3 Fakta soal Ular Weling yang Berbisa dan Mematikan

3 Fakta soal Ular Weling yang Berbisa dan Mematikan

Ular Weling merupakan hewan nokturnal, hewan yang aktif di malam hari. Masih banyak dari masyarakat yang belum mengetahui bahaya dari gigitan ular tersebut.

Akhir-akhir ini jenis ular dengan nama Weling ini kembali mencuat setelah kasus balita asal Cirebon yang meninggal akibat terkena gigitannya, Jumat (7/2). Diketahui korban sedang tidur di rumahnya.

Ular weling banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara yakni, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi). Ular ini masuk ke dalam urutan keempat dengan bisa paling beracun di dunia.

Makanan utama hewan satu ini adalah ular jenis lain yang berukuran lebih kecil. Selain ular kecil, Weling juga memangsa kadal, tikus dan berapa hewan kecil lainnya. Berikut adalah fakta tentang ular weling :

Berbisa hingga mematikan

Lain halnya dengan bisa Kobra, bisa Weling justru tidak menimbulkan rasa sakit berlebih atau bengkak di sekitar luka, tetapi dapat berakibat fatal. Di Indonesia, jenis ular dengan nama Latin Bungarus candidus dilaporkan belum memiliki antivenom.

Gejala yang timbul pada korban gigitan, salah satunya adalah kesulitan bernapas. Tingkat kematian menurut Untreated Mortality Rate akibat gigitan weling pada manusia sebesar 60 sampai 70%.

Bisa Weling menyerang otak besar

Bisa dari ular weling dapat membuat kerusakan otak besar yang cukup parah. Kerusakan otak besar ini menyebabkan korban tidak bisa bicara dan mengalami kelumpuhan. Selain itu korban akan mengalami ganguan pernapasan, mulai dari sesak nafas hingga gagal nafas.

Cara menangani ular Weling

Seperti diketahui ular Weling memiliki warna kulit hitam putih dan kebanyakan hidup di dekat sumber air seperti sawah. Dikutip dari Chanel Youtube Panji Petualang, Panji mempratikkan cara mengatasi ular ini. Katanya, ular ini merupakan jenis ular yang agresif. Jadi, sebisa mungkin untuk jangan memprovokasinya.

(LMJ)