Konten dari Pengguna

3 Cara Diet IF atau Intermittent Fasting untuk Turunkan Berat Badan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 Desember 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara diet IF. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara diet IF. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
IF (intermittent fasting) menjadi salah satu diet yang digandrungi dalam beberapa waktu ke belakang. Beberapa orang menilai diet ini membantu mengatur nafsu makan sehingga berat badan mereka lebih terkontrol.
ADVERTISEMENT
Intermittent fasting sendiri merupakan pola makan yang terbagi atas dua periode, yaitu makan dan puasa. Periode puasa biasanya berlangsung selama 12-40 jam, tergantung metode yang dipilih.
Mengutip laman Hopkins Medicine, penganut diet ini hanya boleh makan selama waktu yang sudah ditentukan. Di luar waktu tersebut, mereka wajib berpuasa dan tidak boleh mengonsumsi makanan padat atau minuman yang mengandung kalori.
Selama puasa, tubuh menggunakan simpanan gulanya untuk membakar lemak untuk mengubahnya menjadi energi. Proses inilah yang membuat berat badan cepat turun.
Lalu, bagaimana cara diet IF? apakah ada metode khusus yang dapat diikuti? Simak penjelasannya berikut ini.

Cara Diet IF

Ilustrasi wanita diet. Foto: Shutterstock
Ada berbagai cara diet IF yang dapat dipilih. Sebagai pemula, sebaiknya pilihlah metode dengan peraturan yang mudah diikuti. Dengan begitu, diet dapat dijalani dengan lebih mudah dan tanpa beban.
ADVERTISEMENT
Butuh waktu sekitar satu bulan untuk menentukan apakah cara diet IF yang dipilih berhasil atau tidak. Bagi yang ingin mencobanya, berikut beberapa cara diet IF dirangkum dari laman Medical News Today:

1. Metode 16:8

Metode 16:8 termasuk salah satu metode yang paling populer. Orang yang mengikuti pola makan ini akan berpuasa selama 16 jam sehari dan mengonsumsi semua kalorinya dalam delapan jam yang tersisa.
Beberapa ahli menyarankan untuk berhenti makan di sore hari, sebab metabolisme akan melambat setelah lewat dari waktu tersebut. Kendati demikian, cara ini perlu disesuaikan lagi dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Tidak ada batasan jenis atau jumlah makanan yang boleh dikonsumsi dalam, periode makan. Fleksibilitas ini membuat metode 16:8 cocok diikuti oleh para pemula. Adapun beberapa jendela makan yang dapat dipilih antara lain:
ADVERTISEMENT
Diet intermittent fasting diklaim ampuh turunkan berat badan. Foto: Shutterstock

2. Metode 5:2

Metode 5:2 dipopulerkan oleh Michael Mosley melalui bukunya, The Fast Diet. Mosley sendiri adalah seorang jurnalis televisi yang juga merupakan mantan dokter medis.
Metode yang juga dikenal dengan fast diet ini dilakukan dengan cara mengurangi asupan makanan selama dua hari dalam seminggu. Dalam kurun waktu tersebut, pelaku diet boleh makan 500-00 kalori. Sementara di lima hari yang tersisa, mereka dapat makan dengan normal.

3. Eat Stop Eat

Metode eat stop eat diperkenalkan oleh Brad Pilon lewat bukunya, Eat Stop Eat: Intermittent Fasting for Health and Weight Loss. Mengutip Healthline, metode ini mengharuskan penganutnya untuk berpuasa alias tidak makan apa pun selama dua hari dalam seminggu.
ADVERTISEMENT
Hari dimulainya eat stop eat tidak ditentukan. Syaratnya, puasa berlangsung 24 jam non stop dan tidak dilakukan secara berurutan, misalnya pada hari Senin dan Jumat.
Metode intermittent fasting ini terbilang cukup ekstrem. Karena itu, metode ini tidak direkomendasikan bagi orang yang tidak terbiasa berpuasa. Selain itu, dianjurkan pula untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengikuti metode ini.
(ADS)