Konten dari Pengguna

3 Doa Ketika Ada Petir: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 November 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi doa ketika ada petir. Foto: Unsplash/Denis Torkhov.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doa ketika ada petir. Foto: Unsplash/Denis Torkhov.
ADVERTISEMENT
Doa ketika ada petir dapat dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah Swt. Petir adalah bentuk dari badai listrik, di mana terdapat perbedaan muatan listrik antara awan dan tanah.
ADVERTISEMENT
Umumnya, petir muncul bersama suara gemuruh saat hujan. Petir sering membuat orang-orang merasa takut dan khawatir karena mampu menyambar apa saja, mulai dari pohon hingga manusia.
Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa ketika ada petir. Adapun, doa yang bisa dilafalkan saat petir dapat dilihat di bawah ini.

Doa Ketika Ada Petir

Ilustrasi doa ketika ada petir. Foto: mike_expert/Shutterstock
Ada beberapa doa yang bisa dilafalkan umat Islam ketika ada petir. Dirangkum dari situs NU Online, berikut ini sederet doa ketika ada petir, lengkap dengan bacaan latin dan terjemahannya:

Doa Pertama

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ.
Subhaanalladzii yusabbikhurra'du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.
Artinya: "Mahasuci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya."
ADVERTISEMENT

Doa Kedua

سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ.
Subhaana man subhatlahu
Artinya: "Maha suci Allah yang petir itu bertasbih kepada-Nya."

Doa Ketiga

اللَّهُمَّ لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذُلِكَ
Allahumma laa taqtulnaa bighadhabika wala tuhlikna biadzabika waafina qobla dzalika.
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan murka-Mu, dan jangan binasakan kami dengan azab-Mu, serta selamatkanlah kami sebelum itu."

Dalil tentang Petir

Ilustrasi doa ketika ada petir. Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.
Petir merupakan tanda-tanda listrik alami pada atmosfer bumi yang terjadi karena dampak lepasnya muatan listrik di awan. Petir umumnya muncul saat musim hujan, tepatnya ketika langit memunculkan kelitan sesaat yang sangat menyilaukan. Kemudian, akan terdengar suara menggelegar yang disebut guruh.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa ayat di Al-Qur'an yang menjelaskan tentang petir. Disadur dari karya ilmiah berjudul Petir dalam Perspektif Al-Qur'an dan Relevansinya terhadap Ilmu Pengetahuan Alam oleh Hasan Fadli Hasibuan, Institut PTIQ Jakarta, berikut uraiannya:

1. Surat Ar-Rum Ayat 24

Dalam ayat Ar-Rum ayat 24, dijelaskan bahwa setelah terlihat adanya petir maka akan turun air hujan.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَيُحْيٖ بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ ۝٢٤
Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan)-Nya ialah bahwa Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan.
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti." (QS Ar-Rum: 24)
ADVERTISEMENT

2. Surat Fussilat Ayat 13

Petir selalu berusaha mencari jalan tersingkat agar cepat sampai ke bumi. Hal tersebut yang membuat gedung-gedung tinggi, pohon-pohon tinggi, hingga orang yang berdiri di tengah lapangan terbuka saat hujan bisa menjadi target petir.
Penjelasan di atas membuktikan bahwa petir dapat menjadi penyebab azab terhadap umat manusia, baik dalam kerusakan benda mati maupun makhluk hidup. Sebagaimana firman Allah swt yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Fussilat ayat 13:
فَاِنْ اَعْرَضُوْا فَقُلْ اَنْذَرْتُكُمْ صٰعِقَةً مِّثْلَ صٰعِقَةِ عَادٍ وَّثَمُوْدَۗ ۝١٣
Artinya: "Jika mereka berpaling, katakanlah, "Aku telah memperingatkan kamu (azab berupa) petir seperti petir yang menimpa (kaum) 'Ad dan (kaum) Samud."" (QS Fussilat: 13)

3. Surat Al-Baqarah Ayat 55

Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 55, dijelaskan bahwa petir seirngkali dijadikan ancaman dari Allah swt saat umat manusia menolak ajaran yang diturunkan-Nya melalui rasul.
ADVERTISEMENT
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ۝٥٥
Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas." Maka, halilintar menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya)." (QS Al-Baqarah: 55)

4. Surat Ar-Ra'd Ayat 13

Surat Ar-Ra'd ayat 13 diturunkan dari kisah seorang musyrik terhadap dakwah Islam. Berikut isi ayatnya:
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِۚ وَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ۝١٣
Artinya: "Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki.
Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya." (QS Ar-Ra'd: 13)
ADVERTISEMENT

5. Surat An-Nur Ayat 43

Dalam tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, surat An-Nur ayat 43, menjelaskan tentang penemuan ilmiah modern tentang fase-fase pembentukan awan kumulus sebelum turun hujan dan ciri-cirinya yang dimulai dari atas awan.
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِۗ ۝٤٣
Artinya: "Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah mengarahkan awan secara perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk.
Maka, engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung.
Maka, Dia menimpakannya (butiran-butiran es itu) kepada siapa yang Dia kehendaki dan memalingkannya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS An-Nur: 43)
ADVERTISEMENT

6. Surat Al-Baqarah Ayat 20

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْاۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ ۝٢٠
Artinya: "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak).
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS Al-Baqarah: 20)
Imam Ibnu Katsir dalam tafirnya menjelaskan tentang firman Allah swt pada ayat di atas, "hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka", di mana menunjukkan bahwa kilat lebih kuat dari manusia yang tak teguh dalam beriman.
(NSF)
ADVERTISEMENT