Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Menanamkan Akidah dalam Diri Seseorang Sejak Usia Dini
10 Maret 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Akidah merupakan suatu paham yang diyakini dan diimani kebenarannya. Cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya dengan membiasakan diri untuk senantiasa membaca dan mempelajari Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Orang tua merupakan sosok penting untuk menanamkan nilai-nilai akidah di dalam keluarga. Jika sudah terbiasa diterapkan, akidah tersebut akan tertanam dan membentuk pribadi anak-anaknya.
Penanaman nilai-nilai akidah Islam bertujuan untuk menguatkan keyakinan kepada Allah serta menghindari perbuatan syirik. Selain itu, akidah juga akan membantu seseorang dalam memaknai tujuan hidup.
Cara Menanamkan Akidah dalam Diri Seseorang Sejak Usia Dini
Mengutip buku Anakku Investasi Akhiratku (Pendidikan Anak Ala Rasulullah) karya Said Ats Tsaqofy, cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Mentalqin untuk Mengucapkan Kalimat Tauhid
Imam Al-Ghazali menjelaskan pentingnya mentalqin kalimat tauhid kepada anak sejak dini. Beliau mengatakan, "Akidah harus diberikan kepada anak-anak sejak masa permulaan dan pertumbuhannya agar dia dapat menghafalnya. Diawali dengan menghafal kemudian memahami, lalu diikuti dengan meyakini dan membenarkannya."
ADVERTISEMENT
Maksud dari mentalqin kalimat tauhid adalah senantiasa membacakan kalimat syahadat agar anak terbiasa mendengarnya. Cara ini dapat dilakukan sejak mereka masih bayi, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan Abu Waqi bahwa ia berkata
''Saya melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga Husain bin Ali ketika dilahirkan Fatimah.'' (HR. Abu Dawud)
2. Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Allah
Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah bisa dilakukan dengan rutin mengajak anak berdoa untuk mengucap rasa syukur dan melayangkan permohonan. Melalui hal ini, anak juga diajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat untuk meminta pertolongan.
Selain itu, penanaman rasa cinta kepada Allah juga dapat dilakukan dengan menceritakan kepada anak mengenai segala kebaikan-Nya. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia mendengar Rasulullah bersabda:
"Nak, Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa untaian kalimat, 'Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah! Dan jika engkau memohon pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah! Ketahuilah, seandainya seluruh manusia bersatu guna memberikan kebaikan kepadamu, mereka tak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Dan jika mereka seluruhnya bersatu guna menimpakan keburukan padamu, mereka tak akan mampu kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.'” (HR. Tirmidzi)
3. Membacakan Kisah tentang Para Nabi
Membacakan kisah-kisah Nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW, dapat menumbuhkan rasa cinta anak kepada Rasulullah. Umumnya, anak saat masih kecil akan mencari sosok untuk dijadikan sebagai idola atau teladan. Apa pun yang dilakukan sosok idola akan mereka tiru.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting pada fase ini untuk menceritakan berbagai keteladanan para Nabi. Tujuannya juga untuk menguatkan keimanan mereka dalam mengimani para utusan Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dan Ad-Dailami, Rasulullah SAW bersabda: "Ajarkanlah kepada anak-anak kalian tiga perkara, cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarga beliau dan membaca Al-Quran." (HR. Ath-Thabrani)
4. Membaca dan Mengajarkan Al-Qur'an
Orang tua sudah sepatutnya mengajarkan Al-Quran kepada anak-anaknya sejak kecil. Tujuannya agar anak memahami bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat waktu khusus bersama anak untuk membaca dan mempelajari Al-Quran. Ajarkan mereka untuk tidak hanya melafalkan ayat-ayat Al-Quran, tapi juga memaknai kandungan di dalamnya.
Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
(PHR)