3 Nama Nabi Palsu yang Pernah Menghebohkan Tanah Air

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Mei 2021 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nabi palsu. Foto: The Visualized
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nabi palsu. Foto: The Visualized
ADVERTISEMENT
Entah apa yang menyebabkan beberapa orang menyebarkan ajaran sendiri hingga mendakwakan dirinya sebagai nabi. Padahal, munculnya nabi palsu ini merupakan satu di antara tanda-tanda kiamat yang perlu diwaspadai umat Islam.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga muncul para pendusta. Jumlah mereka kurang lebih 30 orang dan seluruhnya mendakwakan diri bahwa merela adalah Rasulullah (utusan Allah).” (HR. Bukhari)
Kemunculan nabi palsu sendiri bukanlah hal yang asing dalam dunia Islam. Bahkan fenomena ini sudah ada sejak zaman Rasulullah dan masih kerap terjadi hingga zaman modern seperti sekarang.
Di Indonesia, ada beberapa nama nabi palsu yang pernah menghebohkan Tanah Air. Berikut di antaranya dikutip dari buku Aliran Sesat dan Nabi-nabi Palsu oleh A. Yogaswara dan Maulana Ahmad Jalidu (2012).

1. Ahmad Moshaddeq

Ahmad Musadeq (Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Asyhadu alla ilaha illa Allah wa asyhadu anna Masih al-Mau’ud Rasul Allah” (saya bersaksi bahwa tiada Tuhan kepada Allah dan saya bersaksi bahwa Masih Al-Mau’ud sebagai rasul Allah).
ADVERTISEMENT
Begitulah bunyi syahadat dari kelompok al-Qiyadah al-Islamiah yang didirikan oleh Ahmad Moshaddeq, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah DKI Jakarta pada 23 Juli 2006.
Dirinya mengaku telah mendapatkan wahyu untuk menjadi rasul baru di abad ke-21 setelah bertapa di sebuah gua di Gunung Bunder, Bogor selama 40 hari 40 malam. Katanya, di sana Allah menunjuknya untuk menjadi al-Masih al-Mau’ud. Selama tiga hari berturut-turut, dirinya bermimpi mendapatkan wahyu dari Allah.
Meskipun mengaku berlandaskan Islam, aliran baru ini malah memunculkan doktrin yang menyimpang dari syariat Islam. Tak hanya memiliki bunyi syahadat baru, al-Qidayah juga tidak mewajibkan sholat lima waktu, puasa, membayar zakat, dan naik haji.

2. Lia Eden

Lia Eden. Foto: Instagram/tolololpedia_
Lia Eden merupakan salah satu nabi palsu yang paling terkenal sekaligus mengegerkan Indonesia. Ia mengaku telah diberi wahyu oleh malaikat Jibril untuk menyampaikan semua yang diajarkan oleh Jibril kepada pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini berawal dari tahun 1974, di mana menurut pengakuannya, Lia Eden melihat ada bola api bercahaya yang berputar-putar lalu lenyap di atas kepalanya. Berpuluh tahun kemudian, saat sedang Sholat, Lia merasa ditemui oleh guru rohaninya, Habib al-Hud. Setelah itu, ia meyakini dirinya telah ditemui oleh malaikat Jibril dan diberi wahyu olehnya.
Sekjak tahun 1997, Lia Eden mulai menyebarkan ajarannya dengan menulis buku Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir. Ajarannya tersebut kemudian diikuti oleh banyak orang dari berbagai kalangan.
Ajaran tersebut semakin menyimpang dengan menyatakan berdirinya agama baru, yaitu Salamullah. Agama ini memercayai Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, tetapi juga percaya bahwa pemimpin-pemimpin agama lainnya akan muncul kembali ke dunia.
Adapun hal yang paling kontroversial adalah seruan Lia Eden yang mengaku mendapatkan perintah dari Tuhan untuk menghalalkan daging babi dan menghapus agama Islam.
ADVERTISEMENT

3. Mirza Ghulam Ahmad

Mirza Ghulam Ahmad atau yang lebih dikenal dengan Ahmad merupakan pendiri Ahmadiyyah. Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan lebih terhadap agama Islam dan mendalaminya.
Namun, setelah dewasa, Ahmad mengaku memperoleh wahyu dari Tuhan. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku sebagai Mujaddid (pembaharu), al-Masih, dan al-Mahdi.
Menurut Mirza Ghulam Ahmad, Ahmadiyyah yang didirikannya bukanlah agama baru, melainkan bagian dari Islam yang bertujuan untuk menegakkan syariat Islam dengan meremajakan moral dan nilai-nilai dalam Islam.
Mirza Ghulam Ahmad sempat menyebut dirinya sebagai perwujudan Isa al-Masih. Ia tak ragu menyatakan dirinya sebagai nabi yang dijanjikan, yaitu Yesus Kristus bagi umat Kristiani, Imam Mahdi bagi umat Islam, Krishna (Wisnu) bagi umat Hindu, dan sebagaiya.
ADVERTISEMENT
Meskipun telah wafat, ajaran Ahmadiyyah telah berkembang ke seluruh penjuru dunia. Pengikutnya dikabarkan mencapai 150 juta orang. Kini, Ahmadiyyah terbagi menjadi dua, yaitu Ahmadiyyah Qadian dan Ahmadiyyah Lahore. Keduanya percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Isa al-Masih yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW.
(ADS)