3 Usaha Umar bin Khattab untuk Memajukan Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2023 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam (Unsplash).
ADVERTISEMENT
Umar bin Khattab merupakan salah satu sosok berpengaruh dalam perkembangan agama Islam. Sejarah mencatat, ada banyak usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam yang dilakukan setelah resmi menjabat sebagai khalifah kedua.
ADVERTISEMENT
Menurut Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, M.A. dalam buku Ulama dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Kejayaan Islam beberapa kebijakan negara Islam di bawah kepemimpinan putra Nufail Al-Quraisy itu merupakan pemikiran paling maju pada masanya.
Simak ulasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui berbagai Umar bin Khattab untuk memasukan Islam.

Usaha Umar bin Khattab untuk Memajukan Islam

Ilustrasi usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam (Unsplash)
Begitu banyak jasa Umar bin Khattab bagi umat Islam selama 10 tahun kepemimpinannya. Bahkan, seorang penulis asal Amerika Serikat, Michael H. Hart memasukkan namanya dalam buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia.
Lantas apa saja usaha yang dimaksud itu? Berikut tiga usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam yang dirangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT

1. Penaklukan Wilayah Percepat Persebaran Islam

Michael dalam bukunya menyebut penaklukan di masa Umar bin Khattab adalah penaklukan paling penting dalam sejarah Islam. Hal ini karena selama kepemimpinannya, ada banyak wilayah yang berhasil direbut.
Tak lama setelah beliau diangkat menjadi khalifah pada 634 M, negara yang berpusat di Madinah itu berhasil menduduki Suriah dan Palestina yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Byzantium atau Romawi Timur.
Pada perang Yarmuk, pasukan kaum Muslim juga meraih kemenangan atas pasukan Romawi Timur. Kemudian di tahun 638 M, Yerusalem berhasil ditaklukkan kaum Muslimin setelah dua tahun sebelumnya Damaskus lebih dulu jatuh.
Bukti kekuatan Islam terbukti dengan tumbangnya seluruh Palestina dan Syria pada 641 M, serta Mesir pada satu tahun berikutnya. Luasnya penaklukan wilayah ini pada masa Khalifah Umar bin Khattab terus bertambah dan memperkuat pengaruh Islam.
ADVERTISEMENT
Tentu ini merupakan prestasi yang luar biasa. Sebab perluasan wilayah yang cepat ini mendorong pula percepatan persebaran Islam di dunia.

2. Kebijakan Umar bin Khattab bagi Perekonomian Islam

Ilustrasi usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam (Unsplash).
Dr. H. Fakhry Zamzam, M.M., M.H. dkk dalam buku Perekonomian Islam: Sejarah dan Pemikiran mengutarakan, banyak inovasi kebijakan di bidang perekonomian yang lahir selama kepemimpinan Umar bin Khattab.
Mulai dari mendirikan Baitul Maal, munculnya kebijakan kepemilikan tanah dan zakat, hingga lahirnya kebijakan mata uang.
Menurut Imam al-Mawardi dan Al-Maqrizi, sosok satu ini adalah khalifah pertama yang mencetak dan menentukan nilai mata uang dirham. Pada masa itu, perdagangan dengan negara lain juga sudah terjalin.

3. Pembangunan di Bidang Pendidikan

Ilustrasi usaha Umar bin Khattab untuk memajukan Islam (Unsplash).
Pendidikan adalah salah satu aspek pembangunan yang tak luput dari perhatian khalifah yang meninggal dunia pada 644 M itu. Hal ini dilakukannya untuk menyiapkan masyarakat yang terampil dan ahli.
ADVERTISEMENT
Beberapa pendidikan yang disebarkan masa itu adalah membaca, menulis, menghafalkan Al-Quran dan banyak lagi lainnya. Perluasan dan pembangunan masjid juga terjadi pada masa ini.
Beliau juga membangun tempat khusus di sudut-sudut masjid yang diperuntukkan bagi anak-anak belajar agama. Sejak saat itulah, perkembangan pendidikan anak mulai tertata.
Namun selain itu, Muhamad Tisna Nugraha dalam buku Sejarah Pendidikan Islam menyatakan khalifah setelah Abu Bakar as-Shiddiq ini juga sangat memperhatikan kesejahteraan para guru. Salah satunya lewat penetapan gaji sebesar 15 dinar per bulan.
(NSA)