Konten dari Pengguna

3 Keutamaan Menghafal Hadits bagi Umat Muslim dan Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Februari 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghafal hadits yang dilakukan umat Muslim. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghafal hadits yang dilakukan umat Muslim. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagaimana Alquran, hadits juga memiliki keutamaan tersendiri bagi pembaca dan penghafalnya. Dengan membaca ataupun menghafal hadits, umat Muslim akan mendapatkan kebaikan berupa balasan pahala.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Berinterakai dengan Alquran oleh Yusuf Qaradawi (1999: 191), hadits merupakan kunci memahami Alquran, jalan untuk mengetahui petunjuk Rasulullah, dan sumber dalil syari’i setelah Alquran. Oleh sebab itu, keutamaan dan keistimewaannya pun tak kalah menakjubkan dari membaca dan menghafal Alquran.
Dalam hadits banyak disebutkan mengenai keutamaan membaca Al Qur’an. Di antaranya hadits dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali.” (HR. At Tirmidzi).
Rasulullah juga bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari). Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga berkata, “Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim).
Ilustrasi mempelajari Alquran dan hadits. Foto: Pixabay

Keutamaan Menghafal Hadits

Berikut keutamaan menghafal hadits lengkap dengan dalilnya, yang dirangkum berdasarkan buku 50 Hadis Pilihan: Mudah Dihafalkan dan Diamalkan tulisan Muhammad Murtadha dkk (2016: 12).
ADVERTISEMENT
1. Dimudahkan jalannya menuju Surga
Sebagian ulama mengatakan bahwa membaca dan menghafal hadits merupakan bagian dari menuntut ilmu. Al hadits adalah ilmu yang paling agung untuk dipelajari setelah Alquran.
Mustahil seseorang memahami agama tanpa memahami hadits. Oleh sebab itu, pahala mempelajari hadits tercakup dalam keutamaan mempelajari ilmu. Sementara pahala menuntut ilmu sangatlah banyak. Salah satunya, yakni mendapat kemudahan jalan menuju surga.
Sebagaimana sabda Rasulullah dari Hurairah. Beliau berkata, “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Rasulullah juga pernah bersabda, “Barang siapa yang diinginkan kebaikan oleh Allah, maka Allah akan pahamkan ia dalam masalah agama.” (HR. Al Bukhari dan Muslim). Syekh Bin Baz dalam fatwanya menuturkan, bahwa mempelajari ilmu agama merupakan bentuk mengikuti tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah (Hadits). “Dan mempelajari As Sunnah merupakan tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba. Sebagaimana mempelajari Al Qur’an juga demikian.” (Fatawa Nurun ‘alad Darb).
Ilustrasi menghafalkan hadits agar memperoleh keutamaan. Foto: Pixabay
2. Bentuk menjaga agama dan sumber utamanya
ADVERTISEMENT
Selain menjaga agama Islam, menghafal hadits juga merupakan salah satu upaya menjaga sumber utamanya, yaitu Alquran. Jika saja Allah SWT tidak menggerakkan para ulama untuk menghafal banyak hadits, sunnah pun akan lenyap. Oleh karenanya, Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu itu dengan mengambilnya dari hamba-hamba-Nya, akan tetapi Dia mencabut ilmu itu dengan mencabut (nyawa) para ulama; sehingga jika sampai tidak seorang alim, maka masyarakat akan mengangkat pimpinan yang bodoh, maka jika mereka ditanya, mereka memberikan fatwa tanpa dasar ilmu, maka mereka menjadi sesat dan menyesatkan”. (HR. Bukhori: 100 dan Muslim: 2673).
Ilustrasi menghafal hadits agar mendapatkan kebaikan. Foto: Pixabay
3. Wajahnya berseri di akhirat
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan lebih dari 20 orang sahabat, Rasulullah menyebut sebuah keutamaan agung bagi seseorang yang menghafal hadits, yaitu sebuah doa yang dipanjatkan langsung oleh Beliau, pastilah dijabah oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Do’a yang Rasulullah panjatkan tercantum dalam sabda beliau, “Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadits dariku, lalu dia memahami dan menghafalnya, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain).” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan ath-Thabrani).
Adapun makna mencerahkan atau mengelokkan rupa yang dimaksud Rasulullah dalam hadits di atas, yaitu berkaitan dengan kehidupan di akhirat kelak.
Sebagaimana dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, “Pada hari itu, ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan), ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman, karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.’ Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga). Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali ‘Imran: 106-107).
ADVERTISEMENT
(VIO)