Konten dari Pengguna

2 Contoh Kultum Ramadhan Singkat yang Bisa Dijadikan Referensi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Maret 2025 10:39 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh kultum Ramadhan singkat. Foto: unsplash.com/ Boim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh kultum Ramadhan singkat. Foto: unsplash.com/ Boim
ADVERTISEMENT
Kuliah tujuh menit atau yang biasa disebut kultum sering digelar saat Ramadhan untuk memudahkan umat muslim dalam menimba ilmu sekaligus memperbanyak amal ibadahnya. Ada banyak tema yang bisa diangkat, mulai dari keutamaan beribadah di bulan Ramadhan, hikmah berpuasa, hingga amalan yang dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Meski durasinya singkat, kultum tetap bisa memberikan dampak positif selama teksnya disusun dengan jelas dan padat. Umumnya, ceramah ini disampaikan pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah salat subuh, sebelum berbuka, atau setelah sholat tarawih.
Jika Anda sedang mencari contoh kultum Ramadhan singkat yang inspiratif dan penuh makna, simak beberapa contohnya dalam artikel berikut.

Contoh Kultum Ramadhan Singkat

Ilustrasi contoh kultum Ramadhan singkat. Foto: Pexels
Mengutip buku Merenung Sampai Mati oleh Prie G. S., kultum merupakan media dakwah yang bertujuan untuk memberikan nasihat tentang agama Islam kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat.
Di bulan Ramadhan, kultum menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan ilmu agama. Dengan penyampaian yang ringkas namun bermakna, kultum dapat menginspirasi serta mengingatkan umat akan pentingnya memperbanyak amalan di bulan penuh berkah ini.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa contoh kultum Ramadhan singkat yang dapat dijadikan referensi:

1. Kultum tentang Marhaban ya Ramadhan

Ilustrasi kultum. Foto: Pexels.com/Michael Burrows
Kaum Muslimin yang berbahagia.
Salah satu tanda keimanan adalah seorang Muslim bergembira dengan akan datangnya bulan Ramadhan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, ia pun mempersiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat senang, karena tamu Ramadhan akan datang.
Tentu lebih senang lagi jika ia menjumpai Ramadhan. Hendaknya seorang Muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa
Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Sebab, ini adalah karunia dari Allah dan seorang Muslim harus bergembira. Allah telah berfirman dalam surat Yunus ayat 58.
ADVERTISEMENT
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ۝٥٨
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."" (Yunus: 58)
Hadiri yang dicintai Allah.
Lihat bagaimana para ulama dan orang saleh sangat merindukan dan berbahagia jika Ramadhan akan datang. Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Lathaif Ma'arif berkata:
"Sebagaian salaf berkata, 'Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian, mereka juga berdosa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal saleh di Ramadhan yang lalu) mereka.'"
Mengapa harus bergembira menyambut Ramadhan?
Bagi orang yang beriman sudah selayaknya bulan Ramadhan disambut dengan penuh kegembiraan dan persiapan lahir maupun batin. Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, keutamaan, dan berkah pada bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Beribadah pun semakin nikmat dan lezatnya bermunajat kepada Allah. Menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan ini sudah pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Di depan para sahabatnya dan mengajak mereka bersama-sama merayakan kedatangan bulan Ramadhan.
Jemaah yang dirahmati Allah.
Dalam catatan sejarah dan periwayatan sahabat, ditemukan beberapa kebiasaan penting Rasulullah menghadapi kedatangan tamu agung, yaitu bulan suci Ramadhan, di antaranya sebagai berikut:
Pertama, Rasulullah memberitahukan dan mengingatkan anak dan istrinya akan kedatangan Ramadhan. Kedua, Rasulullah memiliki tradisi di akhir Sya'ban, yaitu memperkenalkan Ramadhan dan mengajarkan hikmahnya kepada sahabat. Ketiga, Rasulullah mengencangkan ikat pinggang pada hari-hari terakhir Ramadhan.
Hadirin yang berbahagia.
Allah menghadirkan bulan Ramadhan bukan untuk semua orang, tetapi untuk orang-orang tertentu, yakni orang-orang beriman. Sebab, di dalam Ramadhan orang harus berpuasa, dan puasa bukan pekerjaan ringan. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang telah beriman yang sanggup berpuasa.
ADVERTISEMENT
Jamaah hafizhakumullah.
Puasa Ramadhan adalah ibadah tahunan. Hanya setahun sekali Allah menurunkan waktu untuk beribadah secara khusus ini. Jika ibadah salat merupakan momentum penyucian diri tingkat harian, maka puasa Ramadhan merupakan momentum penyucian diri pada tingkat tahunan.
Selama satu tahun tentu banyak perbuatan dosa yang dilakukan manusia. Oleh karena itu, lewat ibadah puasa Ramadhan dosa-dosa itu dihapus, sehingga tatkala Allah memanggilnya manusia menghadap keadaan suci.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap dan Terbaik Sepanjang Tahun oleh A. R. Shahibul Tahun

2. Kultum tentang Keutamaan Membaca Al-Qur'an

Ilustrasi kultum. Foto: Pexels/A Darmel
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, sehingga Dia mengetahui kelemahan hamba-Nya. Oleh karenanya, Dia melipatgandakan segala amal kebajikan hamba-hamba-Nya dan tidak langsung menyiksanya ketika mereka mendurhakai-Nya. Firman Allah dalam surat Al-An'am ayat 160:
ADVERTISEMENT
مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS Al-An'am: 160)
Selawat dan salam senantiasa kita haturkan untuk nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam. Beliau pernah bersabda, "Siapa yang membaca satu huruf dalam kitab Allah maka dia mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dikali lipatkan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif, Lam, Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Syarat untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah iman dan amal sholeh. Jika timbangan amal sholeh seorang muslim lebih berat daripada timbangan amal kemaksiatannya, maka dia berhak mendapatkan rahmat dan surga-Nya.
Namun, jika timbangan kemaksiatannya lebih berat dari amal sholeh atau amal kebajikannya, maka dia tidak akan mendapatkan apapun kecuali murka dan siksa-Nya.
Hal termudah untuk memperberat amal kebajikan adalah dengan membaca Al-Qur'an. Coba bayangkan, hanya dengan membaca satu huruf saja kita sudah mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipatgandakan Allah menjadi sepuluh kali lipat.
Jika kita membaca Surat Al-Fatihah, maka kita telah membaca 141 huruf dan 141 huruf itu akan Allah kalikan sepuluh kali lipat menjadi 1410 kebaikan. Dengan membaca Surat Al-Fatihah, kita telah mendapatkan keutamaan yang sangat besar sehingga dapat memperberat timbangan amal sholeh kita.
ADVERTISEMENT
Bagaimana jika kita membaca huruf-huruf di dalamnya?
Atas dasar apalagi kita enggan membaca Al-Qur'an? Padahal membaca satu halaman Al-Qur'an tidak membutuhkan waktu berjam-jam. Apalagi jika sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, maka dalam satu juz atau 20 halaman dapat diselesaikan dalam waktu setengah jam.
Inilah amalan ringan yang berat dalam timbangan. Oleh karena itu, di bulan Ramadan yang mulia ini, marilah kita mengusahakan membaca Al-Qur'an setiap hari. Bacalah yang paling mudah, baik itu sepuluh ayat per hari maupun dua puluh ayat per hari.
Semoga kita semua dapat istiqomah dalam membaca Al-Qur'an di bulan ramadan ini. Firman Allah Swt dalam Surat Al-Muzzamil ayat 20:
۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِن ثُلُثَىِ ٱلَّيْلِ وَنِصْفَهُۥ وَثُلُثَهُۥ وَطَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَٱللَّهُ يُقَدِّرُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ ۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ ۙ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِى ٱلْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ ۙ وَءَاخَرُونَ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ فَٱقْرَءُوا۟ مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌۢ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kami berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.
Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an.
Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik
ADVERTISEMENT
Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.
Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Muzzamil: 20)
Sumber: Kumpulan Kultum Ramadhan: Berkaca pada Jiwa 2 oleh Prito Windiarto dan Taupiq Hidayat
(NSF)