Konten dari Pengguna

3 Hewan Langka di Indonesia yang Semakin Terancam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Maret 2023 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hewan langka di Indonesia, foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Hewan langka di Indonesia, foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hutan Indonesia dihuni oleh beragam jenis hewan dengan bermacam spesies. Beberapa dari fauna tersebut adalah hewan langka di Indonesia bahkan di dunia.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan perburuan liar dan kerusakan vegetasi hutan, semakin mengancam keberadaan dari hewan langka ini. Mengutip laman Perhutani, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan hewan-hewan liar tersebut.
Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah menggencarkan pengawasan di hutan konsevasi tempat habitat hewan langka. Serta bekerjasama dengan masyarakat daerah untuk melakukan pengawasan dan penjagaan hutan lindung.

3 Hewan Langka di Indonesia

Hewan langka di Indonesia, foto: Pixabay
Mengutip buku Ayo Mengenal Hewan Langka di Indonesia karya M. Nurun Shofi, terdapat tiga hewan langka di Indonesia yang jumlahnya di dunia semakin mengkhawatirkan, yakni:

1. Beruang Madu

Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis beruang paling kecil dibandingkan dengan beruang lainnya. Beruang madu merupakan fauna khas provinsi Bengkulu.
Panjang tubuh hewan pemalu ini sekitar 1,40 m dengan tinggi sekitar 70 cm dan berat 50-65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek berkilau, dengan matanya yang berwarna coklat atau biru. Kemudian, bentuk hidung beruang madu relatif lebar dan tidak terlalu moncong.
ADVERTISEMENT
Beruang madu memiliki kuku tangan melengkung yang digunakan untuk menggali rayap, semut dan sarang lebah. Beruang madu akan menghancurkan kayu yang masih hidup atau menggaruk-garuk batang kayu agar menjatuhkan sarang lebah yang tergantung di atas pohon.
Binatang ini juga sangat senang membuat sarang dari cabang pohon. Mereka akan mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk dijadikan sarang.
Pada masa lalu, habitat beruang madu hampir ada di seluruh wilayah Asia. Namun sekarang semakin jarang akibat perburuan liar dan kerusakan hutan.
Jumlah habitat beruang madu di Indonesia juga semakin mengkhawatirkan. Padahal hewan ini sangat berperan dalam melakukan regenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan.

2. Pelanduk

Pelanduk merupakan hewan yang aktif pada malam dan siang hari. Hewan ini merupakan pemakan aneka buah-buahan, dedaunan dan juga jamur.
ADVERTISEMENT
Hewan ini memiliki bentuk yang sama dengan rusa namun ukurannya lebih kecil dan tidak memiliki tanduk. Tungkai dari pelanduk berukuran ramping dengan punggung yang melengkung.
Panjang kepala dan badannya bisa mencapai 195-600 mm, dengan panjang kaki sekitar 110-150 mm. Bulu pelanduk berwarna coklat dengan garis putih dan hitam yang membujur di antara tenggorokan dan dadanya.
Pelanduk juga dikenal dengan sebutan kancil. Mereka merupakan jenis hewan mamalia dengan genus Tragulus.
Awalnya hewan ini memiliki spesies yang beragam. Namun kini hanya terdapat enam jenis pelanduk yang salah satunya berada di pulau Jawa, yakni Pelanduk Jawa.

3. Komodo

Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia, ukuran komodo jantan lebih besar daripada betina. Hewan ini hanya dapat ditemukan di Indonesia, khususnya di kawasan Nusa Tenggara.
ADVERTISEMENT
Hewan ini memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Tekstur kulitnya bersisik dan sangat keras. Untuk komodo jantan, kulit mereka berwarna abu-abu gelap hingga merah batu bata. Sedangkan kulit komodo betina berwarna hijau buah zaitun.
Komodo juga merupakan hewan yang tidak dapat mendengar, meskipun memiliki lubang telinga. Indera penglihatan komodo sangat baik dibandingkan dengan reptil lainnya, hewan ini mampu melihat sejauh 300 m.
Dengan bantuan angin dan kebiasaan menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo bahkan dapat mendeteksi keberadaan bangkai sejauh 4-9.5 kilometer.
Meskipun penglihatan mereka baik, untuk berburu mereka lebih banyak mengandalkan penciumannya. Indera penciuman komodo dapat membau sampai jarak 5-11 kilometer.
(PHR)