Konten dari Pengguna

3 Puisi tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba, Menggelora dan Penuh Makna

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Oktober 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puisi Tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puisi Tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Puisi tentang Sumpah Pemuda untuk lomba pada artikel ini bisa dijadikan bahan inspirasi bagi Anda yang membutuhkannya. Selain itu, sederet puisi ini juga bisa menjadi penyemangat generasi muda.
ADVERTISEMENT
Sumpah Pemuda sendiri merupakan momen ketika pemuda-pemuda Indonesia membacakan ikrar dalam Kongres Pemuda Kedua pada 28 Oktober 1928.
Ikrar tersebut berisi pernyataan bahwa pemuda Indonesia yang berasal dari daerah, suku, dan agama berbeda meyakini tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan adalah Indonesia.
Hari Sumpah Pemuda umumnya diperingati dalam berbagai bentuk, mulai dari upacara, karnaval, ziarah ke makam pahlawan, hingga lomba membuat puisi. Untuk Anda yang sedang mencari refrensi puisi tentang Sumpah Pemuda, di bawah ini terdapat beberapa contohnya.

Kumpulan Puisi Tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba

Ilustrasi Puisi Tentang Sumpah Pemuda untuk Lomba Foto: Unsplash
Pengertian puisi secara umum menurut buku Seni Mengenal Puisi adalah suatu karya sastra yang berasal dari ungkapan hati penyair. Umumnya, puisi berupa penggunaan bahasa yang terikat oleh matra, irama, bait, dan juga rima.
ADVERTISEMENT
Dalam momentum hari nasional seperti Sumpah Pemuda biasanya akan ada lomba membaca puisi. Berikut contoh puisi tentang Sumpah Pemuda untuk lomba:

Sejarah Perjuangan

Karya: Firli Adri Ridhotama
Dikutip dari Buku Puisi Sejarah (130 Puisi Terbaik Lomba Tingkat Nasional)
Darah bersejarah demi sepatah kata merdeka
Adorasi para satria mempertahankan harkat martabat bangsa
Atas jenama filantropi berjuang tak pedulikan nyawa
Jasamu kelak akan amerta
Eulogi nabastala kepada johan
Peluhnya bercucuran sahaja ingin mencapai tujuan
Mendeportasi sekutu keluar dari tanah jajahan
Agar terciptanya kehidupan yang nyaman
Taktik gerilya dijalankan para pahlawan
Masyarakat turut andil dalam perjuangan
Demi sebuah kembalinya tanah kejayaan
Pada tuan rumah yang merindukan ketentraman
Bersatu jadi kunci memulangkan lawan
Mengusik para penjajah untuk segera pulang
ADVERTISEMENT
Tekad yang bulat berbuah harsa berkepanjangan
Senang dan menang saat merdeka berkumandang

Impian Pemuda Indonesia

Karya: Eka Pramudianzah
Buku Aku Pemuda : (Antologi Karya Lomba Cipta Puisi Nasional Terpilih Periode Maret - Mei 2019
Dikutip dari
Aku adalah pemuda,
Yang bercita-cita untuk bisa memajukan bangsa.
Aku adalah pemuda,
Cita-citaku ini bukanlah ilusi melainkan cita-cita yang nyata. Dan akulah pemuda,
Yang mempunyai sumpah yaitu sumpah pemuda.
Tetapi, pemuda-pemuda saat ini melupakan esensinya sebagai pemuda Indonesia.
Mengaku sosialis padahal borjuis.
Mengaku demokratis padahal apatis.
Mengaku humanis padahal egois.
Dan ibu pertiwi pun menangis, melihat para pemuda-
pemudanya berlaku bengis.
Yang suka menindas kaum yang lemah dan memaki yang tidak bersalah.
Wahai para pemuda Indonesia!!
Hentikan semua ini! hentikan segala kekacauan di Negeri ini. Dan janganlah kalian menambah lara dan duka.
ADVERTISEMENT
Lebih baik buatlah Negeri ini kembali tersenyum bahagia.

Aku Pemuda Desa

Karya: Haerul Maelani
Dikutip dari Buku Aku Pemuda : (Antologi Karya Lomba Cipta Puisi Nasional Terpilih Periode Maret - Mei 2019
Aku pemuda desa
Bagaikan pahlawan
Yang tak pernah kenal lelah
Menjaga budaya dan bangsa
Ibarat pohon,
Pemuda adalah akar dari bangsa ini
Tanpa akar yang kuat
Pohon akan mudah tumbang oleh hempasan angin
Sudah selayaknya para pemuda memperkokoh
Dan membenahi bangsa ini
Hatiku bergetar ketika mendengar
Bait-bait sumpah pemuda dibacakan Semangatku terbakar
Seperti api yang membara
Keringatku bercucuran bagaikan air hujan
Yang menyuburkan tanaman
Aku pemuda desa
Bagaikan si buta dari gua hantu
Yang tak pernah tahu keindahan kota Namun, tetap hidup penuh dengan semangat
ADVERTISEMENT
Karena aku pemuda desa
(SFN)