa didapatkan saat seseorang bekerja sebagai guru adalah bisa membagikan kemampuan dan ilmunya pada murid. Keberadaan guru banyak disebut sebagai pelita dalam kegelapan karena mereka memberikan ladang ilmu yang luas.
Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang bisa menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Untuk dapat memberikan pembelajaran yang baik, guru perlu mempersiapkan rencana dan strategi sesuai perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT

9. Mencetak Murid yang Berprestasi

Tidak semua murid sulit untuk dididik, ada beberapa juga yang membanggakan guru. Mendapatkan kabar bahwa seorang murid mendapat prestasi menjadi salah satu hal yang menggembirakan, seperti yang diceritakan Aris P. Zebua, seorang pendidik, melalui situs Quora.
Bahkan, sekadar mengetahui murid yang diajarkan paham dan mampu berpikir dengan baik, sudah termasuk hal yang membanggakan menjadi guru.

10. Sering Dipandang Sebelah Mata

Sayangnya, pekerjaan menjadi seorang guru masih dipandang sebelah mata. Banyak stereotipe masyarakat yang menganggap menjadi seorang guru bukan pekerjaan yang sulit. Padahal, kenyataannya ada banyak hal yang harus dikuasai sebelum bisa menjadi guru.

11. Upah yang Kecil

Bukan rahasia lagi jika banyak guru yang mendapatkan gaji tak layak. Dengan tanggung jawab yang mereka emban, tentunya gaji tersebut dirasa tak sebanding. Ini merupakan salah satu tantangan menjadi seorang guru.
ADVERTISEMENT

12. Menghadapi Perubahan Kurikulum dan Kebijakan

Terakhir, guru harus siap untuk menghadapi perubahan kurikulum dan kebijakan yang berlaku. Meskipun begitu, terkadang hal tersebut cukup membingungkan dan menyulitkan seorang guru, terutama dalam menyesuaikan materi dan metode mengajar.
(NSF)