Konten dari Pengguna

3 Fakta Unik Pakaian Adat Kalimantan Utara, Baju Ta’a dan Sapei Sapaq

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
24 Juli 2020 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pakaian Adat Kalimantan Utara foto:Instagram/explorekalimantan.id
zoom-in-whitePerbesar
Pakaian Adat Kalimantan Utara foto:Instagram/explorekalimantan.id
ADVERTISEMENT
Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi termuda di Tanah Air. Provinsi tersebut baru saja diresmikan oleh pemerintah pada 25 Oktober 2012. Pasalnya, Kaltara itu adalah bentuk pemekaran wilayah Kalimantan timur.
ADVERTISEMENT
Meski tergolong muda, provinsi Kalimantan Utara menyimpan banyak budaya unik dan menarik. Salah satunya adalah pakaian adat dari Suku Dayak yang disebut dengan Ta’a dan Sapai Sapaq.
Sejatinya, Ta’a merupakan baju adat untuk perempuan, sedangkan Sapai Sapaq ditujukan untuk laki-laki. Keduanya memiliki warna, model, dan motif menarik.
Nah, berikut adalah 3 fakta unik pakaian adat Kalimantan Utara yang dikutip dari berbagai sumber.
Pakaian Adat Kalimantan Utara foto:Instagram/dunia.etam

Model Pakaian

Seperti diketahui, pakaian Ta’a digunakan khusus untuk perempuan dan Sapai Sapaq untuk laki-laki. Kedua pakaian ini memiliki tampilan yang memiliki ciri khas.
Pakaian Ta’a biasanya dibuat dengan bahan kalin beludru warna hitam yang dilengkapi dengan manik-manik. Ta’a terdiri dari rompi tanpa lengan serta rok yang memiliki warna serupa dengan rompi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pakaian Sapai Sapaq memiliki bahan, model dan motif yang mirip dengan baju Ta’a. Namun, pakaian ini memiliki bawahan yang berbeda, yakni gulungan selendang yang mirip celana dalam. Seiring berjalannya waktu, bawahan tersebut dianggap kurang sopan sehingga kini diganti dengan celana pendek hitam.

Aksesoris

Ta’a dan Sapai Sapaq dilengkapi dengan beberapa aksesoris. Ta’a biasanya dikenakan bersama gelang, kalung, manik-manik, serta penutup kepala berhiaskan bulu burung enggang.
Lalu, Sapai Sapaq dilengkapi dengan aksesoris senjata seperti perisai perang, mandau yang disisipkan di pinggang, dan kalung dari tulang, taring babi, atau biji-bijian.

Motif

Pakaian adat Kaltara memiliki tiga motif, yakni burung enggang, harimau atau hewan lain, dan tumbuhan. Motif burung enggang dan harimau biasanya dikenakan oleh bangsawan. Sementara itu, motif tumbuhan digunakan oleh rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
(GTT)