2 Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung yang Perlu Diketahui

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2021 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis kutipan tidak langsung pada karya tulis Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis kutipan tidak langsung pada karya tulis Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kutipan merupakan salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan setiap penulis, baik ketika menulis sebuah tulisan ilmiah, berita, artikel, dll. Menulis kutipan harus dengan cara yang benar agar pesan dapat tersampaikan dan mudah dimengerti pembaca.
ADVERTISEMENT
Ada dua macam kutipan yang perlu diketahui, yakni kutipan langsung dan tidak langsung. Keduanya termasuk ke dalam jenis pengutipan innote. Dalam buku Cerdas Menulis Karya Ilmiah oleh Prof. Dr. Suyono, M.P.d., dkk, innote atau in-text notation adalah pengutipan dan penulisan rujukan dalam badan teks makalah, artikel, atau karya ilmiah.
Innote menjadi salah satu dari tiga jenis pengutipan yang banyak digunakan di Indonesia. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kutipan tidak langsung, mulai dari pengertian, cara menulis kutipan tidak langsung, dan contohnya.

Pengertian Kutipan Tidak Langsung

Ilustrasi tanda pengutipan Foto: iStock
Dalam buku Cerdas Menulis Karya Ilmiah, pengutipan tidak langsung yaitu dengan melakukan penyaringan informasi dari sumber rujukan untuk kepentingan penulisan karya ilmiah. Artinya, informasi yang dikutip tidak serta merta sesuai dengan redaksi asli dari sumber rujukan.
ADVERTISEMENT

Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung dan Contohnya

Ilustrasi menulis kutipan tidak langsung Foto: iStock
Contoh cara menulis kutipan tidak langsung dalam buku Cerdas Menulis Karya Ilmiah adalah sebagai berikut:
Redaksi Asli
Sebuah menjadi pemahaman bersama bahwa puisi itu memiliki banyak tafsir (Suharianto, 2009:22)
Kutipan Tidak Langsung
Suharianto (2009:22) menyepakati pandangan umum yang menyatakan bahwa puisi-sebagai salah satu jenis karya sastra-bersifat multitafsir. Artinya, saat dua orang membaca sebuah puisi yang sama, penafsiran atau pemahaman keduanya terhadap puisi tersebut mungkin saja berbeda (bergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing).
Contoh kutipan tidak langsung pada model 1 menggambarkan adanya pengungkapan kembali informasi dari sumber rujukan secara rinci dengan perubahan redaksi tanpa mengubah maknanya. Contoh tersebut menjelaskan bahwa adanya parafrase pada pengutipan kalimat tidak langsung, maksudnya adanya pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara yang berbeda dalam bahasa yang sama, yaitu pada pemaparan konsep multitafsir pada puisi dengan pemberian contoh.
ADVERTISEMENT
Redaksi Asli
Seperti yang kita ketahui, dalam menafsirkan puisi, seorang penafsir dituntut memberikan alasan atau argumentasi atas tafsirannya itu. Alasannya itu pun harus berdasar yang dapat dirunut alur pikirnya. Dengan ungkapan lain, penafsirannya itu harus dapat dipertanggungjawabkan. Apakah tafsiran dan pertanggungjawabannya itu betul atau tidak yang paling tahu tentulah si penulis puisi yang bersangkutan (Suharianto, 2009:22)
Kutipan Tidak Langsung
Penafsiran puisi harus berdasarkan pada kelogisan argumentasi, kerunutan alur pikir, dan pertanggungjawaban tafsir (Suharianto, 2009:22).
Perbedaan kedua model di atas hanya soal paparan informasi yang ditulis. Model pertama berupa parafrase atau makna paparan informasi, sedangkan pada model kedua berupa simpulan.
(PDN)