Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Adab Takziah yang Harus Diperhatikan oleh Umat Islam
22 April 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, setiap Muslim harus mampu menunjukan sifat atau adab yang baik terhadap sesama, termasuk ketika melakukan takziah . Takziah adalah kegiatan berkunjung ke tempat orang yang mendapat musibah atas kematian salah seorang keluarga atau orang terdekatnya.
ADVERTISEMENT
H.M Anshary menjelaskan dalam bukunya Fiqih Kontroversi Jilid 2 bahwa bertakziah kepada orang yang sedang mengalami musibah karena kematian merupakan amalan sunnah yang disukai Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Baihaqi berikut ini.
“Bagi orang mukmin yang bertakziah kepada saudaranya yang kemalangan, Allah akan memberinya pada hari kiamat pakaian kemuliaan. Selayaknya takziah dilakukan kepada semua keluarga si mati, yang besar dan yang kecil, laki-laki dan perempuan.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dengan demikian, umat Islam sangat dianjurkan bertakziah guna menguatkan jiwa atau suasana batin seseorang yang sedang tertimpa musibah agar diberi kesabaran dan ketabahan dalam menerimanya. Terkait dengan takziah, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan. Apa saja? Berikut uraiannya.
ADVERTISEMENT
4 Adab Takziah bagi Umat Muslim
Melansir laman Nu Online, menurut Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab Fid Din dalam Majmu’ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali, menjelaskan bahwa terdapat empat adab takziah yang harus diperhatikan.
“Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.” (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 437)
Dari penjelasan di atas maka adab tersebut dapat diuraikan menjadi sebagai berikut:
1. Menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas
Ketika bertakziah usahakan untuk menjaga hal-hal yang tidak pantas, seperti menjaga atau memilih pakaian yang sesuai. Jangan samakan dengan cara menghadiri suatu pesta yang cenderung glamor.
Selain pakaian, berdandan juga sebaiknya tidak berlebihan serta hindari memakai wewangian atau parfum yang terlalu kuat baunya.
ADVERTISEMENT
Sebab, saat bertakziah seseorang menghadiri momen berkabung dan bukan suka cita. Maka dari itu, hendaknya cara berpakaian dan berdandan harus sewajarnya saja dengan tetap menjunjung tinggi asas kepatutan dan kesopanan.
2. Menampakkan rasa duka
Setiap kematian seseorang pasti menimbulkan perasaan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga atau orang terdekat yang ditinggalkannya. Oleh karenanya, seorang Muslim hendaknya turut berempati dengan menampakkan wajah duka sambil mengucapkan secara tulus rasa belasungkawa kepada yang sedang berduka.
Namun, dianjurkan juga mengucapkan rasa belasungkawa itu diiringi dengan bacaan doa agar mereka yang berduka ikhlas menerima musibah yang sudah menjadi takdir dari Allah SWT.
3. Tidak banyak berbicara
Dalam suasana berduka, orang yang sedang tertimpa musibah biasanya cenderung untuk diam dan tidak ingin berbicara banyak. Maka, ketika bertakziah berbicaralah secukupnya saja kepada rekan yang berduka. Jika ingin berbicara dengan tamu lain, pelankan suara jangan sampai membuat kegaduhan.
ADVERTISEMENT
4. Tidak mengumbar senyum
Apabila sedang bertakziah, janganlah mengumbar senyum. Pasalnya, mengumbar senyum saat melayat bisa membuat orang lain menganggap diri kita tidak berempati.
Meskipun senyum termasuk sedekah, tetapi dalam konteks takziah, para mu’azziyin (sebutan untuk laki-laki) dan mu’azziyat (sebutan untuk perempuan) sebaiknya agar bisa menahan diri untuk tidak mengumbar senyum.
(IMR)