3 Hikmah Isra Miraj untuk Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi hikmah Isra Miraj (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi hikmah Isra Miraj (Unsplash).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak hikmah Isra Miraj yang dapat dipelajari oleh umat Islam di seluruh dunia. Perjalanan istimewa Nabi Muhammad SAW itu memang diciptakan sebagai pengingat akan kebesaran Allah SWT di mata seorang muslim.
ADVERTISEMENT
Simak artikel di bawah ini untuk memahami kisah peristiwa Isra Miraj yang dialami Rasulullah SAW untuk kemudian mengambil hikmahnya. Berikut kisah singkatnya.

Kisah Singkat Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Peristiwa Isra Miraj

Ilustrasi hikmah Isra Miraj (Pexels).
Buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Quran karya Ridwan Abqary menyebut Isra Miraj sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan itu ditempuh bersama Malaikat Jibril dalam satu malam menggunakan buraq.
Kisah perjalanan Isra Miraj dikisahkan dalam Alquran surat Al-Isra ayat 1. Namun, sebelum perjalanan itu dimulai, Rasul dibawa oleh Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan seorang malaikat lainnya ke sumur zam-zam untuk dibersihkan hatinya.
Setibanya di tempat, Rasulullah tidur terlentang di dekat sumur. Kemudian Malaikat Jibril membelah dadanya dan mengambil hatinya untuk dibasuh dengan air zam-zam sebanyak tiga kali agar kembali bersih.
ADVERTISEMENT
Proses pembasuhan hati Rasulullah SAW ini dilakukan sebanyak dua kali sebelum dadanya kembali ditutup. Selain disucikan dari nafsu-nafsu setan, Malaikat Jibril juga memurnikan hati Rasul dengan keimanan yang tebal kepada Sang Pencipta.
Setelah itu, perjalanan pun dimulai. Bersama Malaikat Jibril, Rasul mengendarai buraq. Selama perjalanan, Malaikat Jibril sempat menghentikan laju buraq di Madinah, Bukit Thur Sina, Betlehem untuk menyuruh Rasul menunaikan salat dua rakaat.
Hingga akhirnya perjalanan dengan buraq berujung di Masjidil Aqsa. Di sana ia bertemu dengan roh nabi-nabi sebelumnya dan menjadi pemimpin mereka untuk salat berjamaah.
Saat segala urusan di Masjidil Aqsa selesai, Allah mengangkatnya ke langit ketujuh menggunakan tangga yang disebut al-Mirqat. Rasulullah SAW menaiki satu per satu anak tangga dan bertemu dengan para pendahulunya, mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Ibrahim A.S.
ADVERTISEMENT
Tim Divaro dalam buku Pesona Kisah Isra Miraj menjelaskan, perjalanan Rasulullah SAW tak berhenti di langit ketujuh. Setelah bertemu para nabi pendahulunya, ia kemudian diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Saat itulah ia mendapat perintah salat 50 kali dalam sehari. Dikutip dari buku Muhasabah Cinta oleh Tausiyahku dan HaditsKu, setelah mendapat nasihat dari Nabi Musa dan beberapa kali meminta keringanan Allah SWT, akhirnya ditetapkanlah kewajiban salat lima kali dalam sehari.

3 Hikmah Penting dari Peristiwa Isra Miraj

Ilustrasi hikmah Isra Miraj (Unsplash).
Shabri Shaleh Anwar dalam buku Kejadian Isra’ Mi’raj: Sebelum-Saat-Sesudah mengatakan ada tiga hikmah penting dari perjalanan Rasulullah SAW ini. Berikut hikmah Isra Miraj yang penting diketahui seorang Muslim.

1. Manusia tidak boleh putus asa dari rahmat Allah SWT

Seberat apa pun cobaan masalah yang datang, kita harus berusaha untuk menghadapinya. Manusia tak boleh berputus asa dan mati sebelum tiba waktunya atau mendahului kehendak-Nya.
ADVERTISEMENT

2. Menyegarkan pemahaman umat Islam tentang ibadah salat

Sebelum menghadap Allah SWT dan menunaikan ibadah, umat Islam harus mensucikan hati dan fisiknya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tercipta hubungan spiritual yang harmonis dengan Sang Pencipta.

3. Semangat memakmurkan masjid tidak hanya dalam ibadah mahdah

Peristiwa Isra Miraj juga mengajarkan kita bahwa memakmurkan masjid bukan hanya dengan salat dan membaca Alquran. Jauh dari itu, peristiwa ini mengajak kita untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW pada masa awalnya.
(NSA)