Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Cara Melakukan Kegiatan Observasi Tidak Langsung dalam Penelitian
4 Desember 2024 13:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Observasi merupakan salah satu metode penelitian yang berfungsi untuk mengumpulkan data. Kegiatan observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara tertentu.
ADVERTISEMENT
Observasi tidak langsung dapat dilakukan untuk mengumpulkan data tanpa perlu berinteraksi secara langsung dengan subjek atau narasumber. Peneliti cukup mendengarkan penjelasan atau cerita yang disampaikan oleh narasumber.
Dengan begitu, peneliti tetap bisa memperoleh informasi tanpa mengganggu aktivitas narasumber. Observasi bisa dilakukan menggunakan pancaindra manusia atau alat bantu, seperti kamera, mikrofon, atau software tertentu.
Seperti apa cara yang tepat untuk melakukan observasi secara tidak langsung? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.
Cara Melakukan Observasi Tidak Langsung
Dikutip dari buku “Modul Metode Penelitian” oleh Dr. Muhammad Alkirom Wildan (2022), observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung, dimana kegiatan ini dilakukan dengan mencatat informasi yang dilihat.
Selain melihat, peneliti juga dapat mendengarkan informasi dari narasumber baik secara langsung maupun tidak. Observasi tidak langsung juga bisa dilakukan dengan cara membaca informasi dari berbagai sumber lain, seperti televisi, radio, koran, internet , dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Merangkum dari buku “Metode Penelitian Manajemen” oleh Dr. Rr. Dyah Eko Setyowati(2021), berikut ini tiga cara untuk melakukan observasi tidak langsung:
1. Mendengarkan
Mendengarkan penjelasan atau cerita dari narasumber adalah salah satu metode utama dalam observasi tidak langsung. Narasumber dapat memberikan wawasan mengenai alasan di balik tindakan tertentu, memberikan sudut pandang yang berbeda, serta mengungkap rincian yang mungkin terlewatkan oleh peneliti.
Sebagai contoh, dalam penelitian mengenai pola konsumsi, wawancara dengan konsumen dapat mengungkap motivasi, alasan, dan preferensi yang tidak dapat terlihat melalui pengamatan langsung.
Melalui narasi yang disampaikan oleh narasumber, peneliti bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai fenomena yang sedang dianalisis.
2. Analisis Dokumen
Dokumen baik yang bersifat pribadi maupun publik bisa menjadi sumber informasi yang berharga dalam observasi tidak langsung. Dokumen pribadi seperti jurnal, surat, atau fot dapat memberikan wawasan tentang perasaan, pemikiran, dan perilaku seseorang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dokumen publik seperti laporan penelitian, artikel jurnal, dan data statistik menyediakan informasi mengenai fenomena sosial atau budaya yang lebih luas.
Sebagai contoh, menganalisis laporan tahunan sebuah perusahaan bisa memberikan gambaran tentang kinerja dan strategi bisnis. Cara ini tidak mungkin didapatkan hanya melalui observasi langsung.
3. Memanfaatkan Media Massa dan Film
Media massa dan film adalah sumber informasi penting untuk memahami opini publik, tren budaya, serta kejadian-kejadian yang sedang berlangsung. Televisi, radio, surat kabar, dan internet menyajikan berbagai informasi terkait isu-isu sosial yang lebih luas.
Selain itu, film dokumenter dan video amatir seringkali menyajikan perspektif yang lebih mendalam mengenai kehidupan sosial, budaya, dan sejarah. Misalnya, dokumenter mengenai perubahan iklim dapat memberikan data ilmiah yang komprehensif serta dampak sosial yang luas
ADVERTISEMENT
(RK)