Konten dari Pengguna

3 Indikator Keteraturan Suasana Kelas dan Contoh Penilaiannya di PMM

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Mei 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keteraturan suasana kelas adalah usaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari gangguan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Keteraturan suasana kelas adalah usaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari gangguan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Keteraturan suasana kelas adalah upaya menciptakan lingkungan belajar yang tertib, nyaman, dan minim gangguan, sehingga siswa dapat fokus selama proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Mengutip informasi dari Pusat Informasi Guru Kemendikbud, keteraturan suasana kelas menjadi salah satu aspek penting yang diamati oleh kepala sekolah pada tahap observasi kelas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa guru mampu menciptakan suasana kelas yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.
Pada indikator keteraturan suasana kelas ini, terdapat beberapa hal yang menjadi fokus penilaian kepala sekolah. Apa saja indikator yang diamati pada aspek keteraturan suasana kelas dan bagaimana contoh penilaiannya di Platform Merdeka Mengajar (PMM)? Simak informasinya berikut ini.

Indikator Keteraturan Suasana Kelas dan Contoh Penilaiannya

Ilustrasi penilaian indikator keteraturan suasana kelas dalam observasi PMM. Foto: Pexels
Sebagaimana disebutkan, aspek keteraturan suasana kelas terdiri dari beberapa indikator yang akan dinilai oleh kepala sekolah. Penilaiannya akan diberikan kepala sekolah melalui Pengelolaan Kinerja Guru di PMM.
ADVERTISEMENT
Berikut ini tiga indikator yang dinilai pada aspek tersebut beserta contoh penilaiannya yang dapat diberikan kepala sekolah:

1. Guru Melakukan Komunikasi Positif untuk Membangun Suasana Kelas yang Kondusif

Indikator ini menilai bagaimana guru membangun interaksi yang hangat, menghargai siswa, dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Komunikasi positif bisa diwujudkan melalui penggunaan sapaan yang sopan, memberikan pujian, hingga menyampaikan harapan baik kepada siswa.
Berikut contoh penilaian yang dapat diberikan kepala sekolah pada indikator ini:

2. Guru Melakukan Strategi Pengelompokkan untuk Mengaktifkan Keterlibatan Peserta Didik

Indikator ini menilai kemampuan guru dalam mengatur kegiatan kelompok dengan cara yang tepat agar semua siswa terlibat aktif. Strategi pengelompokan yang baik tidak hanya merancang siapa bergabung dengan siapa, tapi juga menjelaskan tujuan kegiatan serta peran masing-masing anggota.
ADVERTISEMENT
Sebagai referensi untuk memberikan penilaian pada indikator ini, berikut contoh penilaiannya:

3. Guru Membuat dan Mengingatkan Aturan/Kesepakatan Kelas

Indikator ini menilai sejauh mana guru melibatkan siswa dalam penyusunan aturan kelas, menempatkan kesepakatan tersebut di tempat yang terlihat, dan secara berkala mengingatkannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa memiliki dan bersedia menaati aturan tersebut.
Berikut contoh penilaian indikator ini oleh kepala sekolah:
ADVERTISEMENT
(SAI)