3 Hari Raya Konghucu yang Jarang Diketahui oleh Masyarakat Umum

Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2022 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi negara China. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi negara China. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Konghucu merupakan agama yang merujuk pada pandangan Konfucian (Kong Fu Tze). Agama ini juga memiliki pengaruh besar terhadap negara-negara di luar Tiongkok seperti Indonesia, Jepang, Korea, juga Thailand.
ADVERTISEMENT
Seperti agama lainnya, Konghucu memiliki hari raya keagamaan yang diperingati oleh penganutnya setiap setahun sekali. Salah satu perayaan yang dikenal masyarakat Indonesia adalah Imlek yang jatuh pada tanggal 1 Februari 2022 yang lalu.
Mengutip Majalah Masyarakat Asean Edisi 11 terbitan Direktorar Jenderal Kerja Sama Asean, Imlek adalah bunyi dialek Hokkian yang berasal dari kata Yin Li (dibaca IN LI) yang berarti “Penanggalan bulan”.
Tradisi yang dilakukan masyarakat Tionghoa ini merupakan salah satu bentuk ucapan rasa syukur pada Yang Maha Kuasa atas rezeki, dan keberkahan yang didapat dalam satu tahunnya. Hari raya ini dirayakan setiap tanggal 1 di bulan pertama perhitungan kalender China atau biasa dikenal dengan sebutan Cia Gwee.
ADVERTISEMENT
Selain hari raya Imlek, agama Konghucu juga memiliki beberapa hari perayaan besar lain yang masih jarang diketahui oleh masyarakat umum. Simak penjabarannya di bawah ini untuk menambah pengetahuanmu.
Ilustrasi masyarakat Konghucu. Foto: Pixabay

Hari Raya Konghucu yang Jarang Diketahui

Dilansir oleh laman Confucianism Weebly, berikut adalah hari-hari besar agama Konghucu yang jarang diketahui selain hari perayaan Imlek, antara lain:
1. Festival Ching Ming
Festival Cing Ming atau Cheng Beng dalam bahasa Hokkian ini lebih dikenal sebagai “Hari Pembersihan Makam”. Hari raya ini dilaksanakan pada 104 hari setelah titik balik matahari di musim dingin (5 April).
Festival ini merupakan ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang serta melakukan ziarah kubur sesuai dengan ajaran agama Konghucu.
Mereka datang ke makam leluhur untuk membersihkannya, sambil membawa persembahan, seperti uang kertas, bunga, dan makanan selama upacara berlangsung. Perayaan ini dilakukan untuk mengingat dan menghormati nenek moyang yang telah wafat.
Ilustrasi negara China. Foto: Pixabay
2. Chongmyo Taeje
ADVERTISEMENT
Chongmyo Taeje dikenal sebagai ritual kuil kerajaan yang dilakukan sebagai penghormatan kepada raja dan ratu dari dinasti Yi (1392-1910). Perayaan ini dilaksanakan pada hari Minggu pertama di bulan Mei, serta dirayakan dengan musik, tarian, juga makanan.
3. Upacara Hari Kelahiran Konfusius
Konfusius atau yang sering disebut Kongcu merupakan seorang guru yang dikenal sebagai filsuf sosial dari Tiongkok. Oleh para pemeluk agama Konghucu, ia diakui sebagai seorang Nabi.
Pengaruh Kongcu terhadap peradaban Tiongkok sangat besar. Melalui ajarannya, agama Konghucu mampu meluas ke negara lain. Maka dari itu, hari lahir Kongcu diperingati setiap tanggal 28 September sebagai Hari Konfusius.
(IMR)