3 Waktu Aurat Umat Muslim menurut Al-Quran

Ilustrasi 3 Waktu Aurat Umat Muslim dalam Al-Quran

Kedudukan waktu dalam Islam melebihi uang ataupun barang paling mahal di dunia ini. Waktu menjadi nikmat besar yang diberikan Allah kepada manusia untuk beraktivitas.

Dalam Islam, terdapat banyak nasihat mengenai waktu, salah satunya adalah menghormati 3 waktu aurat yang dimiliki setiap Muslim. Waktu sangat berharga, sebab setiap detik, menit, dan jam tidak akan terulang kembali.

Untuk itu, waktu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar manusia tidak merugi. Tidak hanya waktu milik sendiri, waktu orang lain juga sama pentingnya.

Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menyebutkan waktu privat setiap orang yang sebaiknya tidak diganggu atau sering disebut waktu aurat. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Waktu Aurat

Ilustrasi Waktu Aurat Umat Muslim

Dirangkum dari Syarah Sunan Ibnu Majah karya Al-Imam al-Hafizh ‘Alauddiddin, aurat adalah setiap yang menyebabkan malu dan membawa aib bagi pemiliknya jika terlihat.

Dalam Kamus Lisaan al-‘Arab juga disebutkan bahwa setiap aib dan cacat cela pada sesuatu dapat disebut sebagai aurat. Aurat merujuk kepada sesuatu yang buruk atau rawan dan dapat menimbulkan rasa malu.

Waktu aurat sendiri dapat diartikan sebagai waktu-waktu di mana seseorang tidak sempurna menutup bagian-bagian tubuhnya. Waktu aurat juga memiliki makna serupa dengan waktu-waktu tertentu yang sangat privat bagi seorang Muslim.

3 Waktu Aurat dalam Al-Quran

Ilustrasi 3 Waktu Aurat dalam Al-Quran

Mengutip dari buku Al-Quran 4 Dimensi karya Fahmi Basya, waktu aurat yang disebutkan dalam Al-Quran terjadi pada tiga waktu, yaitu pagi, siang, dan malam.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لِیَسۡتَـٔۡذِنكُمُ ٱلَّذِینَ مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡ وَٱلَّذِینَ لَمۡ یَبۡلُغُوا۟ ٱلۡحُلُمَ مِنكُمۡ ثَلَـٰثَ مَرَّ ٰ⁠تࣲۚ مِّن قَبۡلِ صَلَوٰةِ ٱلۡفَجۡرِ وَحِینَ تَضَعُونَ ثِیَابَكُم مِّنَ ٱلظَّهِیرَةِ وَمِنۢ بَعۡدِ صَلَوٰةِ ٱلۡعِشَاۤءِۚ ثَلَـٰثُ عَوۡرَ ٰ⁠تࣲ لَّكُمۡۚ لَیۡسَ عَلَیۡكُمۡ وَلَا عَلَیۡهِمۡ جُنَاحُۢ بَعۡدَهُنَّۚ طَوَّ ٰ⁠فُونَ عَلَیۡكُم بَعۡضُكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضࣲۚ كَذَ ٰ⁠لِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡـَٔایَـٰتِۗ وَٱللَّهُ عَلِیمٌ حَكِیمࣱ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS An-Nur ayat 58)

Ayat ini kemudian ditafsirkan oleh Prof. Quraish Shihab dalam buku Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, tiga waktu aurat tersebut adalah:

1. Pagi

Pagi yang disebutkan dalam Al-Quran ialah waktu sebelum sholat Subuh, karena pada waktu tersebut orang-orang masih di tempat tidur dan mengenakan pakaian tidur.

2. Siang

Waktu yang dimaksud yakni tengah hari ketika orang-orang melepaskan bajunya di tengah keluarga saja. Pada waktu ini, biasanya seseorang akan berbaring untuk istirahat atau tidur siang.

3. Malam

Batas waktu malam yang disebut dalam Al-Quran adalah sepanjang malam dimulai sesudah waktu Isya, sebab orang-orang sudah bersiap untuk tidur atau sedang tidur.

Ketiga waktu aurat inilah yang perlu diketahui oleh setiap muslim agar tidak mengganggu privasi orang lain. Baik orang dewasa maupun anak-anak dianjurkan untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum hendak bertamu atau menemui orang pada waktu yang telah disebutkan.

(AAA)