Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
4 Fakta Ade Irma Suryani yang Jadi Korban Peristiwa G30S PKI di Usia 5 Tahun
26 September 2020 9:19 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga kini, G30S PKI masih menjadi peristiwa pilu yang melekat dalam memori kolektif bangsa Indonesia. Tragedi tersebut tidak hanya menghilangkan nyawa 10 perwira militer Indonesia, tetapi juga merenggut nyawa seorang gadis kecil berusia lima tahun bernama Ade Irma Suryani Nasution.
ADVERTISEMENT
Ade Irma harus membayar harga dari keserakahan pihak-pihak yang haus kekuasaan, sesuatu yang mungkin tidak dipahami oleh anak yang lahir 19 Februari 1960 tersebut. Kematian Ade Irma saat itu turut membuat publik berduka.
Menjelang peringatan peristiwa berdarah tersebut, mari mengingat kembali sosok Ade Irma Suryani, korban termuda G30S PKI
Terbunuh Karena Menjadi Perisai A.H Nasution
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, kediaman Jenderal Abdul Haris Nasution didatangi oleh pasukan Cakrabirawa. Saat penyerbuan terjadi, Ade Irma bersama ayah dan ibunya berada dalam kamar.
Istri A.H Nasution, Johanna Sunarti Nasution berusaha melindungi sang suami dan menyerahkan Ade Irma ke adik iparnya, Mardiyah, untuk digendong.
Dikutip dari Historia yang diambil dari koran Berita Yudha tanggal 6 Oktober 1965, Mardiyah yang panik malah tidak sengaja membuka pintu dan langsung disambut dengan berondongan peluru pasukan Cakrabirawa yang sebenarnya ditujukan untuk Jenderal Nasution.
ADVERTISEMENT
Tiga peluru bersarang di punggung Ade Irma. Ibu Nas langsung menggendong sang putri sambil membantu suaminya kabur. Setelah situasi mereda, Ade Irma dibawa ke RSPAD untuk diberikan pertolongan.
Namun, takdir berkehendak lain. Putri bungsu Jenderal Nasution tersebut harus menghadap Sang Pencipta pada 6 Oktober 1965 di usia yang masih sangat muda, yakni lima tahun.
Dibuatkan Monumen
Pemerintah membangun monumen di area makam Ade Irma yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, persis di samping Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Di badan monumen, terdapat foto-foto Ade Irma saat masih hidup hingga foto proses pemakamannya.
Di depan nisan Ade Irma Suryani terukir kata-kata Jenderal A.H. Nasution yang mengiris hati. "Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu”.
ADVERTISEMENT
Lagu untuk Ade Irma Suryani
Pencipta lagu anak, A.T Mahmud menulis sebuah lagu sebagai bentuk penghormatannya kepada Ade Irma Suryani. Berikut ini adalah kutipan liriknya:
Akan kuingat selalu
Ade Irma Suryani
Waktu dipeluk dipangku ibu
Dengan segala kasih
Kini ia terbaring di pangkuan Tuhan
Senang dan bahagia hatinya
Kini ia terlena tertidur terbaring
Nyenyak di pelukan Tuhan-Nya.
Namanya Diabadikan
Untuk mengenang Ade Irma Suryani, namanya diabadikan menjadi nama jalan, taman kanak-kanak, dan taman rekreasi. Di Bandung, Jawa Barat, namanya dijadikan sebagai nama Taman Lalu Lintas.
(ERA)