Konten dari Pengguna

2 Syarat Diterimanya Ibadah yang Harus Dipenuhi Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Juni 2021 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi umat Muslim sedang beribadah. Foto: Madani News
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi umat Muslim sedang beribadah. Foto: Madani News
ADVERTISEMENT
Tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah menegaskannya dalam Al Quran: “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
ADVERTISEMENT
Ibadah sendiri adalah segala sesuatu yang diridhai dan disenangi oleh Allah SWT, baik berupa perbuatan, perkataan, maupun sekadar bisikan dalam hati. Ibadah merupakan ketundukkan atau penghambaan diri kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Ibadah meliputi segala bentuk kegiatan manusia yang dilakukan dengan niat mengabdi dan menghamba hanya kepada Allah. Dengan demikian, semua tindakan seseorang yang dilandasi oleh niat tulus untuk mencapai ridha Allah dianggap sebagai ibadah.
Setiap Muslim berharap tentu menginginkan ridha Allah SWT dalam setiap ibadahnya agar berbuah pahala. Namun, untuk menggapainya, ada beberapa syarat tertentu yang harus dipenuhi. Berikut syarat diterimanya ibadah bagi umat Muslim.

Syarat Diterimanya Ibadah

Ilustrasi ibadah. Foto: iStock
Mengutip buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, M.Pd.I. (2020), agar ibadah diterima di sisi Allah, umat Muslim harus memenuhi dua syarat. Jika hanya satu syarat yang terpenuhi, amalan ibadah yang dilakukan menjadi tertolak.
ADVERTISEMENT
1. Ikhlas karena Allah
Syarat yang pertama adalah niat yang ikhlas karena Allah. Maksudnya, sesuatu perbuatan dinilai ibadah jika diniatkan sebagai ibadah. Karena itu, setiap ibadah yang dilakukan umat Muslim sebaiknya diawali dengan niat untuk membedakan mana ibadah untuk meraih ridha Allah dan mana yang bukan.
Tak sedikit orang yang melakukan ibadah tetapi ibadahnya menjadi sia-sia dan tidak mendapat pahala apapun. Mereka rajin sholat, rutin sedekah, puasa tak pernah dilewatkan, berangkat haji hingga sekian kali.
Namun, semuanya tidak dilakukan dengan ikhlas, melainkan mengharapkan manfaat duniawi. Entah demi jabatan, memperoleh sanjungan seseorang, atau sekadar mencari perhatian. Jika demikian, seseorang itu tidak akan menuai apapun yang dikerjakannya karena ibadahnya tidak akan diterima Allah SWT sehingga menjadi sia-sia.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda, “Suatu amal hanya (akan dinilai sebagai ibadah) sesuai dengan niatnya, dan masing-masing orang akan meraih sesuatu sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak Bertentangan dengan Syariat
Syarat kedua adalah ibadah itu tidak bertentangan dengan syariat. Jika bertentangan dengan syariat, suatu perbuatan tidak akan dianggap ibadah meskipun dilandasi dengan niat.
Sebagai contoh, seseorang rajin menyedekahkan sebagian hartanya. Namun, ternyata harta yang disedekahkan adalah hasil korupsi. Maka, perbuatan yang dianggap ibadah itu tidak diterima oleh Allah SWT.
Allah menegaskan hal ini, Dia berfirman, “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah: 42)
(ADS)