3 Level Kognitif yang Dibutuhkan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
30 November 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siswa ujian. Foto: exam student/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa ujian. Foto: exam student/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Level kognitif adalah tingkat kemampuan peserta didik secara individual maupun kelompok yang diperlukan dalam memahami materi pembelajaran. Tingkatan ini dibahas secara khusus dalam Asesmen Kompetisi Minimum (AKM).
ADVERTISEMENT
Biasanya, level kognitif diperlukan untuk melatih siswa agar bisa menyelesaikan soal berbasis HOTS (higher order thinking skills). Soal ini lazim digunakan dalam berbagai jenis ujian untuk melatih kemampuan literasi membaca dan numerisasi siswa.
Mengutip buku Micro Teaching Berbasis Pendekatan Ilmiah karya Albert Efendi Pohan, dkk (2020)., Puspendik mengklasifikasikan level kognitif siswa menjadi tiga tingkatan. Hal ini mencakup pengetahuan dan pemahaman (level 1), aplikasi (level 2), serta penalaran (level 3).
Masing-masing level diisi dengan kemampuan yang lebih spesifik. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang level kognitif pada siswa selengkapnya yang menarik untuk Anda simak.

Tingkatan Level Kognitif Pada Siswa

Kemampuan kognitif diperlukan siswa dalam melakukan penalaran soal-soal ujian. Praktiknya dapat dilakukan dengan melatih soal-soal, memahami konsep soal, serta menyelesaikannya berdasarkan materi yang telah dipelajari.
Ilustrasi peserta ujian. Foto: DimaBerlin/Shutterstock
Agar bisa menyelesaikan soal HOTS, siswa perlu menguasai tiga level kognitif terlebih dahulu. Dirangkum dari buku Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam karya Dr. Joko Subando (2022), berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT

1. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)

Level kognitif ini mencakup dimensi proses berpikir mengetahui dan memahami. Soal yang diberikan pada level 1 biasanya mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Untuk menyelesaikan soal tersebut, siswa harus mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, atau menyebutkan prosedur tertentu. Contoh KKO (kata kerja operasional) yang sering digunakan yaitu menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar, menyatakan, dan lain-lain.

2. Aplikasi (Level 2)

Soal pada level ini membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi dari level 1. Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir, menerapkan, dan mengaplikasikan sesuatu.
Biasanya, guru memberikan soal yang dapat mengukur pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa. Kemudian, siswa juga diminta untuk menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Siswa harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi atau konsep, dan menyebutkan langkah-langkah melakukan sesuatu untuk menjawab soal. Contoh KKO yang sering digunakan adalah menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain-lain.
com-Ilustrasi Ujian Foto: Shutterstock

3. Penalaran (Level 3)

ADVERTISEMENT
Penalaran merupakan level keterampilan berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan dalam soal HOTS. Untuk menjawab soal-soal level ini siswa harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, serta prosedural.
Kemudian, siswa juga harus memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual berupa situasi nyata yang tidak lazim. Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Siswa akan dilatih kemampuannya untuk menspesifikasi aspek-aspek atau elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, serta menemukan makna tersirat pada sebuah soal. Level ini juga menuntut kemampuannya untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, dan menilai sesuatu.
(MSD)