news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

3 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
24 Maret 2021 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak berpuasa. Foto: Hacer Familia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berpuasa. Foto: Hacer Familia
ADVERTISEMENT
Bagi orang dewasa, berpuasa bukan suatu hal yang sulit dilakukan. Namun, bagi anak-anak, menahan lapar dari pagi hingga adzan maghrib berkumandang menjadi sebuah kesulitan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sangat wajar terjadi pada anak-anak yang memang belum terbiasa berpuasa. Karenanya, menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua untuk bagaimana caranya mengajarkan anak agar terbiasa berpuasa.
Bagi para orangtua yang masih bingung, mungkin tiga cara ini bisa menjadi referensi untuk mengajarkan anaknya berpuasa sejak dini. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Memperkenalkan Anak dengan Suasa Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan di mana seluruh umat Muslim diwajibkan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Momen ini menjadi langkah awal yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa.
Mengutip buku Sukses Melatih Anak Berpuasa oleh Ummu Qhania (2007: 26), cara ini bisa dilakukan saat anak menginjak usia 3 tahun. Pada usia ini, anak memang belum mengerti arti puasa sehingga orangtua dapat menyampaikannya dengan cara mengenalkan suasananya terlebih dahulu seperti sahur, shalat tarawih, dan berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
Nantinya, sesuai dengan tahapan perkembangannya, anak usia balita baru bisa menerima hal-hal yang dirasakannya secara nyata, dalam hal ini yang berkaitan dengan berpuasa. Perlu dicatat, jangan memaksakan anak untuk bangun saat sahur. Biarkanlah itu berjalan secara alami.

Menjadi Contoh Bagi Anak

Ilustrasi berbuka puasa. Foto: Unsplash
Perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orangtuanya. Anak biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. Karenanya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara mengajarkan anak berpuasa sejak dini.
Jika orangtuanya tidak berpuasa, tidak ada motivasi bagi anak untuk berpuasa. Sebaliknya, apabila orang tua berpuasa, anak menjadi terdorong dan bersemangat untuk melakukan hal yang sama.
Di sini orangtua juga dapat memberi pemahaman kepada anak soal apa itu puasa, mengapa harus berpuasa, bagaimana cara melakukannya, apa pahala yang akan didapat, dan sebagainya. Alhasil, anak pun menjadi mengerti kewajiban berpuasa.
ADVERTISEMENT

Melatih Anak Berpuasa

Setelah anak diperkenalkan dan diberi pemahaman mengenai puasa, cara selanjutnya yang bisa dilakukan orangtua adalah melatih anak berpuasa. Latihan puasa ini dapat dilakukan saat anak sudah bisa bersosialisasi dan bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak.
Tak perlu sehari penuh, latihan puasa ini sebaiknya dilakukan dengan batasan waktu tertentu, sekitar 3-4 jam saja. Lalu, bila anak sudah mulai terbiasa tingkatkan durasinya, 5-6 jam, 7-8 jam, dan seterusnya sampai anak bisa berpuasa sehari penuh, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Pada dasarnya, 3 cara di atas merupakan cara untuk mengoptimalkan daya ingat anak yang masih kuat semasa kecil. Semakin dini anak diperkenalkan dan dilatih untuk berpuasa, otaknya akan merekam kebiasaan berpuasa tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa inti dari mengajarkan dan melatih anak berpuasa adalah agar anak mengenal serta memahami seluk-beluk puasa. Diharapkan sang buah hati menjadi senang berpuasa dan ingin melakukannya dengan kemauannya sendiri, bukan dengan paksaan.
(ADS)