Konten dari Pengguna

3 Peristiwa Penting pada Bulan Ramadhan yang Terjadi di Zaman Rasulullah SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 Maret 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peristiwa penting pada bulan Ramadhan (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peristiwa penting pada bulan Ramadhan (Unsplash).
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dan penuh berkah. Di masa lalu, ada banyak peristiwa penting pada bulan Ramadhan yang terjadi dalam sejarah Islam, beberapa di antaranya terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Peristiwa-peristiwa itu penting diketahui umat Islam untuk diambil hikmahnya. Seperti diketahui, Al-Quran berisi kisah-kisah penting dalam sejarah Islam yang wajib dijadikan sebagai pengetahuan dan pedoman bagi umat Muslim.
Apa saja peristiwa penting di bulan Ramadhan yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW?

3 Peristiwa Penting pada Bulan Ramadhan di Zaman Rasulullah

Ilustrasi peristiwa penting pada bulan Ramadhan (Pexels).
Setidaknya ada tiga peristiwa penting yang terjadi di zaman Nabi Muhammad terjadi pada bulan Ramadhan. Ketiga peristiwa tersebut adalah nuzulul quran, fathu Makkah, dan perang Badar.

1. Nuzulul Quran

Nuzulul quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Menurut Shabri Shaleh Anwar dalam buku 10 Malam Pertengahan Ramadhan, para ulama sepakat bahwa peristiwa tersebut berlangsung pada bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu diperkuat dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ…
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Allah juga menjelaskan lebih lanjut dalam surat Al-Anfaal ayat 41:
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil.
ADVERTISEMENT
Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Berdasarkan tafsir Kemenag RI, Hari Furqan adalah hari di mana terjadinya perang Badar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah.

2. Perang Badar

Merujuk pada buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, perang Badar adalah salah satu perang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadhan 2 Hijriah.
Sesuai namanya, perang ini terjadi di Badar, di luar Bandar Madinah. Peristiwa ini terjadi setelah Rasulullah hijrah ke Madinah.
Saat itu, 313 pasukan Muslim bertempur melawan 1.000 pasukan kaum Quraisy. Atas izin-Nya, pasukan Muslim menang dengan bantuan ribuan malaikat yang diturunkan oleh Allah. Beberapa pemimpin pasukan musuh pun tewas, salah satunya adalah Abu Jahal atau Amr bin Hisyam.
ADVERTISEMENT
Kisah perang Badar tercantum dalam surat Al-Anfal ayat 7-10:
وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحْدَى الطَّاۤىِٕفَتَيْنِ اَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَ (7) لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ (8).
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ (9) وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ (10).
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu.
Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akarnya, agar Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil walaupun orang-orang yang berdosa itu tidak menyukainya.
ADVERTISEMENT
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

3. Fathu Makkah

Fathu Makkah adalah pembebasan Kota Makkah atas kaum kafir Quraisy. Menurut Indari Mastuti dalam buku Puas Puasa, peristiwa ini terjadi pada 21 Ramadhan 8 Hijriah atau 11 Januari 630 Hijriah.
Rizem Aizid dalam buku Dua Pedang Pembela Nabi Saw menuliskan bahwa perang ini dipicu oleh pelanggaran kaum Quraisy terhadap Perjanjian Hudaibiyah yang dibuat pada tahun ke-6 Hijriah.
Saat itu suku Bakr yang bergabung dengan kaum Quraisy diam-diam menyerang suku Khuza'ah yang ada di pihak Islam. Padahal dalam perjanjian yang disepakati, kedua belah pihak dilarang menyerang selama 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu kaum Quraisy ternyata juga diam-diam mengirim bantuan pasukan dan senjata kepada suku Bakr. Mendapat laporan tersebut dari suku Khuza’ah, Rasulullah SAW langsung menggerakkan 10 ribu pasukan menuju Makkah.
Kaum Muslim terbagi menjadi empat pasukan dan mengepung Makkah dari berbagai arah. Makkah pun dikuasai kaum Muslim dengan 24 orang kaum Quraisy tewas dan dua orang di pihak umat Islam mati syahid dalam peristiwa tersebut.
(NSA)