2 Amalan Malam Takbiran Idul Fitri Paling Utama

Ilustrasi Amalan Malam Takbiran Idul Fitri yang Paling Utama Foto: Dok. Kumparan

Malam takbiran menjadi salah satu momen istimewa yang ditunggu saat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Umat Islam pun dianjurkan untuk menghidupkan malam takbiran dengan berbagai amalan sunah agar meraih kemuliaan di hari kemenangan.

Malam takbiran juga menjadi salah satu dari lima malam dalam setahun yang menurut Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah barang siapa beribadah pada malam ini, maka akan dihidupkan hatinya dan mendapat pengampunan.

Lantas apa saja amalan yang bisa dilakukan guna menghidupkan malam takbiran? Berikut informasinya yang dikutip dari berbagai sumber.

Mengumandangkan Takbir

Ilustrasi Amalan Malam Takbiran Idul Fitri yang Paling Utama Foto: Dok. Antara

Mengumandangkan takbir guna menyambut Hari Raya Idul Fitri menjadi amalan sunah di bulan Ramadhan. Perintah bertakbir juga disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya, “hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Qs. Al Baqarah: 185).

Mengumandangkan takbir juga menjadi amalan yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut:

"Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai salat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621).

Membaca takbir, tahmid, dan tahlil di malam takbiran memiliki keutamaan di antaranya dibebaskan dari api neraka serta diampuni dosanya yang telah lalu. Takbiran juga menjadi sarana untuk berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Memperbanyak Ibadah

Ilustrasi Amalan Malam Takbiran Idul Fitri yang Paling Utama Foto: Shutterstock

Ibadah lainnya yang dianjurkan untuk menghidupkan malam takbiran adalah sholat berjamaah, membaca Al-Quran, dan memperbanyak dzikir. Perkara ini sebagaimana dijelaskan dalam hadist sebagai berikut:

“Kita dianjurkan untuk menghidupkan dua malam Id sekalipun jatuh pada hari Jumat dengan berbagai jenis ibadah seperti sholat, tadarus, dan zikir. Ini berdasarkan hadis ‘ Siapa yang mengidupkan dua malam Id, maka Allah akan menghidupkan hatinya pada hari di mana hati manusia mati.’ Adapun kesunahan itu dianggap memadai dengan menghidupkan sholat Subuh dan Isya berjamaah atau bahkan hanya sekedar sholat subuh berjamaah.” (Syekh Sa;id bin Muhammad Ba’asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1443-1434 H/2012).

(RDR)