Konten dari Pengguna

3 Amalan Bulan Syawal yang Berpahala Besar, Sayang untuk Dilewatkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Mei 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan telah berlalu, saatnya mengucapkan selamat datang pada bulan Syawal. Banyak umat Muslim yang bersedih ketika Ramadhan usai karena merasa belum beribadah dengan maksimal di bulan yang penuh berkah tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal seharusnya amal saleh tidak berakhir di bulan puasa, melainkan harus dikerjakan secara konsisten setiap waktu. Bulan Syawal pun memiliki keistimewaannya sendiri. Bahkan orang-orang yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal dianggap seperti puasa setahun penuh.
Sebagai tuntunan untuk beribadah, yuk ketahui apa saja amalan yang hendaknya dikerjakan di bulan ini:

Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
Salah satu amalan yang mendatangkan pahala besar di bulan Syawal adalah berpuasa selama enam hari. Mengutip buku 200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat oleh Abdillah F. Hasan (2016), puasa sunnah ini bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah. Sebagian ulama berpendapat lebih utama secara berturut-turut sehari setelah sholat Idul Fitri.
Meskipun sunnah, puasa Syawal hendaknya tetap dilakukan mengingat keutamaannya yang setara puasa setahun penuh. Dalam hadits yang diriwayatkan Tsauban ra, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Hari Raya Fitri, dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal).” (HR. Ibnu Majah)
ADVERTISEMENT
Untuk setiap kebaikan yang dilakukan seorang Muslim, Allah akan memberi ganjaran setidaknya 10 kali lipat. Maka puasa 30 hari selama Ramadhan ibarat berpuasa 300 hari.
Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal ibarat berpuasa selama 60 hari. Apabila digabungkan, maka seseorang seolah-olah berpuasa setahun penuh.

I’tikaf

Ilustrasi pria muslim sedang berdoa. Foto: Shutter Stock
I’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah juga bisa dilakukan di bulan Syawal apabila tidak sempat melaksanakannya di bulan Ramadhan. Mengutip buku Rahasia Pecinta Ramadhan oleh Muhammad Husain Ya’qub, Rasulullah selalu melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Pada tahun di mana beliau wafat, Rasulullah beri'tikaf selama 20 hari. Ketika tidak bisa i'tikaf, beliau menggantinya dengan i'tikaf di 10 hari pertama bulan Syawal. Keseriusan Rasulullah dalam beri’tikaf menunjukkan betapa pentingnya amalan ini.
ADVERTISEMENT

Menikah

Ilustrasi akad nikah di KUA saat pandemi corona. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dalam Islam, menikah merupakan ibadah yang dinilai sebagai penyempurna separuh agama. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625).
Mengutip buku Tanya Jawab Fikih Sehari-hari karya Mahbub Maafi, para ulama mazhab Syafi’i berpendapat menikah, menikahkan, atau berhubungan suami istri pada bulan Syawal hukumnya sunnah. Dari Aisyah ra ia berkata,
“Rasulullah SAW menikahi aku pada bulan Syawal dan menggauliku (pertama kali) pada bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding aku?" (Muttafaq 'Alaih). (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
(ERA)