Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Contoh Cerita Natal bersama Keluarga untuk Tugas Sekolah
23 Desember 2024 11:29 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh cerita Natal bersama keluarga merupakan esai tentang pengalaman hidup yang menyenangkan dan tak akan terlupakan. Dalam cerita tersebut, dapat dirasakan suasana hangat Natal dan kerukunan keluarga.
ADVERTISEMENT
Pada perayaan Natal, umumnya keluarga akan berkumpul untuk beribadah dan dilanjutkan makan bersama. Sebagian keluarga memilih untuk mengadakan pesta atau mengunjungi tempat wisata.
Di bawah ini akan dibagikan beberapa contoh cerita Natal bersama keluarga yang dapat dijadikan inspirasi untuk tugas sekolah.
Contoh Cerita Natal bersama Keluarga
Berdasarkan SKB 3 Menteri, libur dan cuti bersama Natal 2024 jatuh pada Rabu dan Kamis, 25 dan 26 Desember 2024. Umat Kristiani dapat memanfaatkan hari libur tersebut untuk merayakan Natal bersama keluarga.
Bagi peserta didik yang diminta untuk menuliskan cerita Natal bersama keluarga, berikut beberapa contoh cerita Natal bersama keluarga yang bisa dijadikan referensi, dihimpun dari familysearch.org dan sumber lainnya:
Contoh Cerita 1
Di rumah, sekitar pukul 7 pagi pada hari Natal, saya memasang telinga dengan saksama untuk mengetahui apakah ada kereta api. Meskipun saya sangat ingin tahu apa yang ditinggalkan Sinterklas, aturan dalam keluarga kami adalah kamu tidak boleh meninggalkan kamar sampai "kereta" datang.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, saya akan mendengar suara ayah saya mengeluarkan beberapa suara "tut tut tut tut" dan "wosh wosh", seperti suara mesin kereta api. Setelah Ayah mengucapkan suara-suara tersebut, seluruh keluarga saya akan beranjak dan keluar kamar masing-masing.
Ayah akan mengunjungi setiap pintu kamar tidur di rumah untuk menjemput anggota keluarga lain. Sebelum itu, ayah dan ibu sudah menyiapkan Natal yang hangat dengan menyalakan lampu di pohon Natal, menata makanan di meja, dan mengenakan pakaian berwarna merah.
Orang pertama yang dijemput ayah dan ibu adalah orang termuda di rumah, yakni adik saya. Selanjutnya, mereka mengunjungi kamar lainnya, yaitu kamar saya.
Kemudian, kita sekeluarga saling berpegangan dengan meletakkan kedua tangan di bahu orang di depan. Kami akan berkeliling rumah selayaknya lokomotif.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati setiap ruangan di rumah itu setidaknya sejuta kali, kami berlari kencang menuju ruang tamu yang dipenuhi hadiah. Kemudian, kami berhenti dan saya sangat terpana oleh lampu-lampu Natal dan hadiah-hadiah yang indah. Selamat menikmati Natal!
Contoh Cerita 2
Sewaktu kecil, setiap minggu Natal kakek saya akan mengambil kostum Sinterklasnya dan mencucinya sebagai persiapan untuk malam besar yang akan datang. Kami sangat menyukai pesta Natal bersama kakek.
Kakek saya akan membeli banyak sekali permen yang akan dibagikan pada cucu-cucunya dan anak-anak di lingkungan rumah.
Pada tanggal 24 Desember, kakek akan berkeliling untuk membagikan permen dengan kostum Sinterklasnya. Kakek akan melaju ke beberapa rumah dan melemparkan permen kepada anak-anak. Setelah itu, kami biasa mengundang tetangga untuk merayakan Natal bersama kami.
ADVERTISEMENT
Setelah hampir 25 tahun melakukan itu, kakek saya mengundurkan diri menjadi Sinterklas di hari Natal karena usianya, tetapi kenangan itu masih begitu segar dalam ingatan saya.
Suatu hari, kakek saya menerima sepucuk surat dari seseorang yang mengatakan bahwa kakek saya membuatnya bahagia di banyak hari Natal!
Dia berterima kasih kepada kakeknya atas semua kegembiraan yang dibawanya kepada keluarganya selama masa sulit yang mereka alami. Sering kali, permen itu adalah satu-satunya kado Natal.
Kesedihan yang dirasakannya pada malam-malam itu tergantikan oleh kegembiraan setiap kali dia mendengar suara kakek yang berbunyi selayaknya Sinterklas. Dia berterima kasih kepada kakek karena telah membuatnya percaya pada Sinterklas dan percaya pada dunia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kakek saya sudah meninggal, meninggalkan kenangan indah seperti ini bagi kami. Dia akan selalu menjadi Sinterklas kami dan akan selalu menjadi contoh kasih.
Yesus Kristus mengasihi semua orang yang ditemuinya dan menyebarkan kasih-Nya kepada mereka yang tidak bersama-Nya secara fisik, dan saya dapat melihat sedikit kasih-Nya dalam diri kakek saya tercinta selama musim Natal dan sepanjang tahun.
Jika orang bertanya kepada saya apakah saya percaya pada Sinterklas, saya akan berkata, "Tentu saja! Dia dulu tinggal di rumah saya!"
Contoh Cerita 3
Ayah saya meninggal beberapa tahun lalu, pada usia 48 tahun, karena kanker. Berikut ini adalah kisah nyata tentang Natal yang sangat istimewa yang terjadi setelah meninggalnya ayah.
Saat itu, dua hari sebelum Natal, rumah kami ramai dengan aktivitas. Lagi pula, selalu ada setidaknya 12 orang, termasuk anak-anak, cucu, dan saudara yang lain, yang menginap di rumah kami pada waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Saat itu masih pagi, dan saya mengeluarkan lilin kecil beraroma dan meletakkannya di samping semua foto keluarga. Saya kemudian melanjutkan pekerjaan dan terus membuat persiapan untuk hari-hari mendatang. Saya telah menyimpan lilin kecil ini sepanjang tahun untuk perayaan Natal.
Saya melihatnya menyala sepanjang hari dan menikmati aroma segar yang memenuhi ruangan. Lilin itu telah diletakkan di dalam kotak kayu yang sangat cantik dengan potongan berbentuk hati di bagian tengahnya sehingga kami dapat menikmati terangnya nyala api.
Sekitar pukul 4 pagi, saya terbangun oleh suara laki-laki di pintu yang hanya memanggil "Kakak". Suara itu terdengar familier, tetapi saya tidak dapat mengenali siapa di antara saudara saya, karena mereka belum datang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menjawab dari tempat tidur, saya pergi ke pintu. Ketika saya membukanya, tidak ada seorang pun di sana, jadi saya mengintip sedikit lebih jauh untuk melihat siapa itu, tetapi tidak ada seorang pun di dalam ruangan itu.
Namun, yang mengejutkan saya, saya melihat bahwa saya lupa memadamkan lilin. Api itu telah melelehkan lubang melalui wadah kaca dan mulai membakar kotak kayu itu.
Pita di atas lilin juga hangus. Saya segera meniup api itu. Saya tidak khawatir atau takut, sebaliknya merasakan kedamaian dan rasa syukur yang besar, karena saya tahu bahwa Bapa Surgawi yang pengasih selalu menjaga saya.
Saat saya memikirkan situasi itu, saya menyadari bahwa suara yang berbicara itu tidak asing bagi saya. Ayah saya, yang baru meninggal, hampir selalu memanggil saya dengan sebutan "Kakak".
ADVERTISEMENT
4. Contoh Cerita 4
Perayaan Natal selalu terasa istimewa di kampung halaman. Saya dan keluarga merayakan Natal di rumah kakek dan nenek. Kemudian, menuju gereja terdekat untuk beribadah Natal.
Perayaan Natal benar-benar menyibukkan semua warga jemaat. Sehari sebelum hari Natal, setelah beribadah bersama, warga jemaat kembali ke rumah masing-masing untuk sekadar makan dan kembali lagi ke gereja dalam rangka mempersiapkan Natal esok hari.
Ibu-ibu bekerja di dapur menyiapkan bumbu dan perlengkapan lain untuk memasak menu Natal. Para remaja membantu menata gedung gereja dan berlatih peran untuk kelancaran rangkaian ibadah.
Sementara bapak-bapak bertugas mengambil babi untuk disembelih. Saya ikut bapak-bapak tersebut. Tempat mengambil babi cukup jauh, di desa tetangga. Sebanyak enam orang ditugaskan untuk mengambil babi menggunakan mobil pick up.
ADVERTISEMENT
Babi ini tak dibeli, yakni persembahan dari jemaat yang dulunya diberikan bantuan oleh masyarakat. Di gereja tersebut memang ada program yang memberikan bantuan modal awal berupa anak babi, kambing, atau ayam untuk dikembangbiakan.
Setelah ternaknya berhasil berkembang biak, warga penerima bantuan akan mengembalikan bantuan dalam bentuk ternak di hari keagamaan seperti ini.
Mengambil babi di kandangnya ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Babi tersebut sangat lincah dan kuat. Bapak-bapak tersebut akhirnya menggunakan karung untuk menangkapnya.
Kepala babi dimasukkan ke karung sehingga mudah diangkat. Tatangan berikutnya adalah mengangkat babi ke atas mobil. Beberapa kali babi tersebut mencoba melepaskan diri dari karung.
Sore harinya, semua persiapan untuk menyambut Natal sudah selesai. Semua jemaat kemudian melakukan kunjungan ke anggota jemaat yang telah lama sakit untuk diberi penguatan dan berdoa bersama.
ADVERTISEMENT
Menjelang malam, kami mengadakan ibadah Natal di rumah masing-masing. Setelah itu, saya kembali lagi ke gereja untuk latihan paduan suara yang akan ditampilkan keesok harinya.
Keesokan harinya, pada 25 Desember, sebagai puncak perayaan Natal, terdapat dua ibadah yang dilaksanakan di gereja. Ibadah pagi ada ibadah puncak Natal dan malam harinya pelaksanaan perayaan Natal Jemaat.
(NSF)